Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Bertemu Orang Tua



Bertemu Orang Tua

0Gong Bai tersenyum, "Pasti akan ada yang berikutnya."     

Yu Xinran melihat hadiah yang Gong Bai siapkan. Meskipun sangat bagus, tapi tetap sangat biasa. Sekilas saja ia langsung tahu kalau hadiah itu tidak begitu mahal.     

Yu Xinran menduga bahwa ini adalah barang yang lebih mungkin diterima oleh keluarga Gong, sementara yang disiapkannya terlalu berlebihan.     

Yu Xinran pun tidak banyak bicara dan mengikuti apa kata Gong Bai.     

Keduanya membawa hadiah dan tiba di rumah Gong Bai.     

Gong Bai mengambil kunci untuk membuka pintu dan berkata pada Yu Xinran, "Masuklah."     

Yu Xinran tersenyum dan berjalan masuk dengan gugup.     

Rumah Gong Bai terdiri dari tiga kamar tidur dan dua ruang tamu yang sama sekali tidak luas. Selain itu, terdapat banyak perabotan yang membuat rumah sangat sesak. Untungnya sangat rapi, jadi tetap terlihat sangat nyaman.     

Gong Bai mendengar suara di dalam kamar dan tahu bahwa ibunya, Hu Yinghong, sedang berada di sana. Ia pun berkata pada Yu Xinran, "Duduklah dulu. Aku akan memanggil ibuku."     

Yu Xinran mengangguk dan duduk di sofa sambil memperhatikan sekelilingnya.     

Ia menekan tangannya di sofa dan secara tidak sengaja menyentuh sesuatu. Pada saat melihat ke bawah, ia melihat kain gelap yang terjepit di antara bantal sofa.     

Ia mendongak dan melihat ke arah perginya Gong Bai. Pada saat melihat tidak ada pergerakan, ia mengulurkan tangan dan mengeluarkan sepotong kain yang ternyata adalah kaus kaki.     

"Kenapa kamu kembali tiba-tiba tanpa memberitahu terlebih dahulu?" ​​terdengar suara seorang wanita paruh baya.     

Yu Xinran segera memasukkan kaus kaki itu kembali dan duduk dengan rapi.     

"Aku membawa temanku untuk mengenalkannya pada Ibu." kata Gong Bai.     

Ketika Hu Yinghong mendengar ini, ia langsung bertanya, "Pacarmu?"     

"Iya…!"     

"Tunggu sebentar!" seru Hu Yinghong.     

Diam-diam Yu Xinran melihat ke arah sana. Jelas-jelas ia melihat kaki yang memakai sandal berwarna biru dan celana berwarna biru muncul, lalu tiba-tiba menghilang. Diikuti oleh suara langkah kaki yang cepat-cepat pergi.     

Pada saat Gong Bai keluar, Yu Xinran tersenyum padanya.     

Gong Bai berkata dengan canggung, "Tunggu sebentar."     

Yu Xinran mengangguk.     

Gong Bai menuangkan segelas air hangat untuknya. Setelah menunggu beberapa menit, Hu Yinghong akhirnya datang.     

Yu Xinran buru-buru bangkit dan mendapati Hu Yinghong telah mengganti pakaiannya dengan gaun berwarna merah tua, tetapi masih mengenakan sandal yang sama.     

"Bu." Gong Bai buru-buru memperkenalkan, "Ini Xinran."     

"Bibi." Yu Xinran memanggil dengan malu-malu.     

"Ataga! Cantik sekali!" Hu Yinghong segera menariknya, "Cepat duduk, cepat duduk! Berapa umurmu tahun ini dan di mana kamu bekerja?"     

Yu Xinran tertegun sejenak. Ia tidak menyangka ibu Gong Bai akan menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini segera setelah ia datang, tetapi ia menjawab dengan tenang, "26 tahun. Saya editor di sebuah majalah."     

Hu Yinghong tertegun sejenak dan merasa umur Yu Xinran sudah agak tua. Sesaat senyumnya bertambah palsu dan kembali bertanya, "Bagaimana dengan gajinya?"     

"Bu!" Gong Bai memotongnya, "Xinran baru saja datang, jangan menakuti dia."     

"Oh, benar, benar!" kata Hu Yinghong buru-buru, lalu menatap Yu Xinran sambil tersenyum dan menilai dalam hatinya.     

'Dia terlalu cantik. Dalam hal ini tidak baik karena pasti manja dan sombong. Pada saat itu, takutnya Gong Bai tidak bisa menahannya. Tapi berdasarkan pakaian dan sikapnya, seharusnya kondisi keluarganya tidak buruk. Jika ia memiliki beberapa rumah dan gajinya sendiri tinggi, dia masih bisa dipertimbangkan. Tetapi setelah menikah, dia harus melahirkan seorang putra!'     

"Ini hadiah yang dibeli Xinran." Gong Bai mengeluarkan hadiah yang telah ia siapkan.     

"Benarkah?" Hu Yinghong tersenyum, "Sudah datang, kenapa masih repot-repot membawa sesuatu?"     

"Susah seharusnya." Yu Xinran menjelaskan hadiahnya, "Ini untuk Bibi, yang ini untuk Paman, dan yang ini untuk Adik."     

"Baiklah." Hu Yinghong cukup sopan dan tidak langsung membukanya. Akan tetapi ketika melihat kemasannya sangat bagus, ia sudah cukup puas.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.