Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Sheng Nanxuan Marah



Sheng Nanxuan Marah

0Kolam ikan masih agak jauh dari vila, jadi Yu Qingliu tidak berani menunda-nunda. Ia menghubungi seseorang untuk membawa mobil kemari dan buru-buru mengantar Gong Mo kembali.      

Ketika memasuki vila, Sheng Nanxuan tertegun dan hampir melemparkan Huzi ke lantai tanah.     

Ia buru-buru menyingkirkan Huzi ke sofa. Huzi merasa dirinya tidak disukai, jadi ia mengatupkan mulutnya dengan penuh ketidakpuasan.     

"Ada apa?" ​​Sheng Nanxuan berjalan ke sisi Gong Mo.     

"Aku…" Gong Mo menatapnya dengan perasaan bersalah.     

"Ayo ganti baju dulu." Sheng Nanxuan membantunya naik ke atas.     

Yu Xinran bergegas menghadang mereka dan berkata, "Ke kamarku saja."     

"Rambutnya basah kuyup begini. Mandi air panas dulu saja." kata Sheng Nanxuan.     

"Oke." Yu Xinran pergi menyiapkan air terlebih dahulu, lalu pergi mencari pakaian.     

Ketika Gong Mo selesai mandi dan berganti pakaian, Sheng Nanxuan juga sudah tahu apa yang terjadi.     

Ia berjalan ke arahnya sambil membawa pengering rambut dan mengomel, "Ada begitu banyak pengawal di sekitarmu, kenapa kamu malah ikut-ikutan?"     

Gong Mo menjawab dengan perasaan bersalah, "A.. aku… Waktu itu aku tidak terpikir sampai ke sana. Aku melakukannya tanpa sadar."     

Sheng Nanxuan menyeringai, "Jadi aku harus memujimu karena memiliki karakter yang mulia?"     

Gong Mo cemberut dan menatap pengering rambut di tangan Sheng Nanxuan, "Kalau kamu tidak membantuku mengeringkan rambut, biar aku sendiri saja yang mengeringkannya. Kepalaku terasa dingin."     

Sheng Nanxuan memelototinya dengan kejam lalu menyalakan pengering rambut dan mulai mengeringkan rambut Gong Mo.     

Ketika masih setengah kering, Yu Xinran masuk sambil membawa mangkuk.     

Sheng Nanxuan mematikan pengering rambut dan berkata, "Ini sup jahe yang baru saja direbus."     

"Maaf sudah merepotkan." Sheng Nanxuan mengambilnya dan menyerahkannya pada Gong Mo.     

Gong Mo memegang mangkuk dan meminumnya dalam diam.     

Yu Xinran tersenyum dan berkata, "Kalau sudah, langsung turun untuk makan saja."     

Sheng Nanxuan mengangguk dan menyalakan pengering rambut untuk kembali mengeringkan rambut Gong Mo.     

Setelah kering seluruhnya, ekspresi Sheng Nanxuan melunak ketika melihat mangkuk di tangan Gong Mo sudah kosong dan tidak ada setetes sup pun yang tersisa, "Aku akan membiarkanmu kalau kamu tidak sakit. Anggap saja kamu melakukan kebaikan. Tapi kalau sampai kamu sakit, lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu!"     

Gong Mo meliriknya, "Bahkan kalau sampai sakit, itu karena aku melakukan hal yang baik."     

"Aku akan membiarkan orang lain mati." Sheng Nanxuan memelototinya, "Aku tidak peduli apakah kamu berbuat baik atau buruk. Pokoknya jangan bercanda dengan tubuhmu sendiri. Bagiku itu adalah kesalahan yang tidak layak untuk dimaafkan!"     

Gong Mo merinding dan berbicara dengan suara yang pelan, "Iya, aku mengerti."     

"Hmph! Ayo turun makan."     

Di ruang makan, semua orang sudah duduk mengelilingi meja.     

Huzi berdiri di kursi yang ada di sebelah Wu Surong, sambil memegang meja dengan kedua tangan. Wu Surong takut Huzi terjatuh, jadi ia meletakkan tangannya di belakang punggung Huzi dan melindunginya dengan hati-hati.     

Meskipun Huzi tidak bisa makan sendiri, tapi di depannya tetap diletakkan sebuah mangkuk. Ia mengulurkan tangan dan meraih tepian mangkuk dan menekannya ke bawah. Ketika melihat mangkuk itu kosong, ia berteriak pada semua orang.     

Wu Surong tertawa dan berkata, "Huzi mau makan, ya?"     

"Aaaa…." Huzi menundukkan kepalanya, membenamkan wajahnya di mangkuk, dan tampak seperti sedang makan. Ia pun membuat semua orang tertawa.     

Gong Mo berjalan menghampirinya dan berkata sambil tersenyum, "Lagi-lagi kamu berperilaku aneh."     

"Bubu!" Huzi segera melepaskan mangkuk itu dan berbalik ke arahnya.     

Gong Mo segera bergegas ke arahnya, lalu menggendong dan menciuminya.     

Wu Surong bertanya, "Apa kamu baik-baik saja?"     

"Aku baik-baik saja." Gong Mo berkata dengan malu, "Aku sudah membuat semua orang khawatir."     

"Baguslah kalau baik-baik saja." Yu Zhengming berkata, "Ayo makan dulu saja. Nanti katanya keluarga Zhang akan datang."     

Gong Mo menatap Yu Zhengming dengan heran.     

Yu Zhengming tersenyum dan berkata, "Kamu sudah menyelamatkan si tua Zhang, jadi tentu saja mereka ingin datang untuk berterima kasih."     

Gong Mo tersipu malu, "Sebenarnya aku hanya menambah masalah saja."     

"Tidak peduli bagaimanapun juga, yang penting adalah maksud hatimu."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.