Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Rencana S Ganda



Rencana S Ganda

0Liu Xuelan berkata, "No. 59 sedang bersama dengan beberapa dokter neurologi. Entah apa yang ingin ia lakukan."     

"Tidak peduli apa yang ingin dilakukannya, sepertinya dia sangat tertarik dengan ini." Pria berkewarganegaraan asing itu berkata pada pria Tionghoa, "Besok dalam seminar, bicarakan ke arah masalah ini saja. Pada saat itu, dia pasti akan datang mencarimu, lalu kita bisa langsung…."     

"Bagaimana dengan No. 22?" sela Liu Xuelan.     

"Tangkap No. 59 dulu, jangan sampai kita kehilangan kesempatan besar yang ada di depan kita. Sekarang tugas utama organisasi adalah rencana S ganda, sementara No. 59 adalah bagian dari rencana tersebut. Rencana S ganda sudah diteliti selama bertahun-tahun. Meskipun sudah memiliki beberapa pencapaian, tapi belum ada kasus yang berhasil. Mungkin No. 59 adalah kasus yang berhasil." Pria berkewarganegaraan asing itu tersenyum pada Liu Xuelan dan berkata, "Ini semua adalah hasil karyamu, jadi tentu saja kamu tidak boleh melepaskannya!"     

Ekspresi Liu Xuelan berubah. Ia berkata dengan suara yang pelan, "Apa yang aku kerjakan untuk organisasi memang sudah seharusnya dilakukan."     

"Mari kita pikirkan bagaimana cara menangkap No. 59 dulu." kata pria Tionghoa itu. "Besok setelah seminar selesai dan dia datang, kita juga tidak bisa langsung membawanya turun begitu saja, kan? Kita tidak bisa turun dari kapal dalam waktu dekat."     

Mereka bertiga mulai mendiskusikan cara untuk menangkap Gambino. Setelah berdiskusi sangat lama, mereka masih belum menemukan cara yang efektif. Lebih mudah untuk menunggu sampai tiba saatnya turun. Hanya saja, masih ada sekitar setengah bulan sampai saat itu. Mereka takut jika semakin menunda, akan semakin merugikan mereka.     

"Sudah larut. Lebih baik istirahat dulu saja. Besok baru kita bicarakan lagi." kata pria berkewarganegaraan asing itu. Terlihat jelas bahwa ia merupakan pemimpin di antara ketiganya. Selain itu, pria Tiongkok itu hanyalah seseorang yang identitasnya mudah ditumpangi mereka untuk dapat naik ke kapal.     

Liu Xuelan berdiri dan kembali ke kamarnya. Di tengah jalan, ia mendapati bahwa kapal tiba-tiba berhenti.     

Ia berbalik kembali ke kamar. Di tengah jalan, ia menghentikan seorang anggota staf dan bertanya, "Kenapa kapal berhenti?"     

"Ada penumpang yang tiba-tiba ingin turun."     

Liu Xuelan tiba-tiba teringat, jika ada keadaan darurat di kapal pesiar, perusahaan pelayaran akan mengirim pesawat untuk menjemput para penumpang.     

Tiba-tiba muncul sebuah ide dalam hatinya. Ia segera berlari kembali untuk mencari kedua pria itu.     

Setelah Gambino berpamitan dengan para ahli medis, ia kembali ke kamar bersama dengan sekelompok anak buahnya.     

Dalam perjalanan, ia bertanya pada Primo, "Bagaimana kabar wanita itu?"     

Primo tertegun, "Seharusnya baik-baik saja. Jason tidak mengirim siapa pun untuk memberitahu saya."     

Mendengar ini, Gambino mendengus pelan.     

Saat sedang berjalan, tiba-tiba ia berhenti karena dari belakang terdengar seperti sebuah suara sesuatu terjatuh ke tanah.     

Ketika keduanya berbalik, mereka melihat pengawal yang mengikuti dari belakang sudah pingsan di tanah tanpa alasan.     

Primo menjadi waspada dan buru-buru berdiri di depan Gambino. Ketika melihat dengan seksama, mereka melihat ada jarum obat bius yang tertusuk di leher pengawal-pengawal itu.     

"Bos, hati-hati." Primo mengingatkan.     

Gambino tidak takut dan melihat sekeliling dengan dingin.     

Dalam sekejap, jarum obat bius lainnya pun melayang. Primo menunduk ke samping, tetapi ia tidak menyangka akan tertusuk jarum obat bius dari arah lain di belakangnya.     

Primo mengepalkan tinjunya. Ia mencoba melawan obat itu, tetapi setelah beberapa detik, ia tetap pingsan.     

Sekarang hanya Gambino yang tersisa. Gambino mendengus. Ketika mendengar suara angin bertiup, ia mengulurkan tangannya, lalu menjepit jarum obat bius yang melayang ke arahnya dengan dua jari. Gambino mengejek, "Trik remeh."     

Ia melemparkan jarum obat bius itu ke tanah, kemudian segera bergegas ke arah jarum obat bius lain yang melayang ke arahnya.     

"Ahhhh!!" Liu Xuelan terlempar hingga terjatuh ke lantai.     

"Lagi-lagi seorang wanita Tionghoa lainnya!" Gambino mengulurkan tangan dan meraih dagu Liu Xuelan, lalu berkata, "Kenapa kalian begitu menjengkelkan?"     

"Uhuk!" Liu Xuelan mengulurkan tangan untuk meraih pergelangan tangan Gambino dan menekannya dengan keras.     

Gambino terbelalak dan menatapnya dengan tidak percaya, "Bagaimana kamu bisa…?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.