Menjalin Cinta Dengan Paman

Karena Pikiranmu Tidak Sehat



Karena Pikiranmu Tidak Sehat

0"…"     

Akhirnya An Ge'er menggaruk-garuk kepalanya dan tertawa canggung, "Ehem, Paman… buku ini… sebenarnya bukan milikku."     

"Tapi kamu membacanya." Bo Yan menatapnya sesaat, matanya seperti danau yang dalam di malam musim gugur, begitu jernih dan tenang, namun memiliki kedalaman yang sangat misterius.     

An Ge'er, "…"     

Bodoh, kenapa dia membacanya?!     

"Dan juga kamu sampai terpesona olehnya?"     

An Ge'er merasa hatinya tersumbat, dia tidak bisa mengungkapkan apa yang ingin dia jelaskan. Dia merasa sangat canggung dan teraniaya oleh atmosfer ini. An Ge'er berpikir, dia juga tidak melihatnya dengan sengaja…     

Bo Yan mengerutkan alisnya ketika menyaksikan kepolosan dan keluhan di mata An Ge'er yang seperti buah persik. Bibir tipis Bo Yan menempel erat, tidak terdengar emosi apa pun di dalam nada bicaranya, "Ikuti aku."     

"Baik…" An Ge'er mengikutinya dengan enggan.     

Ada apa ini? Apa yang ingin pamannya lakukan sekarang?     

Setelah naik ke sebuah ruangan di lantai dua, An Ge'er terkejut ketika dia masuk ke ruangan itu bersama dengan pamannya.     

Ruangannya sangat besar, lantainya dilapisi bahan kayu asli, rak buku di dinding sangat tinggi dengan deretan buku yang tidak terhitung jumlahnya.     

Di sisi lain ada sederet perlengkapan kerja seperti meja dan laptop yang diletakkan dengan rapi. Di dinding seberang meja ada layar LCD yang diperuntukkan untuk rapat video. Dan ada jendela besar dari lantai ke langit-langit yang bersih dan bening.     

Bo Yan berjalan ke arah rak buku dan mengeluarkan beberapa buku, dia lalu menatapnya dengan datar, "Masih tidak kemari juga?"     

Setelah selesai mengagumi ruangan ini, An Ge'er segera berlari ke pamannya dengan cepat.     

Ketika melihat buku-buku yang Bo Yan berikan padanya, itu semua ternyata buku-buku tentang Psikologi. An Ge'er terkejut dan memandangnya dengan bingung, "Untuk apa aku membaca buku-buku Psikologi?"     

Bo Yan berkata dengan ringan tanpa mengangkat kelopak matanya, "Karena hatimu tidak sehat."     

Napas An Ge'er seketika tertahan.     

Apa katanya?     

Siapa yang hatinya tidak sehat? Siapa yang hatinya tidak sehat?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.