Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Bersikeras Tidak Memanggil Ayah



Bersikeras Tidak Memanggil Ayah

0Yu Qingliu tersenyum, "Aku kira kenapa Ibu tiba-tiba kesal, ternyata karena merindukan mereka. Rindu pada Huzi, ya?"     

"Memang bisa tidak rindu?" Wu Surong mengamuk, "Sebentar lagi ulang tahun Huzi. Dia akan berusia satu tahun. Bisa-bisanya tidak pulang. Bagaimana menurutmu? Ibu ingin merayakan ulang tahun cicit Ibu!"     

"Kenapa Ibu tidak pergi ke Italia saja?"     

Wu Surong tertegun sejenak, lalu berkata dengan malu, "Apa tidak apa-apa?"     

"Memangnya kenapa? Ibu merasa tidak enak untuk bertanya? Kalau begitu biar aku bantu tanyakan."     

"Kalau begitu cepat!" Wu Surong memelototinya.     

"Kalau begitu mengenai mencari calon menantu…"     

"Berhentilah tawar-menawar dengan Ibu!"     

"Oh. Tidak bisakah Ibu memberiku masa tenggang beberapa hari lagi?"     

"Ibu akan memberimu masa tenggang sampai malam Tahun Baru tanggal 30, oke?"     

"Bukannya kamu yang bilang dalam tahun ini?" tanya Wu Surong lagi.     

"Maksudku kalender Gregorian."     

"..."     

"Sana telepon!"     

Yu Qingliu menjawab, "Aku belum menghabiskan makananku."     

"Lalu kenapa kamu tidak segera makan?"     

"..." Yu Qingliu terdiam, lalu berkata dalam hatinya, 'Kenapa galak begitu? Apa karena belum menikah jadi aku diperlakukan dengan tidak adil seperti ini?     

Setelah menerima telepon dari Yu Qingliu, Sheng Nanxuan memberitahu Gong Mo, "Nenek ingin datang untuk merayakan ulang tahun Huzi."     

Gong Mo terkejut, "Dia sudah sangat tua, apa bisa?"     

"Ada Paman Kecil. Tidak perlu khawatir. Nenek sudah lama tidak melihat Huzi, jadi dia pasti sangat khawatir. Kita juga tidak bisa menghentikannya."     

Gong Mo juga berpikir demikian. Jika begitu, Nenek mengeluh tentang mereka di dalam hatinya.     

"Kalau begitu mari kita pikirkan bagaimana merayakan ulang tahun Huzi."     

"Houyahaii!" Huzi bangkit dari karpet dan memeluk kaki Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan tampak tidak suka, "Hanya tahu 'houyahai saja, tapi masih tidak memanggilku Ayah!"     

Gong Mo merasa tidak berdaya, "Jangan buru-buru. Dia juga bukannya sengaja tidak memanggilmu."     

Sejak tidak sengaja memanggil "Ibu" dua bulan lalu, sesudah itu Huzi tidak pernah memanggil 'Ayah' dan 'Ibu' lagi. Sheng Nanxuan menjadi semakin tertekan.     

"Tapi dia sudah berumur satu tahun…" kata Sheng Nanxuan.     

"Belum benar-benar satu tahun," kata Gong Mo, "Selain itu, dia lahir prematur."     

"Aku tidak sedikitpun merasa kelahiran prematur mempengaruhi IQ-nya." Sheng Nanxuan memelototi Huzi dengan penuh kebencian.     

Huzi sepertinya bisa merasakan kebenciannya. Ia melepaskan Sheng Nanxuan, lalu berbalik dan merangkak ke pangkuan Gong Mo.     

"Lihat!" Sheng Nanxuan segera berkata, "Dia," kata Sheng Nanxuan segera, "Dia sangat baik-baik saja!"     

"Bu! Wu!" tiba-tiba Huzi menatap Gong Mo dan memanggilnya.     

Gong Mo menatapnya dengan heran dan menggendongnya, "Kamu sedang memanggil Ibu?"     

"Bubu!" teriak Hu Zi tak jelas sambil menarik kantong air liur di dadanya.     

"Haha!" Gong Mo girang setengah mati.     

Sheng Nanxuan merasa terluka dan menggendongnya, "Panggil Ayah!"     

"Wu!" Huzi mengerutkan bibir, lalu berpaling dengan tidak suka dan merangkak ke arah Gong Mo.     

"Hahaha!" Gong Mo tertawa dan berkata pada Sheng Nanxuan, "Siapa suruh kamu selalu menindasnya!"     

Sheng Nanxuan berdiri dan berjalan keluar sambil mengayunkan tangannya, "Aku sudah membesarkan anak durhaka!"     

"Yi?" Huzi menatap punggung Sheng Nanxuan dengan wajah penasaran.     

Gong Mo menyentuh-nyentuh hidung Huzi, "'Yi' membuat Ayah marah, tapi kamu masih saja bilang 'Yi'! Biar Ibu ajari. A… yah!"     

"La…! Laaa…!"     

"A.. yah!"     

"Ah…" Huzi membenamkan wajahnya di dada Gong Mo dan mengusapnya dengan wajah yang mengantuk.     

"Ya sudah. Ayo kita tidur dulu."     

Ketika Huzi sudah tertidur, Gong Mo pergi menemui Shan Rong dan berkata, "Huzi akan berulang tahun."     

"Baru saja Ibu mau bertanya padamu." Shan Rong berkata, "Ini ulang tahun pertamanya, harus bagaimana kita merayakannya?"     

Gong Mo tersenyum dan berkata, "Terserah saja. Dia bahkan tidak mengerti apa-apa. Bukankah yang sibuk adalah orang-orang dewasa? Aku ingin mengadakan acara memilih barang untuknya. Aku sudah memikirkan beberapa barang, bantu aku memikirkan yang lain lagi."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.