Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Bagus Kamu, Gong Mo!



Bagus Kamu, Gong Mo!

0Sheng Nanxuan membawa Huzi ke perusahaan. Ketika para pegawai wanita perusahaan melihat tuan muda kecil mereka yang lucu datang lagi, mereka semua dibanjiri dengan naluri keibuan dan mata yang berbinar,     

Anak presiden direkturnya sangat lucu sehingga mereka sangat ingin menggendongnya.     

Huzi juga menatap semua orang dengan penuh rasa ingin tahu. Ia sudah datang kemari beberapa kali dan terbiasa dengan lingkungan sekitarnya, bahkan sudah berani menyentuh barang-barang yang menarik perhatiannya.     

Sheng Nanxuan menggendongnya sambil melambatkan langkahnya. Begitu melihat Huzi menyukai sesuatu, ia akan menggendongnya sambil berhenti untuk membiarkan Huzi melihatnya lebih lama.     

Pegawai yang "terpilih" itu senang dan gugup hingga tidak tahu harus meletakkan kaki dan tangannya di mana.     

Sheng Nanxuan menatapnya dengan dingin, "Kerja yang benar."     

"..." Pegawai itu terdiam, lalu berkata dalam hatinya, 'Boss, kalau Anda di sini, hamba tidak akan bisa kerja dengan benar!'     

"Eh!" teriak Huzi.     

Ketika Sheng Nanxuan menoleh, ternyata Huzi menyukai biskuit berbentuk hati di atas meja seorang pegawai wanita.     

Pegawai wanita itu terkejut, 'Gawat! Aku tertangkap basah makan cemilan saat kerja! Tapi Tuan Muda Kecil menyukainya, aku semakin tidak berani menyembunyikannya. Ba… ba… ba… bagaimana ini?'     

Sheng Nanxuan berjalan mendekat sambil menggendong Huzi. Huzi membungkuk dan mengulurkan tangannya untuk mengambil biskuit itu.     

Ketika pegawai itu melihat Huzi tidak sampai, ia mengambil kotak biskuit itu dengan gemetaran dan menyerahkannya pada Huzi.     

Huzi tersenyum padanya. Pada saat itu, wanita itu merasa matanya kabur dan jantungnya berdebar! Sangat menggemaskan!     

Huzi mengambil sepotong biskuit dan memasukkannya ke dalam mulutnya, lalu menatap Sheng Nanxuan.     

Biskuit panjang itu ada di mulutnya dan hampir menusuk Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan mengangkat alisnya. Ia menggendong Huzi memasuki kantornya. Ketika melihat Huzi masih memegang biskuit, Sheng Nanxuan sontak berkata, "Bukannya tadi kamu sudah sarapan?"     

"Hu?" Huzi mengulurkan tangannya dan mengeluarkan biskuit itu. Ketika ia memegangnya, biskuit itu patah.     

Ia memandang Sheng Nanxuan dengan bingung.     

Sheng Nanxuan mengangkat alisnya, "Ayah tidak mengerti permainanmu."     

Huzi membuang biskuit itu dan merangkak ke tubuh Sheng Nanxuan, "Obat, obat!"     

"Obat?" Sheng Nanxuan menatapnya kebingungan.     

"Obat!" teriak Huzi.     

"Periksa!"     

"..."     

Suasana hening sejenak. tapi Sheng Nanxuan merasa ada angin puting beliung yang melandanya.     

"Bubu." Huzi menghela napas. Ia merasa ayahnya sangat bodoh dan tidak bisa berkomunikasi dengannya, jadi ia berbalik dan naik ke sofa untuk bermain.     

Sheng Nanxuan menyentuh dagunya dan berpikir sejenak, lalu mengambil biskuit hati yang patah di lantai sambil memandang Huzi.     

Huzi mengambil sebuah buku dan membolak-balikan buku itu dengan serius.     

Sheng Nanxuan mengambil napas dalam-dalam. Ia melemparkan biskuit ke tempat sampah, mengambil handphone, dan menelepon Yu Qingliu.     

"Siapa?! Aku sedang tidur!" raung Yu Qingliu.     

Sheng Nanxuan berkata, "Ini sudah jam sepuluh."     

"Sepuluh?" Yu Qingliu menarik napas dalam-dalam, "Memangnya kalau jam sepuluh tidak boleh tidur? Apa yang kamu inginkan?"     

"Apakah Gong Mo pernah memeriksakan dirinya kesana?"     

Yu Qingliu terdiam dan tertawa sombong, "Ketahuan olehmu? Hahaha! Aku sudah bilang padanya kalau dia tidak akan bisa menyembunyikannya darimu. Kamu begitu licik, mana mungkin dia menjadi lawanmu? Apa penyapihan Huzi berhasil?"     

"Haha." Sheng Nanxuan tertawa datar, lalu berkata dalam hatinya, 'Sepertinya penyapihan bertujuan agar Gong Mo yang minum obat, tidak mempengaruhi Huzi, jadi itu sebabnya tiba-tiba Gong Mo memutuskan untuk menyapihnya, kan?'     

Sheng Nanxuan menutup telepon dan menggertakkan giginya, "Bagus kamu, Gong Mo!"     

"Hatchiii!" baru saja bertemu dengan Yu Xinran, Gong Mo langsung bersin.     

Yu Xinran buru-buru bertanya, "Apakah kamu baik-baik saja? Kamu flu?"     

Gong Mo menggelengkan kepalanya, "Dua hari yang lalu aku merasa tidak enak badan, tapi sekarang sudah hampir membaik."     

Yu Qingliu meresepkan obat untuk tiga hari, dan seharusnya memang selesai hari ini.     

"Kalau begitu lebih baik tetap waspada. Kita masuk dulu saja." Yu Xinran buru-buru menyeretnya memasuki mal.     

..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.