Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Suamiku Begitu Tampan



Suamiku Begitu Tampan

0"Pergi sana!" Shan Rong memutar bola matanya.     

Ketika Gambino melihat Gong Mo sudah pergi, ia menatap Shan Rong dengan serius. Pandangan matanya lembut dan terfokus pada Shan Rong.     

Shan Rong tersipu, "Apa yang kamu lakukan?"     

"Cantik sekali!" kata Gambino.     

Shan Rong berbisik, "Sebelumnya tidak cantik?"     

"Cantik juga, tapi sekarang semakin cantik."     

"Kalau begitu nantinya aku akan mengubah beberapa gaya rambut lagi untukmu."     

"Iya."     

Gong Mo masuk ke kamar bayi dan mendapati Hu Zi sedang tidur, lalu menciumnya dan kembali ke kamar.     

Ia melepas perhiasan yang dikenakannya ketika keluar, memasukkannya ke dalam kotak perhiasan, lalu membungkuk untuk meletakkan kotak itu di laci.     

"Momo.." Di belakangnya, suara ragu-ragu Sheng Nanxuan terdengar.     

Gong Mo sontak menoleh. Pandangan mata Sheng Nanxuan berbinar ketika menatapnya.     

Tiba-tiba Gong Mo menjadi malu, "Tadi kamu ke mana?"     

"Sedang menelepon di ruang kerja." Sheng Nanxuan menghampirinya dan menatapnya dengan cermat.     

Rambutnya tepat melebihi daun telinganya. Bagian bawah rambutnya dipangkas rapi, terlihat sederhana, namun terlihat bermartabat dan elegan.     

Gong Mo tersipu dan bertanya dengan suara yang pelan, "Bagus tidak?"     

"Bagus!" Sheng Nanxuan mengulurkan tangan dan membelainya dua kali, "Temperamenmu terlihat berbeda."     

"Temperamen apa?" ​​Gong Mo bertanya malu-malu.     

"Dulu seorang istri dan ibu yang lemah lembut, tetapi sekarang seperti wanita karir yang mandiri dan lebih modis."     

Sheng Nanxuan memasukkan jari-jarinya ke rambut Gong Mo dan merasakan kelembutan di dalamnya, "Seharusnya dengan begini Huzi tidak akan menyakitimu lagi."     

Gong Mo mengangguk, "Saat potong rambut, penata rambut tidak rela memotong rambutku. Dia bilang rambut panjang lebih cantik. Nanti saat Huzi sudah agak besar, aku akan memanjangkannya lagi."     

"Iya."     

Gong Mo ragu-ragu sejenak. Ia ingin menceritakan tentang dua wanita keluarga Wu. Setelah berpikir sejenak, lagi-lagi ia memilih untuk membiarkannya saja.     

Jika Sheng Nanxuan tahu, kemungkinan ia akan membalas dendam pada mereka.     

Meskipun kedua orang itu sangat menyebalkan, ia tidak ingin menyerang mereka. Jika begitu, ia akan terlihat sebagai seseorang yang pendendam. Lagi pula berdasarkan emosi mereka, jika tidak diubah, cepat atau lambat pasti akan menimbulkan masalah. Pada saat itu, pasti akan ada orang yang membereskan mereka!     

Beberapa saat kemudian, Huzi bangun. Ketika melihat Gong Mo, ia bergumam, kemudian terlihat termangu.     

Gong Mo sontak tertawa, "Tidak kenal Ibu, ya?"     

"Yiyiyaaa!" Mana mungkin Huzi tidak mengenalnya. Meskipun matanya tidak mengenali Gong Mo, tapi ia bisa tahu dari mendengar suaranya. Ia pun merangkak dengan penuh semangat ke tubuh Gong Mo.     

Pada saat Gong Mo menggendongnya, Huzi menatapnya dan mengulurkan tangannya untuk menyentuh rambut Gong Mo.     

"Jangan sentuh!" kata Sheng Nanxuan buru-buru.     

Pada akhirnya, Hu Zi hanya melambaikan tangannya, tetapi tidak menariknya.     

Sheng Nanxuan menghela napas lega, lalu menepuk-nepuk punggung Huzi dengan lembut, "Jika kamu menarik rambut ibumu lagi, mau tidak mau ibumu harus dibotaki."     

Gong Mo memelototinya.     

Sheng Nanxuan berbisik, "Meski kamu botak, aku juga suka."     

"Pergi sana!" Gong Mo memutar bola matanya, "Kenapa tidak kamu saja yang botak? Jika kamu botak, aku juga suka."     

Sheng Nanxuan menggosok-gosok kepalanya, "Kalau begitu besok aku akan mencukurnya!"     

"Jangan macam-macam!" kata Gong Mo buru-buru, "Jangan datang menangis mencariku kalau jelek!"     

"Bukannya kamu bilang menyukainya?"     

Gong Mo tercekat. Ia mengatakan apa yang berbeda dari apa yang ada di hatinya, "Aku hanya menghiburmu!"     

"Beraninya kamu berbohong!" Sheng Nanxuan pura-pura marah, "Kalau begitu aku harus mencukur rambutku dan menangis mencarimu karena jelek!"     

Gong Mo merasa geli dengan perkataannya dan tertawa, "Kamu berani? Suamiku begitu tampan, kamu tidak boleh membuatnya jadi jelek!"     

Sheng Nanxuan menyipitkan matanya, lalu menatapnya dengan lembut. Ia menundukkan kepalanya dan mendekati Gong Mo.     

Huzi yang sedang menghisap jarinya, memandang mereka dengan penasaran.     

"Jangan pamer kemesraan! Cepat datang makan!" tiba-tiba suara Shan Rong terdengar.     

Gong Mo terkejut dan buru-buru berbalik sambil menggendong Huzi, "Kami datang!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.