Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Orang Tua yang Cemburu



Orang Tua yang Cemburu

0Yu Xinran berseru, "Bagaimana Kakek bisa tahu ini aku?"     

"Tubuhmu ada wangi parfum…!" jawab Yu Zhengming tanpa menoleh ke belakang.     

"Kakek, hidung Kakek sangat peka!" Yu Xinran berkata, "Sama sekali tidak terlihat sudah tujuh puluh tahun lebih!"     

"Jangan berisik!" kata Yu Zhengming, "Semua ikan jadi lari."     

Yu Xinran terdiam sejenak. Ia melirik Gong Mo yang berjalan mondar-mandir di belakang Yu Zhengming.     

"Kalau tidak ada yang kamu lakukan, duduk saja baik-baik. Jangan mondar-mandir tidak karuan di belakang Kakek." kata Yu Zhengming dengan tidak sabar.     

"Hah…" Yu Xinran menghela nafas, "Kakek, kenapa Kakek tidak bisa mencium kalau masih ada satu orang lagi?"     

Yu Zhengming tertegun sejenak, lalu menoleh dan berseru terkejut, "Momo!"     

"Kakek…!" Gong Mo tersenyum.     

"Astaga… Kenapa bisa ada kamu?" Yu Zheng ming bangkit berdiri, "Sudah datang, kenapa tidak bersuara?"     

"Bukannya Kakek bisa mencium bau?" tanya Yu Xinran.     

Yu Zhengming berkata dengan wajah tegas, "Momo tidak seperti kamu yang menyemprotkan parfum sampai seperti bunga."     

Yu Xinran terdiam dan berkata dengan suara yang pelan, "Ssst, jangan berisik! Ikannya lari."     

"Kamu…!" Yu Zhengming mengangkat tangan, ingin memukulnya.     

Yu Xinran segera melarikan diri, "Aku mau menyapa Kakek Zhang!"     

Yu Zhengming bersenandung, "Yang kamu ingat hanya Kakek Zhang saja!"     

Gong Mo menoleh dan melihat Yu Xinran berlari ke seorang lelaki tua yang sedang memancing tidak jauh dari sana. Keduanya mengobrol dengan gembira.     

Yu Zhengming berbisik pada Gong Mo, "Ingat orang tua itu. Jika bertemu dengannya, cepat-cepat menghindar."     

"Kenapa?" ​​Gong Mo bertanya dengan heran.     

"Dia selalu merebut sesuatu dariku." Nada bicara Yu Zhengming seperti anak TK yang berkonflik dengan temannya.     

Gong Mo tercengang, 'Kakek cemburu?'     

Gong Mo bertanya sambil tersenyum, "Kakek merasa dia sudah merebut Kakak Sepupu, ya?"     

Yu Zhengming berkata dengan wajah tegas, "Milikku, ya milikku! Siapapun tidak akan bisa merebutnya!"     

"Benar, benar!" Gong Mo buru-buru mengangguk, "Xinran tahu sopan santun dan menghormati orang yang lebih tua. Bukankah itu karena Kakek yang sudah mengajarinya dengan baik…?"     

Wajah Yu Zhengming terlihat bangga, tetapi tetap serius, "Dia seperti anak kecil yang belum dewasa. Melihatnya langsung membuat orang marah."     

Gong Mo diam-diam tertawa dalam hatinya, 'Sudah terlihat seperti itu, masih saja berpura-pura. Bukannya yang selalu membuat Kakek marah itu Paman Kecil?'     

Yu Qingliu yang sedang berkencan dengan pacar kecilnya, bersin.     

Ding Dang buru-buru bertanya, "Ada apa? Ternyata dokter bisa masuk angin?"     

"Kenapa dokter tidak bisa masuk angin? Apa kamu mendiskriminasi dokter?" Yu Qingliu bertanya dengan serius, kemudian berkata, "Tapi hari ini aku begini benar-benar bukan karena masuk angin. Sepertinya karena ada yang merindukanku."     

"Apa kamu berhubungan dengan wanita liar di belakangku?" Ding Dang segera bertanya.     

"Tidak, tidak! Hari ini aku harus pulang untuk berkumpul makan malam seperti biasanya. Pasti orang tuaku yang merindukanku!"     

Ding Dang tersenyum, "Kalau begitu kita cepat kembali saja…!"     

Di tepi kolam ikan, Yu Zhengming melihat ke belakang Gong Mo dan bertanya, "Kamu sendirian?"     

Gong Mo tahu Yu Zhengming merindukan Huzi. Gong Mo pun berkata sambil tersenyum, "Nanxuan masih di kantor, sedangkan Huzi dijaga Nenek karena takut dia masuk angin kalau diajak keluar."     

"Oh." Yu Zhengming mengangguk, "Dalam cuaca seperti ini, memang harus hati-hati."     

"Berapa banyak ikan yang sudah Kakek tangkap?"     

"Sudah ada dua. Ikan mas crucian. Nanti Kakek akan membuatnya menjadi sup untukmu."     

"Terima kasih Kakek"     

Yu Zhengming memandangi Yu Xinran yang sedang membantu Si tua Zhang menarik ikan. Ia mendengus kesal dan bertanya pada Gong Mo, "Apakah kamu tahu cara memancing?"     

"Eh? Aku hampir tidak pernah memancing. Pancing kakek terlihat sangat mewah. Aku pasti tidak akan bisa menggunakannya."     

"Aku akan mengajarimu." Yu Zhengming berkata dengan antusias, "Memancing itu untuk mengolah emosi diri. Ketika Huzi sudah dewasa, dia harus disuruh memancing untuk menajamkan emosinya."     

"Hm!" Gong Mo mengangguk.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.