Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Yang Penting Aku Mengingatmu



Yang Penting Aku Mengingatmu

0Gong Mo berlari kembali ke kamar dengan gembira dan bersisipan dengan Sheng Nanxuan yang kembali setelah menjawab telepon.     

Sheng Nanxuan bertanya, "Kenapa kamu begitu senang?"     

"Aku ada janji dengan Xinran! Yang lalu aku memesan pakaian dengannya di toko, kebetulan hari ini diambil." Gong Mo bertanya padanya sambil tersenyum, "Apa kamu mau menjaga Huzi di rumah?"     

"Tentu saja." Sheng Nanxuan mengangguk. Ia sedang memiliki hubungan yang baik dengan Huzi, jadi tentu saja ia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk memupuk hubungan yang solid dengan Huzi, "Hanya saja belum tentu di rumah. Kemungkinan juga akan keluar. Sampai kapan kamu jalan-jalan dengan Xinran?"     

"Kalau kamu bisa menjaga Huzi seharian, aku akan menghabiskan waktu dengan Xinran seharian."     

"Oke…!" Sheng Nanxuan memegangi bahunya, "Biasanya kamu sudah bekerja keras, jadi pergilah dengan bebas!"     

Gong Mo yang gembira pun mencium wajah Sheng Nanxuan, "Aku ganti baju dulu!"     

Begitu memasuki kamar, tiba-tiba Gong Mo menyesal, 'Untuk apa aku menyelundupkan obat ke dapur? Bagaimana kalau hari ini aku terus berada di luar? Aku harus membawa obat! Ck! Nanti jadi harus diam-diam ke dapur lagi.'     

"Oh, ya." tiba-tiba Sheng Nanxuan berjalan masuk.     

Gong Mo terjingkat, "Apa yang kamu lakukan?"     

"Barusan Kakak Sepupu menelepon dan bilang kalau keluarga Zhang akan mengadakan perjamuan dan ingin mengundang kita untuk ikut berpartisipasi."     

Gong Mo tertegun dan menatapnya dengan tatapan kosong.     

Sheng Nanxuan mendengus, "Mereka secara khusus mengundangmu si penyelamat ini."     

Gong Mo menjawab, "Jangan bilang kalau aku sudah melakukan hal bodoh."     

"Bagaimanapun juga kamu memang sudah melakukan hal bodoh, tapi masih saja tidak mau mengaku!"     

"Iya, aku mengaku…" Gong Mo berkata dengan murung, "Dari tadi kamu terus mengejekku."     

Sheng Nanxuan tersenyum, lalu mengulurkan tangan untuk membelai rambutnya, "Besok aku akan menyuruh seseorang untuk mengantarkan gaun. Tapi tentu saja kamu juga bisa membelinya sendiri saat jalan-jalan nanti."     

"Agar jangan sampai memakai baju yang sama dengan orang lain, lebih baik aku menunggu baju yang diantar orangmu saja. Tapi kalau aku melihat ada baju yang bagus, aku juga akan membelinya. Lagi pula semuanya akan digesek dengan menggunakan kartumu…!"     

"Yayah!" Huzi berteriak di luar.     

Sheng Nanxuan terkejut dan hendak buru-buru keluar.     

Gong Mo berkata dengan masam, "Kamu baru bersamanya selama dua malam, tapi dia langsung hanya mengingatmu dan tidak mengingatku."     

Sheng Nanxuan mengangkat dagu Gong Mo dan buru-buru menciumnya, "Yang penting aku mengingatmu."     

Gong Mo berganti pakaian dan pergi ke dapur sambil membawa tasnya.     

Sheng Nanxuan meliriknya dengan curiga. Gong Mo pun meletakkan tasnya dan berkata, "Aku mau minum dulu." lalu ia masuk ke dapur dan memasukkan obat ke dalam kantongnya.     

Untungnya sekarang sedang musim dingin, jadi apa yang ada di dalam kantong tidak akan terlihat.     

Setelah keluar Huzi menatapnya, "Bubu!"     

"Bubu mau pergi keluar sebentar. Kamu bersenang-senang lah dengan Ayah…!" Gong Mo berjongkok di depannya, lalu menunjuk-nunjuk wajahnya sendiri sambil berkata, "Cium Ibu dulu."     

Huzi mendekat dan menciumnya. Ia berbalik dan meletakkan mainan yang ada di tangannya ke tangan Sheng Nanxuan, lalu ingin memeluk Gong Mo.     

Gong Mo berdiri. Tetapi ketika melihat Huzi mengulurkan tangan kecilnya, Gong Mo tertegun, "Ada apa?"     

Huzi terdiam, lalu menurunkan tangannya dengan kecewa. Ibu bahkan sudah berdiri dan tidak berencana untuk memeluknya lagi.     

Gong Mo segera berjongkok dan memeluknya, lalu mencium wajahnya, "Bermainlah dengan Ayah dulu. Nanti kalau kamu merindukan Ibu, suruh Ayah membawamu mencari Ibu."     

Ketika Gong Mo pergi, Huzi menatap Sheng Nanxuan dengan sedih.     

Sheng Nanxuan berkata, "Begitu tidak rela Ibu pergi, ya? Tapi juga punya urusannya sendiri. Dia tidak hanya hidup untuk kita berdua."     

"..." Huzi tidak mengerti dan hanya menginginkan ibunya.     

Sheng Nanxuan membelai-belai kepala Huzi, "Nanti kalau kamu sudah masuk taman kanak-kanak, waktumu untuk berpisah dari Ibu akan semakin lama, jadi lebih baik membiasakan diri dari sekarang."     

"..." Huzi berpikir dalam hatinya, 'Apa itu taman kanak-kanak? Semua yang memisahkanku dari Ibu adalah orang jahat!'     

"Hmmm… Karena Ibu sudah pergi, kita juga main di luar saja!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.