Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Tidak Ada Bayi Di Hari Valentine



Tidak Ada Bayi Di Hari Valentine

0Gong Bai merasa sakit kepala. Bahkan jika keluarga Yu puas dengannya, mereka tidak akan mentolerir bahwa ia memiliki saudara perempuan yang berada di industri hiburan. Selain itu, adiknya begitu menyebalkan dan tidak berada di jalan yang benar.     

Dalam perjalanan kembali, ia berkata pada Yu Xinran, "Nantinya saat bertemu Feifei, jika dia berlaku tidak baik padamu, kamu harus memberitahuku." Gong Bai tidak ingin Yu Xinran dianiaya oleh Gong Fei.     

"Hm." Yu Xinran tidak banyak bicara.     

Melihat Yu Yinghong saja, ia bisa membayangkan seperti apa temperamen Gong Fei. Ditambah lagi dengan kata-kata Gong Bai, tentu saja ia tahu Gong Fei tidak mudah diajak bergaul.     

Jika Gong Bai melindungi adiknya, ia hanya bisa bersabar. Tapi dengan sikap Gong Bai, ia tidak perlu khawatir tentang apa pun dan hanya perlu menganggap Gong Fei sebagai orang asing saja.     

Sheng Nanxuan duduk di ruang kantornya dengan ekspresi wajah yang terlihat tertekan.     

Kalender bulan ini ditampilkan di layar komputer yang ada di hadapannya. Besok adalah Hari Valentine. Ia ingin bermesraan dengan Gong Mo. Hanya saja, orang tuanya sedang tidak ada, jadi tidak ada orang yang bisa membantunya menjaga Huzi.     

Ia tidak ingin menitipkan Huzi pada Pengasuh karena selalu khawatir jika menitipkan anaknya pada orang luar yang tidak ada hubungannya dengan mereka. Lebih baik menitipkan Huzi pada keluarga Yu. Bagaimanapun juga, mereka masih ada hubungan keluarga.     

'Ya. Keluarga Yu. Titipkan saja pada keluarga Yu."     

'Ck! Sayang sekali sekarang Yu Qingliu sudah punya pacar, jadi dia pasti pergi berkencan. Jika tidak, dia adalah kandidat terbaik karena Huzi paling familiar dengannya.'     

"Bos." Fang Yang melangkah masuk.     

Sheng Nanxuan meliriknya, "Ada apa?"     

Fang Yang berkata sambil merasa bersalah, "Masih belum ada informasi tentang Carter. Pada saat ini Huo Cheng sedang meningkatkan penjagaannya dengan ketat, semua departemen terkait tidak bisa masuk dan tidak ada koneksi untuk menanyakan informasi tentangnya."     

Sheng Nanxuan mengetukkan jarinya di atas meja, "Kalau begitu pada pemilihan presiden kali ini, kita harus membiarkan Partai Liberal menang dan menunggu Ding Yuan menjadi presiden dan mengambil alih urusan negara. Dia bisa mencampuri urusan mana pun dan tahu dengan jelas, kemana pergerakan Huo Cheng. Carter pasti akan memakan waktu yang cukup lama untuk menyiapkan laboratorium baru. Menemukannya sekarang, sepertinya juga tidak akan mendapatkan bukti apa-apa. Jika lewat satu tahun lagi, dia pasti tidak akan bisa kabur. Hanya saja jika kita bisa menemukannya lebih cepat, kita bisa bersiap lebih awal. Lanjutkan pencarian."     

"Baik!"     

Keesokan harinya setelah makan siang, Sheng Nanxuan membawa Gong Mo dan Huzi pergi ke rumah keluarga Yu.     

Setelah tiba di rumah keluarga Yu, Gong Mo merasa tidak enak untuk turun, "Aku tidak mau masuk. Ini terlalu memalukan."     

Demi berkencan, mereka ingin melemparkan Huzi pada para Tetua. Para Tetua pasti akan menertawakannya.     

"Kalau begitu tunggu aku sebentar." Sheng Nanxuan tersenyum dan menciumnya, lalu menggendong Huzi dan mendorong kereta bayi ke dalam vila.     

Kereta bayi diisi dengan segala macam kebutuhan anak, seperti popok, susu bubuk, mainan, dan pakaian     

Sejak tadi Sheng Nanxuan sudah menghubungi kedua tetua. Mereka berdua sangat kegirangan dan sudah menunggu di ruang tamu.     

"Meskipun sudah menikah, hubungan antara suami dan istri harus dibina dengan baik." Wu Surong berkata, "Pada Hari Valentine, kalian harus berduaan. Serahkan saja Huzi pada kami. Kamu tenang saja."     

Sheng Nanxuan tertawa tanpa bersuara. Bisa dibilang langkahnya sesuai di hati kedua tetua. Biasanya Sheng Nanxuan dan Gong Mo tidak akan berlama-lama saat membawa Huzi kemari, jadi mana mungkin kedua tetua ini puas. Hari ini, mereka bisa berkumpul bertiga, tentu saja mereka senang.     

"Entah akan berapa lama." kata Sheng Nanxuan, "Kalau dia menangis, telepon aku saja. Aku akan datang menjemputnya."     

"Oke. Dia sudah bisa mengenali orang, jadi seharusnya tidak akan menangis."     

Sheng Nanxuan berjongkok di lantai dan berkata pada Huzi, "Ibu dan Ayah ada urusan, kamu bersama Kakek Buyut dan Nenek Buyut dulu di sini, oke? Nanti malam Ayah akan datang menjemputmu."     

Huzi memegang mobil mainan dan menatap Sheng Nanxuan kebingungan.     

Sheng Nanxua menciumnya, lalu berdiri dan berkata pada kedua tetua, "Jika dia asik bermain sampai melupakan kami, aku ingin merepotkan Kakek dan Nenek untuk menjaganya satu malam. Besok aku akan datang menjemputnya lagi."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.