Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Hamil



Hamil

0"Momo…" suara Gambino agak terdengar kesulitan, "Itu… hasil tes ibumu sudah keluar. Ayah…"     

"Ada apa?" ​​Gong Mo bertanya dengan cemas.     

"Begini…" Gambino ragu-ragu sejenak, lalu menghela napas dan berkatam "Ayah juga tidak tahu bagaimana hal semacam ini bisa terjadi. Yang pasti, kamu tenang dulu."     

Seluruh tubuh Gong Mo berguncang dan mengeluarkan keringat dingin.     

Sheng Nanxuan buru-buru menahannya dan menempelkan telinganya ke telinga Gong Mo untuk mendengarkan bersama-sama.     

Suara Gambino terdengar, "Ibumu hamil."     

Gong Mo tertegun dan tidak bereaksi untuk waktu yang lama.     

Sheng Nanxuan juga terdiam, "..."     

Yu Qingliu melihat mereka tidak berbicara dan terlihat tidak baik. 'Mungkinkah Shan Rong mengidap penyakit mematikan?'     

"Ya!" teriak Huzi.     

Gong Mo kembali tersadar dan berkata pada Gambino, "I… ini… benar-benar tidak bisa dipercaya!"     

Sheng Nanxuan terbatuk ringan dan tidak bisa menahan tawanya, lalu berkata, "Selamat Ayah."     

Gambino merasa canggung dan berkata dengan linglung, "Ayah benar-benar tidak menyangka akan seperti ini. Bagaimana bisa seperti ini?"     

"Uhuk! Uhuk!" Sheng Nanxuan berkata, "Ayah dan Ibu masih dalam masa subur. Mempunyai anak adalah hal yang normal."     

Gambino menjawab, "Ayah selalu merasa diri Ayah sudah tua."     

Gong Mo pun tertawa, "Sekarang belum tua. Aku bahkan mengira Ibu mengidap penyakit parah. Aku benar-benar sangat khawatir dan berencana pergi ke bandara sebentar lagi."     

"Tidak perlu buru-buru begitu." kata Gambino buru-buru.     

"Sekarang sudah tidak lagi." Gong Mo berkata, "Aku akan pergi ke bandara besok saja. Di mana Ibu?"     

"Dia sedang tertidur." Sebenarnya Shan Rong malu untuk berbicara dengan Gong Mo.     

Cucunya sudah akan belajar berbicara, tapi dia justru hamil lagi. Ini terlalu memalukan baginya. Dia merasa malu sebagai orang tua.     

"Kalau begitu Ayah jaga Ibu baik-baik." kata Gong Mo, lalu bertanya, "Sudah hamil berapa lama?"     

"Sebulan lebih sedikit."     

"Kalau begitu, mual-mualnya akan segera mulai, kan?"     

"Sudah mulai." Gambino menghela napas, "Dua hari ini dia merasa tidak enak badan. Ayah kira karena cuaca. Siapa yang tahu…"     

"Ini adalah hal yang baik. Ayah jangan khawatir. Ini lebih baik daripada mengidap penyakit serius!"     

Gambino terdiam, "Itu benar."     

"Baiklah. Ayah jaga Ibu baik-baik saja. Mengenai yang lainnya, tunggu saat aku ke sana baru kita bicarakan lagi."     

Setelah menutup telepon, Yu Qingliu yang berada di sebelahnya, bertanya, "Ibumu hamil?"     

"Uhuk!" Gong Mo berkata dengan malu, "Iya..."     

"Selamat…!" Yu Qingliu mengguncang Huzi yang ada di dalam pelukannya, "Kamu akan punya Paman! Paman Kecil yang lebih muda darimu!"     

Sheng Nanxuan tidak bisa berkata-kata dan buru-buru menyambar Huzi, "Sudah tidak perlu ke bandara. Paman pulang dulu saja."     

Yu Qingliu terkejut, "Kamu tidak menyuruhku menginap?"     

Sheng Nanxuan tersedak.     

Sekarang masih sangat pagi dan Yu Qingliu juga bukannya tidak bisa pulang, jadi untuk apa menyuruhnya menginap?     

Gong Mo berkata, "Paman duduk dulu saja. Mana bisa baru datang langsung pergi. Aku akan menuangkan teh."     

"Begitu baru benar…! Istri keponakanku memang lebih peka, tidak seperti seseorang di sini!" ia memicingkan matanya ke arah Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan berkata pada Huzi, "Ingat-ingat wajah orang ini dan abaikan dia di masa depan."     

Gong Mo tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata pada Sheng Nanxuan, "Kamu sudah mengajari hal buruk pada Huzi!"     

"Tidak apa-apa, biarkan saja dia." Yu Qingliu berkata, "Sekarang dia tidak menghormatiku, ke depannya Huzi tidak akan berbakti padanya!"     

"Huyaaa…!" Huzi menundukkan kepalanya dan meminta Gong Mo menggendongnya.     

Gong Mo melambaikan tangannya, "Tunggu sebentar."     

Setelah dua menit, ia datang sambil membawa teh dan berkata pada Sheng Nanxuan, "Dia sudah bisa bicara. Ke depannya dia akan mempelajari apa yang kamu lakukan."     

Sheng Nanxuan ragu-ragu sejenak, lalu menggendong Huzi dan berkata padanya, "Ayo, panggil Ayah."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.