Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Kapan Rencananya Kalian Menikah?



Kapan Rencananya Kalian Menikah?

0Médecins Sans Frontières adalah organisasi nirlaba yang terdiri dari tenaga medis profesional dari berbagai negara. Ini merupakan organisasi sukarela internasional dan organisasi penyelamatan medis kemanusiaan terbesar di dunia. Operasi penyelamatan mereka dilakukan dengan tanpa memandang ras, politik, atau agama. Mereka hanya memberikan bantuan pada para korban yang terkena bencana alam, perang, dan korban terdampak perang. Mereka sudah pernah memenangkan penghargaan Nobel Perdamaian.     

Mereka yang bergabung dengan MSF bukan untuk ketenaran atau keuntungan, tetapi untuk menyelamatkan orang. Di tempat wabah dan perang berkecamuk, hidup mereka dalam bahaya setiap saat, tetapi mereka tidak mundur dan benar-benar merupakan pahlawan sejati.     

Ding Dang memandang Yu Qingliu dan merasa bahwa citranya sangat berwibawa.     

Ini adalah pria yang paling disukainya melebih siapa pun.     

Yu Qingliu berkata sambil menuangkan susu bubuk, "Aku pernah ke Afrika, Asia Tengah, dan Asia Barat."     

"Asia Tengah, Asia Barat?" Ding Dang terkejut, "Apakah karena perang di sana? Bukankah itu sangat berbahaya?"     

"Sebenarnya di Afrika juga sering terjadi konflik bersenjata."     

"Kalau begitu kamu…"     

Yu Qingliu tahu Ding Dang mengkhawatirkannya dan sontak tidak bisa menahan tawanya, "Bukankah aku berdiri di depanmu baik-baik saja?"     

Ding Dang terdiam sejenak, lalu memeluknya, "Kamu yang terhebat!"     

"Hm." Yu Qingliu tersenyum, lalu mengulurkan tangan dan membelai rambut Ding Dang, "Ayo kita berikan susu ini pada Huzi."     

"Kamu saja yang mengajariku!" Kata Ding Dang kegirangan.     

"Boleh!"     

Ketika memasuki ruang tamu, Yu Qingliu menyuruhnya memberikan susu pada Huzi.     

Huzi sudah mengantuk. Ia bersandar pada Ding Dang sambil memegang botol dan minum dengan sungguh-sungguh. Setelah beberapa teguk, ia mendongak melihat sekeliling dan berkata, "Ibu…"     

"Anak pintar. Ibu akan datang. Minum susumu duku, ya…" kata Ding Dang dengan lembut.     

Huzi meliriknya dan terus memegang botol susunya.     

Wu Surong mengangguk puas dan menarik Yu Qingliu, "Kemarilah sebentar. Ada yang ingin Ibu bicarakan denganmu."     

Yu Qingliu bingung dan mengikutinya ke atas.     

Ding Dang melirik mereka, kemudian terus memberi susu pada Huzi.     

Di lantai atas, Wu Surong bertanya dengan prihatin, "Ding Dang sangat baik, jadi kapan kalian berencana menikah?"     

Yu Qingliu terkejut, "Kami baru berkencan selama dua bulan."     

"Bukankah ada pernikahan kilat? Selain itu, kalian berdua mengikuti kencan buta, jadi sejak awal tujuannya memang untuk menikah. Apa salahnya lebih cepat?"     

"Lalu untuk apa Ibu buru-buru?"     

Wu Surong memelototinya, "Tentu saja karena kamu tidak memikirkan sudah betapa tuanya dirimu! Kamu bahkan tidak terburu-buru untuk memiliki gadis yang begitu baik seperti ini. Dia memiliki hati untuk anak-anak dan bersedia menemani orang tua meski tahu hari ini adalah Hari Valentine. Jika itu orang lain, sejak awal pasti kamu sudah diputuskan! Jika kamu melewatkan dia, kamu akan menyesal! Jadi cepatlah!"     

"..." Kenapa Ding Dang justru malah merawat anak dan menemani orang tua seperti ini? Yu Qingliu sebenarnya ingin mengajaknya pergi berkencan, tapi ia sama sekali tidak suka.     

"Jangan khawatir, aku punya perhitunganku sendiri." Yu Qingliu berbalik dan turun, "Aku akan mengantarnya pulang dulu."     

Wu Surong bertepuk tangan dengan cemas, "Bersikap baiklah padanya. Dia bersedia bersamamu di usianya yang begitu muda, jadi kamu harus lebih memperhatikannya. Tahu tidak?"     

"Tahu, tahu!" Yu Qingliu merasa sangat tertekan.     

Pagi harinya Huzi terbangun di tempat tidur Wu Surong dan Yu Zhengming.     

Tadi malam Wu Surong takut ia dan Yu Zhengming akan menghimpitnya, jadi ia mengusir Yu Zhengming ke kamar tamu.     

Yu Zhengming sangat marah.     

Ketika masih muda, ia bahkan tidak diusir dari tempat tidur ketika diisukan tidur dengan seorang bintang kecil, tetapi sekarang karena bocah kecil ini, ia ditelantarkan sendirian di kamar kosong.     

Hal yang lebih menyedihkan adalah, kenapa bukan dirinya yang tidur dengan Huzi?     

Setelah Yu Zhengming bangun, diam-diam ia datang memeriksa cicitnya.     

Huzi selalu bangun pagi dan sudah membuka matanya. Ia memutar bola matanya dan melihat sekeliling.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.