Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Menggigiti Kaki Kecil…!



Menggigiti Kaki Kecil…!

0"Ya." Shan Rong menyentuh wajah Huzi dan berkata, "Ini adalah Festival Pertengahan Musim Gugur pertama yang kita rayakan sejak ayahmu kembali. Tentu saja kita harus bersama."     

Gong Mo mengangguk. Jadi mereka memilih makan di rumah keluarga Yu di siang hari dan makan di rumah mereka sendiri pada malam hari.     

Ketika tiba di rumah keluarga Yu, Gong Bai sudah tiba. Akan tetapi, ia baru saja memasuki pintu dan sedang berdiri di tengah-tengah ruangan untuk diamati oleh semua orang.     

Ketika Gong Mo dan Sheng Nanxuan masuk, ia menoleh dan tersenyum pada Gong Mo, "Momo."     

"Kakak Sepupu!" Gong Mo menyapa sambil tersenyum.     

Ketika Huzi yang berada di pelukannya mendengar ini, ia segera menoleh untuk melihat Gong Bai, lalu membuka tangannya dan mulai mengoceh.     

"Ayo semuanya duduk." kata Wu Surong.     

"Yayaaa!" Huzi masih menyapa Gong Bai.     

Gong Mo tersenyum dan berkata, "Kamu hanya mengingat pamanmu! Ayo sapa Nenek Buyut dulu!"     

Setelah berbicara, ia memalingkan kepala Huzi ke arah Wu Surong. Ketika Huzi melihat Wu Surong yang menatapnya dengan penuh perhatian, ia menyeringai.     

Wu Surong sangat gembira dan berkata sambil tersenyum, "Rupanya dia memiliki hubungan yang baik dengan pamannya."     

"Pamannya sering menggendong dan membawakan hadiah setiap kali berkunjung, Itu sebabnya dia seperti ini." kata Gong Mo.     

Gong Mo meletakkan Huzi di sofa. Huzi pun segera merangkak ke sisi Gong Bai.     

Sekarang Huzi merupakan kesayangan dua tetua keluarga Yu. Kedua tetua itu awalnya berniat untuk memeriksa Gong Bai, tetapi sekarang setelah melihat Gong Bai akrab dengan Huzi, mereka segera merasa Gong Bai enak dipandang.     

Gong Bai takut Huzi akan jatuh ke lantai, jadi ia berinisiatif untuk pergi menggendongnya. Huzi memandang Gong Bai sambil menyapanya dengan cerewet.     

"Anak pintar…!" Gong Bai menyentuh wajahnya, lalu menggendongnya dan kembali duduk di samping Yu Xinran.     

Yu Xinran menundukkan kepalanya dan mencolek wajah Huzi, sementara Huzi menatapnya tanpa berkedip.     

Gong Bai tersenyum dan berkata, "Kamu melihat wanita cantik, ya?"     

"Heheee!" Huzi menyeringai memandang Yu Xinran.     

Yu Xinran tidak bisa menahan tawanya dan menggendong Huzi.     

Huzi tidak berulah dan membuat keributan. Ia bersandar di tubuh Yu Xinran sambil melihat sekeliling. Setelah beberapa saat, Yu Xinran menyerahkannya pada Yu Xinzhuo yang ada di sebelahnya.     

Semua orang memindahkannya bergantian satu per satu, hingga akhirnya ia kembali ke pelukan Gong Mo. Gong Mo meletakkan Huzi di antara dirinya dan Wu Surong. Wu Surong pun segera menggendongnya.     

Tadi karena sedang melihat sekeliling, ia tidak peduli saat dipindahkan ke sana kemari. Sekarang ia baru tersadar. Eh? Kenapa sudah kembali ke sini? Bukankah tadi masih digendong pamannya? Tidak. Sepertinya tadi Kakek Paman juga menggendongnya.     

"Wuu." Huzi mengerutkan kening kebingungan, lalu mengulurkan tangannya untuk meletakkan kakinya ke dalam mulut.     

"Lagi-lagi dia mau menggigit kakinya!" kata Sheng Nanxuan.     

Gong Mo terkejut dan segera menahannya, "Tidak boleh!"     

"Aowuuuu!" Huzi melepaskan kakinya, lalu meraih tangan Gong Mo dan menggigitinya.     

"Hahaha!" Semua orang tidak bisa menahan tawanya ketika mereka melihat tingkahnya yang menggemaskan.     

"Apa bersih?" tanya Wu Surong, "Kalau bersih, biarkan dia menggigitinya. Anak-anak memang seperti ini. Jika sudah besar, dia tidak akan menggigit-gigit seperti ini lagi."     

"Dia sering melakukannya." Gong Mo berkata sambil tersenyum, lalu menarik tangannya dan membelai kepala Huzi.     

Huzi berbaring di sofa dan menggigit kakinya lagi.     

"Air liurmu keluar." Gong Mo segera mengambil sapu tangan dan menyeka mulut Huzi, "Kamu membuat sofa rumah Nenek Buyut jadi kotor."     

Yu Qingliu bertanya, "Sudah mulai mau tumbuh gigi, ya?"     

"Iya! Bulan lalu sudah mulai mengeluarkan liur dan memakan tangan atau kakinya setiap hari."     

"Semua anak-anak memang seperti ini."     

"Jika sudah tumbuh gigi, harus waspada." Wu Surong mulai membagikan pengalamannya.     

Min Ling juga ikut masuk ke dalam obrolan, sementara Yu Qingliu memberikan bimbingan dari sudut pandang dokter. Gong Mo dan Sheng Nanxuan menerima masukan orang-orang ini dengan rendah hati. Sedangkan di samping, beberapa orang yang belum menikah termangu-mangu.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.