Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Malapraktik



Malapraktik

0Sheng Nanxuan melepas pistol di punggungnya dan melemparkannya ke tanah sehingga pergerakan tubuhnya lebih mudah.     

Ketika melihatnya, Yu Qingliu mengambil senjatanya sambil berkata, "Ada senjata tidak di gunakan, tapi malah bersikeras bertarung dengan tangan kosong! Apa kamu bodoh?!"     

Setelah mengatakannya, Yu Qingliu mengangkat senjatanya.     

"Jangan bertindak sembarangan!" teriak Fang Yang.     

Pada saat ini, Lily sedang membelakangi mereka. Yu Qingliu berkata, "Lihat aku!"     

Ia menarik pelatuknya dan peluru pun meluncur.     

Lily yang sepertinya menyadari tindakan Yu Qingliu pun segera meraih bahu Sheng Nanxuan dan melayang di udara dan berbalik ke belakang.     

Sheng Nanxuan terkejut. Ia menunduk ke samping, tetapi peluru itu tetap masih menggores lehernya dan menancap di dinding.     

"Sshh…" Sheng Nanxuan mendesah kesakitan sambil menutupi lehernya.     

Yu Qingliu terkejut dan membuang pistolnya.     

Fang Yang memukulnya dan berteriak geram, "Sudah kubilang jangan bertindak sembarangan!"     

"Jangan ada yang menembak!" Sheng Nanxuan melepaskan tangannya dan melihat darah yang ada di tangannya, lalu berkata, "Wanita ini monster!"     

Setelah selesai berbicara, tiba-tiba Sheng Nanxuan terkejut. Kenapa tidak ada pergerakan?     

Berdasarkan situasi pertarungan yang baru saja terjadi, wanita ini sudah seperti mesin yang tidak butuh beristirahat dan terus-menerus menyerang tanpa henti.     

Tapi setelah menghindari peluru dan sudah lewat beberapa detik, ia tidak menyerang Sheng Nanxuan lagi.     

Beberapa detik tadi bisa dibilang merupakan titik lemahnya. Jika Lily melakukan penyerangan, Sheng Nanxuan pasti akan mengalami kekalahan yang besar.      

'Apa jangan-jangan…'     

'Dia tertembak?'     

Tiba-tiba Sheng Nanxuan menoleh, tetapi Lily terlihat berdiri di belakangnya dan menatapnya dalam diam. Entah sedang memikirkan apa.     

Pada saat melihat Sheng Nanxuan menoleh, pandangan matanya kembali terfokus pada wajah Sheng Nanxuan, kemudian beralih ke luka di lehernya.     

Peluru itu hanya mengenai kulitnya, meskipun tidak melukai bagian vitalnya, tetapi peluru itu menggores kulitnya dan membuatnya berdarah.     

Ekspresi Lily datar seperti seorang gadis yang pendiam. Ia mengangkat tangannya dan merentangkan jari-jarinya yang ramping ke arah Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan menunduk ke belakang. Tiba-tiba ia mendorongnya ke dinding, kemudian menyentuh darah di leher Sheng Nanxuan dengan jari-jarinya. Ia memasukkannya ke dalam mulutnya dan menjilatnya.     

Sheng Nanxuan tidak tahu apa yang akan dilakukannya dan menatapnya dengan waspada.     

Ia merasakan darah Sheng Nanxuan. Ia terdiam selama dua detik sambil menatapnya dalam-dalam dengan pandangan mata yang semakin lama semakin sedih, lalu melepaskannya dan berbalik.     

"Apa yang kamu lakukan?" teriak Carter, "Bunuh dia!"     

"Aku tidak akan membunuhnya." Suaranya terdengar serak dan kaku, seolah sudah lama tidak berbicara.     

"Hah?!" tiba-tiba Sheng Zhongtian dan Liu Xuelan berteriak.     

Lily mengalihkan pandangannya ke arah mereka. Dalam sekejap ia berlari secepat kilat dan meraih leher Sheng Zhongtian dengan satu tangan.     

"Apa yang kamu lakukan?" Carter berteriak, "Lepaskan! Jika kamu ingin membunuh, bunuh mereka!" Sheng Zhongtian menunjuk Sheng Nanxuan dan yang lainnya.     

Sheng Nanxuan dan Yu Qingliu menatap ke arahnya.     

Perlahan-lahan Lily mengangkat Sheng Zhongtian ke udara dengan tangan kanannya.     

Ia membelakangi mereka dan menghadap cahaya lampu yang terang di langit-langit. Sosok belakang tubuhnya yang ramping benar-benar terlihat sangat indah.     

Tapi apa yang dilakukannya sama sekali tidak indah.     

Sheng Zhongtian yang berada di tangannya hampir kehabisan napas.     

"Ayah!" teriak Sheng Donglin gemetar.     

"Tidak!" Liu Xuelan bersembunyi di bawah meja ketakutan.     

Lily melemparkan Sheng Zhongtian dengan kasar, lalu meraih tas senjata yang dilempar Sheng Nanxuan ke lantai dengan kakinya. Ia mengambil satu di antaranya dan melepaskan beberapa tembakan ke arah Sheng Zhongtian yang sudah tidak bernapas.     

"Hentikan!" Sheng Donglin berjalan ke arahnya dengan kaki yang pincang dan ingin mencoba untuk menghentikannya.     

Lily berbalik dan menatapnya dengan dingin sambil mengarahkan pistol ke arahnya.     

Sheng Donglin membeku dan terlalu takut untuk bergerak.     

Lily menurunkan moncong pistolnya dan tiba-tiba menembak.     

"Ah!!" suara teriakan terdengar.     

Tubuh Sheng Donglin membeku dan perlahan menoleh untuk melihat Liu Xuelan yang terbaring di tanah dengan mata terbuka. Darah segar yang tak terhitung banyaknya, mengalir keluar dari lehernya.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.