Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Kamu Bahkan Tidak Memenuhi Syarat untuk menjadi Saingan Cintaku



Kamu Bahkan Tidak Memenuhi Syarat untuk menjadi Saingan Cintaku

0Apalagi dibelakang Lin Lei dan Zeng Shuai, masih ada Sheng Nanxuan yang merupakan seorang pendukung terbesar.     

"Aku juga tidak menyukainya." Lin Jing meletakkan tangannya di tempat tidur dan menatap lurus ke arah Tang Xinxin, "Tapi aku hanya ingin merebutnya darimu."     

Tang Xinxin bertanya dengan heran, "Kapan aku pernah menyinggungmu?"     

"Tentu saja kamu tidak menyinggungku, tapi siapa suruh kamu teman baik Gong Mo?"     

Wajah Tang Xinxin terlihat muram.     

"Dia sudah merebut Sheng Nanxuan yang kusukai. Aku tidak bisa melakukan apa pun padanya, jadi aku hanya bisa membalas dendam pada sahabat baiknya."     

"Kamu sakit!" maki Tang Xinxin.     

"Terserah kamu mau bilang apa!" Lin Jing berdiri tegak dan menatapnya dengan tatapan merendahkan, "Jika kamu ingin membenci seseorang, benci saja dia! Jangan benci aku."     

Tang Xinxin mencibir, "Sebegitu inginnya kamu memprovokasiku dan Gong Mo? Kemungkinan berhasilnya sangat kecil!"     

Lin Jing memicingkan matanya.     

Tang Xinxin berkata, "Meskipun sekarang aku agak menyukai Yang Yue, tapi aku juga bukannya harus memilikinya. Aku dan dia juga tidak pernah mengatakan perasaan kami satu sama lain karena sudah tahu akhirnya akan seperti apa, jadi dia juga tidak bisa dikatakan milikku. Jika kamu menunggu sampai aku dan dia berpacaran, melangkah ke jenjang pernikahan, dan memiliki anak, kemudian kamu datang untuk menghancurkan hubungan kami, itu barulah akan sangat menyakitiku. Hanya saja aku juga tidak akan membenci Gong Mo karena itu. Itu karena dalam hal percintaan, aku selalu bisa menerima dan merelakan orang yang kucintai, tidak sepertimu. Memang Sheng Nanxuan pernah menyukaimu sampai kamu berbuat seperti ini? Seharusnya kamu pergi menemui psikiater. "     

"Kamu…!" Lin Jing sangat marah.     

"Orang dulu bilang bahwa orang yang berjalan di jalan yang berbeda tidak akan bisa membuat rencana bersama. Sementara apa yang ingin aku katakan adalah pandangan yang berbeda. Kamu bahkan tidak memenuhi syarat untuk menjadi saingan cintaku. Kamu pikir kamu siapa? Pecundang yang hanya bisa membuat masalah!"     

"Tang Xinxin!" Lin Jing berteriak, lalu mengangkat tas kulitnya dan memukul kepala Tang Xinxin.     

"Ahh!!" Tang Xinxin berteriak.     

"Apa yang kamu lakukan?!"     

Tiba-tiba pintu kamar dibuka. Wu Di bergegas masuk dan menarik Lin Jing menjauh.     

"Apa kamu baik-baik saja?" Ia buru-buru bertanya pada Tang Xinxin.     

Tang Xinxin mengangkat tangannya, jarum infus di tangannya tertarik sehingga ada darah yang merembes keluar.     

Wu Di segera membunyikan bel bantuan dan berkata dengan gugup, "Jangan takut. Tidak akan ada apa-apa." Kemudian ia berteriak pada Lin Jing, "Beraninya kamu menyerang pasien. Kamu mau aku melapor polisi atau menelepon Lin Lei?"     

Lin Jing menatap mereka, lalu menghentakkan kakinya dengan keras dan berbalik untuk keluar.     

Wu Di menoleh untuk melihat Tang Xinxin. Rambutnya diacak-acak oleh Lin Jing dan terlihat sangat berantakan.     

Satu tangannya menekan tangan Tang Xinxin yang diinfus, sementara tangan Wu Di yang lain menyingkirkan rambut di wajah Tang Xinxin ke belakang, kemudian memegang wajahnya, mencoba memeriksa apakah ada luka di kepalanya.     

Tang Xinxin menatapnya dengan terkejut.     

Wu Di tertegun sejenak, lalu segera melepaskannya dan berbalik dengan canggung.     

Ketika Tang Xinxin menggerakkan tangannya, Wu Di berseru, "Jangan bergerak sembarangan. Bagaimana kalau sampai menusuk pembuluh darah?"     

"Oh." Tang Xinxin menundukkan kepalanya.     

Perawat itu berlari masuk dan membantunya memasang jarum infus kembali, tetapi mengganti ke tangannya yang lain. Ternyata tangan itu terus mengeluarkan darah dan plester pun tidak berfungsi, jadi Wu Di menggunakan tangannya untuk menekannya.     

Setelah perawat pergi, Tang Xinxin berkata dengan canggung, "Ehm, biar aku sendiri saja."     

"Lagi pula kamu juga tidak bisa menggunakan tanganmu." Wu Di berkata, "Kamu harus menggunakan kakimu."     

Tang Xinxin tersedak. Setelah terdiam beberapa saat, ia bertanya, "Kenapa kamu bisa kemari?"     

"Aku…"     

Ia hanya ingin memeriksa saja. Namun kata-kata semacam ini akan terdengar ambigu.     

"Aku di sini untuk bertemu paman sepupuku, jadi sekalian mampir untuk memeriksa keadaanmu."     

 "Oh, terima kasih."     

"Tidak masalah." Wu Di mengambil apel yang baru dimakan setengah dan terguling di samping tempat tidur, lalu membuangnya ke tempat sampah dan bertanya, "Apa yang terjadi barusan?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.