Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Tidak Boleh Membiarkan Nanxuan Tahu Kalau Aku Sakit



Tidak Boleh Membiarkan Nanxuan Tahu Kalau Aku Sakit

0Gong Mo berkata dengan malu, "Aku takut Nanxuan tahu, jadi aku semakin tidak berani membeli obat sembarangan. Sudah sakit, tapi masih memperlakukannya dengan sembarangan. Kalau sampai jadi parah, dia pasti akan memarahiku lagi. Apa Paman tidak punya obat yang bisa memiliki efek yang cepat untuk aku minum?"     

"Pergilah ke kantorku dulu. Nanti aku akan ke sana dan memeriksamu."     

"Terima kasih, Paman Kecil." Gong Mo menutup telepon dan memandang Huzi, lalu tiba-tiba tertegun, "Kamu tidak akan tertular, kan?"     

"Bubu…!" Huzi melompat ke tubuh Gong Mo dan menciumnya.     

"Jangan cium-cium Ibu dulu." Gong Mo menggendongnya dengan perasaan serba salah, lalu pergi ke rumah sakit.     

Setelah menunggu beberapa saat, Yu Qingliu masuk sambil menguap.     

Gong Mo berkata dengan canggung, "Maaf sudah mengganggu istirahat Paman."     

"Tidak apa-apa." Yu Qingliu duduk dan bertepuk tangan pada Huzi, "Berikan pelukan pada Paman Kakek."     

Gong Mo tersenyum dan meletakkan Huzi di atas meja, "Pergi ke Paman sana."     

Huzi melirik Yu Qingliu. Hanya saja alih-alih pergi menghampirinya, ia malah menunduk dan menyentuh barang yang ada di atas meja. Yu Qingliu menggendong Huzi ke dalam pelukannya, lalu bertanya pada Gong Mo, "Merasa tidak enak di mana?"     

"Agak pusing, tapi tidak terlalu parah. Kalau bukan karena takut menulari Huzi, aku juga tidak akan memusingkannya."     

Yu Qingliu mengeluarkan termometer, menyuruh Gong Mo memasukkannya ke dalam mulutnya, lalu memandang Huzi dan juga menyiapkan satu untuknya.     

Huzi yang penasaran pun mengulurkan tangan dan mengambilnya. Yu Qingliu menunjuk Gong Mo dan berkata, "Masukkan ke dalam mulut, sama seperti ibumu.     

Huzi menatap Gong Mo beberapa saat, lalu memasukkan termometer ke dalam mulutnya dengan benar, lalu menatap Gong Mo dan tertawa.     

Wajah Gong Mo menjadi datar. Ia mengulurkan tangannya dan menekan pipinya. Ketika Huzi melihatnya, ia mengangkat tangannya seperti Gong Mo, tetapi menutup matanya dan segera berhenti tertawa.     

Setelah beberapa saat, Yu Qingliu memeriksa suhu mereka berdua dan berkata, "Kamu demam, tapi Huzi baik-baik saja."     

Gong Mo menghela napas lega, "Syukurlah kalau dia baik-baik saja. Kalau begitu aku…"     

"Paman harus menyembunyikannya dari Nanxuan."     

"Dia sangat galak," kata Gong Mo polos.     

Yu Qingliu tertawa suram, lalu mengambil pena dan meresepkan obat untuknya, "Kamu tidak parah. Sesudah minum obat, cukup tutupi dirimu dengan selimut dan tidur. Kamu akan baik-baik saja sesudah berkeringat."     

Gong Mo berpikir sejenak dan berkata, "Aku akan tidur sore, jadi tidak akan ada masalah saat tidur malam, kan?"     

Jika tidur saat malam, Sheng Nanxuan akan mendapati Gong Mo berkeringat.     

Yu Qingliu berkata, "Mana bisa secepat itu? Meski kamu berkeringat di sore hari, malamnya kamu pasti akan tetap berkeringat."     

"Lalu apa yang harus aku lakukan?" Gong Mo bertanya dengan bingung.     

"Tinggal bilang saja padanya…!"     

Gong Mo mengerutkan bibirnya. Jika Gong Mo berani, ia tidak perlu repot-repot begini.     

"Yayah, Yayah!" Huzi yang berada di samping, membuat keributan.     

Tiba-tiba Yu Qingliu berhenti menulis, "Apa dia sudah disapih?"     

Gong Mo tertegun, kemudian menjawab, "Masih belum."     

Kalau begitu Gong Mo tidak bisa minum obat sembarangan. Kalau tidak, itu akan berpengaruh pada Huzi.     

Yu Qingliu melihat obat yang diresepkannya, kemudian, "Obat-obatan ini juga tidak masalah."     

Gong Mo berpikir sambil berpikir, "Bagaimana kalau aku menyapihnya hari ini dan menyuruh Nanxuan menidurkannya? Dengan begitu Nanxuan juga tidak akan tahu kalau aku sakit."     

Yu Qingliu merobek kertas resep obat dan berkata, "Kalau begitu, semoga kamu beruntung."     

Gong Mo tiba di rumah. Tidak lama sesudah meminum obat, Gong Mo mulai mengantuk.     

Ia berkata pada para pelayan dan pengsauh, "Aku mau tidur. Tolong kalian perhatikan Huzi. Jika Nanxuan sudah mau pulang, jangan bilang kalau aku sakit. Bantu aku menyembunyikannya darinya dan bangunkan aku diam-diam."     

Gong Mo tidur sampai jam setengah lima sore. Sekujur tubuhnya berkeringat dan kepalanya masih sedikit pusing, tapi sudah jauh lebih baik daripada sebelum ia tidur dan sekarang sudah tidak begitu mengantuk lagi.     

Gong Mo yang takut Sheng Nanxuan mendapatinya tidur, ketika suaminya itu pulang pun ia buru-buru bangun.     

Huzi sangat patuh. Ketika tahu ibunya sedang tidur, ia tidak membuat masalah dan terus bermain dengan mainannya.     

Ketika melihat ibunya muncul, Huzi segera melompat ke tubuh Gong Mo, "Bubu!"     

"Anak pintar…!" Gong Mo menggendongnya, "Hari ini Huzi akan berhenti minum susu Ibu, oke?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.