Menjalin Cinta Dengan Paman

Mabuk dan Menjatuhkan Diri ke Paman



Mabuk dan Menjatuhkan Diri ke Paman

0M Film and Television dan grup milik paman memiliki kemampuan yang sebanding. Keduanya merupakan perusahaan terkemuka yang dianggap memimpin industri hiburan.     

Superstar Hollywood tingkat internasional, Su Chen, yang merupakan idola An Ge'er juga berasal dari M Film and Television.     

Sementara itu, An Ge'er adalah 'pemula' yang bahkan belum pernah syuting film sebelumnya. Namun tiba-tiba, dia akan diterima oleh M Film and Television.     

'Apakah ini adalah berkah dari langit?'     

Terlepas dari itu benar atau tidak, An Ge'er tetap menerimanya dengan pasti. Ditemani oleh Xia Qiqi, gadis itu pergi ke M Film and Television untuk menandatangani kontrak.     

Xia Qiqi mengatakan bahwa An Ge'er adalah orang yang beruntung. Dia yang awalnya hanya seorang siswa, sekarang menjadi brand ambassador game online dan mendulang kepopuleran. Tidak bisa dipungkiri, jumlah orang yang sukses setelah menandatangani kontrak dengan agensi hiburan M Film and Television tidak terhingga.     

Pada malam harinya, Xia Qiqi berteriak dan mengatakan bahwa mereka harus pergi berpesta.     

"Tidak boleh pulang sebelum mabuk!"     

An Ge'er berpikir bahwa dia telah menyelinap keluar selama seharian ini atau dalam kata lain melarikan diri. Setelah memastikan bahwa dia belum terlambat, gadis itu pun setuju.     

Meskipun begitu, An Ge'er tidak berjanji kepada Xia Qiqi untuk pergi berpesta dan minum minuman keras di bar. Mereka pergi ke tempat camilan favorit keduanya yang terletak di dekat sekolah, memesan sepanci ikan pedas panas dan bir berukuran kecil. Kedua sahabat itu makan dengan bahagia.     

An Ge'er tidak menghindari makanan apa pun. Hanya saja, melihat Xia Qiqi terus minum dan makan membuatnya menggelengkan kepala tak berdaya.     

Xia Qiqi mengatakan bahwa bahkan jika perutnya sakit setengah mati keesokan harinya, dia tidak bisa berhenti makan makanan pedas. Sensasi menyenangkan saat makan makanan pedas dapat menebus semua rasa sakitnya.     

***     

An Ge'er kembali ke vila pada tengah malam. Tanpa diduga, tempat itu benar-benar gelap.     

'Sepertinya tidak ada orang.'     

An Ge'er masuk ke vila dengan kaki bergerak cepat. Entahlah, mungkin minum bir membuat keberaniannya meningkat. Di dalam vila sebesar itu, dia bahkan tidak merasa takut tanpa menyalakan lampu.     

Seperti anak kucing yang mabuk karena minum anggur, An Ge'er tidak tahu bagaimana cara masuk. Namun saat dia berhasil masuk dan hendak naik ke atas, di sepanjang tangga, hidung kecilnya tiba-tiba mengendus sesuatu.     

'Apa yang terjadi? Sepertinya ada bau tembakau yang familiar di udara.'     

Alis An Ge'er sedikit mengernyit. Setelah itu, ia berbalik dan mengendus lagi. Gadis itu terlihat sangat imut, tampak mabuk tetapi tidak mabuk, setengah sadar dan setengah kabur. Matanya yang tidak fokus terlihat sedikit berkeliaran, tambak seperti kelinci kecil yang minum anggur.     

"Apakah kamu masih ingat untuk pulang...?"     

Suara yang muncul tiba-tiba itu membuat kelinci kecil yang sedang mabuk, oh tidak, itu membuat An Ge'er terkejut. Seperti orang-orang yang mendengar suara bahkan sebelum mereka melihat sosok yang berbicara, hal tersebut pun membuat bulu kuduk gadis itu berdiri.     

'Mengerikan! Paman baru pergi kemarin malam, bagaimana bisa sekarang sudah pulang?'     

An Ge'er pun buru-buru berbalik dan ingin kabur ke atas. Namun sebelum dia mengambil langkah kedua, lengannya sudah dicengkeram oleh seseorang. Gadis itu pun jatuh ke dalam pelukan Bo Yan, mencengkeram dahinya dan mendengus.     

Sesaat setelah itu, An Ge'er mendengar suara Bo Yan yang tiba-tiba menjadi lebih dingin, "Apakah kamu minum?"     

An Ge'er menatap pamannya itu, muncul sedikit rasa takut di hatinya. Dia pun buru-buru berkata sambil menyunggingkan senyum manis, "Tidak, tidak! Aku tidak minum."     

"Katakan yang sejujurnya."     

"Sungguh! Aku tidak minum. Jika kamu tidak percaya padaku..." An Ge'er menatap Bo Yan sambil tersenyum, mata bunga persiknya berkilauan. Saat berbicara, bibir kecilnya yang merah sedikit terbuka. Pada akhirnya, dia meniupkan napasnya.     

Melihat itu, Bo Yan langsung memiringkan kepalanya untuk menghindarinya. Namun siapa sangka, An Ge'er tiba-tiba memalingkan wajahnya dan menggigit bibir pria itu sambil berjinjit.     

Waktu seolah berhenti tiba-tiba.     

Melihat Bo Yan yang membeku sesaat, An Ge'er berkedip sambil tersenyum. "Bagaimana?"     

Namun, tanpa menunggu An Ge'er sandar dan bertindak nakal, pantat kecilnya tiba-tiba dipukul. Entah serius atau tidak, An Ge'er berteriak kaget. Kali ini, dia tampak seperti sedang sadar, membuat Bo Yan menatapnya linglung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.