Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Justru Dia yang Mengundang Perhatian Para Wanita!



Justru Dia yang Mengundang Perhatian Para Wanita!

0"Pfft." Gong Mo tidak bisa menahan tawanya.     

Mike juga tertawa. Jika dapat menghibur Nyonya Sheng, studio ini akan memiliki masa depan yang cerah.     

Setelah mengobrol dengan baik bersama Gong Mo, ia tidak bisa menahan dirinya dan bertanya pada Shan Rong, "Nyonya Besar, bagaimana kalau saya juga menata rambut anda?"     

Shan Rong terkejut, "Mau diapakan?"     

Tiba-tiba Gong Mo tertarik, "Bu, Ibu lakukan juga saja! Pulang dan lumpuhkan Ayah!"     

"Astaga! Dasar anak ini!" wajah Shan Rong sontak memerah.     

Mike tersenyum dan berkata, "Mengganti gaya rambut dapat memberikan kesan yang baru pada orang lain. Ini adalah sesuatu baik!"     

Shan Rong menyentuh rambutnya. Ia memang sudah lama tidak mengubah gaya rambutnya. Tampilannya yang sekarang memang biasa-biasa saja hingga bahkan membuatnya dipandang sebelah mata oleh orang lain. Akhirnya ia pun bertanya, "Apa tidak akan merepotkan? Kita tidak bisa pulang terlalu malam."      

"Apa yang Ibu khawatirkan? Paling-paling hanya telat makan sebentar!" Gong Mo berkata, "Cepat, cepat, cepat! Tata rambut ibuku dulu saja. Jangan sampai dia berubah pikiran!"     

Sesudah selesai menata rambut Shan Rong, ternyata bahkan masih belum malam. Gong Mo dan Shan Rong sama-sama puas dengan citra baru mereka. Keduanya terlihat semakin memukau. Mereka yakin saat pulang nanti, mereka juga bisa melumpuhkan pria mereka masing-masing.     

Ketika sampai di rumah, tidak ada seorang pun di ruang tamu.     

Sesudah keduanya meletakkan barang-barang, Gong Mo berkata, "Barang-barang khas lokal sudah dibeli dan citra baruku juga sudah Ibu lihat. Ibu sudah bisa pergi dengan tenang, kan?"     

Shan Rong mencibir, "Bagaimana bisa tidak khawatir? Ibu belum pergi, tapi sudah ada orang yang menindasmu. Bagaimana nanti kalau Ibu sudah pergi?"     

Gambino keluar dari kamar bayi, "Rongrong, Momo, kalian…!"     

Ia memandang Shan Rong dengan tercengang.     

"Hai…!" Shan Rong tersenyum canggung, lalu menyentuh rambutnya dan bertanya, "Bagus tidak? Sudah lama aku tidak mengubah gaya rambutku."     

"Bagus!" kata Gambino sambil termangu dan menatapnya dengan seksama.     

Diam-diam Gong Mo tersenyum. Gambino menoleh dan berkata sambil tersenyum, "Momo juga bagus."     

Gong Mo tertawa malu-malu dan bertanya, "Di mana Huzi?" Sebenarnya yang ia ingin tanyakan adalah keberadaan Sheng Nanxuan.     

"Sedang tidur." Gambino berjalan ke sebelah Shan Rong dan bertanya, "Apa yang kalian bicarakan barusan? Ada orang yang menindas kalian?"     

"Bertemu dengan beberapa wanita penggosip!" Shan Rong membicarakan kejadiaan saat itu.     

Gong Mo berkata, "Dengan adanya Nanxuan, apa yang Ibu khawatirkan?"     

"Ibu hanya mengkhawatirkannya. Justru dia yang mengundang perhatian para wanita! Lihat wanita-wanita penggoda itu! Bagaimana kalau dia sampai terpikat?"     

"Pfft!" Gong Mo terkekeh, "Bu, kata-kata Ibu terlalu melebih-lebihkan. Dia tidak akan begitu."     

"Kamu masih saja percaya padanya!" cibir Shan Rong.     

"Kepercayaan adalah hal yang paling penting dalam hubungan suami istri. Bahkan jika melihat dengan mata kepala sendiri, tetap harus berpikir terlebih dahulu. Bisa saja ada orang yang mau menjebak. Jika tiap hari meragukan pasangan, cepat atau lambat tidak akan dapat menjalani hidup bersama." kata Gong Mo dengan serius.     

"Aku tidak memintamu untuk meragukannya, tapi bukankah kamu terlalu percaya padanya? Kamu mengatakan tidak mungkin dengan begitu yakin. Apa kamu tidak takut menampar wajahmu sendiri?" Shan Rong berkata dengan begitu kejam, "Hati seseorang mudah berubah. Kamu bisa tidak melukai orang lain, tapi kamu tidak bisa membuat orang lain berbuat hal yang sama padamu!"     

"Sudah, sudah! Jika hari itu tiba, aku akan menerimanya dengan tenang."     

"Hah…" Shan Rong tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menggelengkan kepalanya, "Ibu khawatir jika hari itu benar-benar tiba, kamu akan langsung hancur!"     

Gong Mo menjulurkan lidahnya, lalu menyentuh rambutnya dan tersenyum. Ia masih sedikit tidak terbiasa dengan gaya rambut barunya ini.     

Shan Rong dengan cemas berkata pada Gambino, "Lihat dia, sudah seperti orang bodoh saja. Dia sudah tersihir dan jatuh cinta hingga tergila-gila!"     

Gambino berkata, "Tidak ada yang salah dengan mereka. Merencanakan masa depan adalah sesuatu yang bagus, tapi kamu juga jangan terlalu khawatir. Sekarang mereka memiliki hubungan yang baik. Bukankah jatuh cinta hingga tergila-gila justru bagus?"     

Gong Mo merasa malu dengan apa yang mereka katakan dan buru-buru berkata, "Aku akan pergi melihat Huzi."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.