Menjalin Cinta Dengan Paman

Dia Memiliki Dunia yang Lain



Dia Memiliki Dunia yang Lain

0Ya, An Ge'er merasa sangat lelah.     

Qin Mo adalah orang yang selalu disukai oleh An Ge'er sejak dia masih kecil. Namun, entah itu cinta rahasia atau pengakuan sekarang, hatinya sudah sangat lelah dan terluka.     

Mata Bo Yanqingjun berkedip, tangannya memeluk An Ge'er lebih erat. Dengan nada ringan pria itu berkata, "Itu semua karena kamu menyukai orang yang salah."     

"Apa?"     

"Mencintai orang yang tepat, maka kalian akan saling menghangatkan. Sedangkan jika kamu mencintai orang yang salah, kalian hanya akan saling menyakiti."     

An Ge'er menghela napas berat. Gadis itu tidak bisa menahan diri untuk memegang baju Bo Yan dengan erat. Dia merasa semua yang pria itu katakan benar. Sebagai pacar Kak Qin Mo, untuk sesaat, dia harus mengatakan bahwa dia cemburu dan iri kepada An Ruxue.     

'Mengapa kebenaran tentang diriku tidak lebih baik dibandingkan dengan kepalsuan miliknya.'     

'Mungkinkah aku dan Qin Mo benar-benar tidak bisa bersama..'.     

Bo Yan menggendong An Ge'er ke lantai bawah untuk makan malam. Saat bersama dengannya, pria itu mengurus segalanya dengan sepenuh hati, bahkan tanpa banyak bicara.     

"Paman, kamu… Mengapa kamu begitu baik kepadaku?"     

Perasaan An Ge'er agak rumit. Entah karena terlalu sensitif atau bagaimana, dia selalu merasa bahwa pamannya itu terlalu peduli kepadanya.     

Mendengar pertanyaan An Ge'er, Bo Yan pun mengalihkan padangan matanya ke arah gadis itu, dengan suaranya yang sangat tenang dia berkata, "Ini sudah seharusnya."     

'Se... seharusnya?'     

An Ge'er mendengarkan apa yang Bo Yan katakan. Gadis itu menatap mata pamannya yang sedalam lautan dan tiba-tiba merasa panik. Ia pun dengan cepat menundukkan kepalanya untuk berpura-pura minum sup.     

Sambil menunduk, An Ge'er bergumam, "Iya juga, bagaimanapun, kamu adalah pamanku. Tetapi aku akan mencoba yang terbaik untuk tidak menimbulkan masalah bagi Paman di masa depan."     

"Masalah, apakah kamu berpikir dirimu adalah masalah?" Bo Yan mengerutkan alisnya. Pria itu jelas-jelas tahu bahwa An Ge'er dengan sengaja memperjelas hubungan di antara mereka berdua, tapi dia malah seperti tidak mendengarnya.     

An Ge'er tersenyum tipis. "Setidaknya jika dilihat sekarang, memang seperti itu kenyataannya."     

Nada suara An Ge'er acuh tak acuh, seolah-olah dia sedang membicarakan urusan orang lain.     

Mata Bo Yan menatap sedikit lebih dalam, pria itu menekan bibirnya erat kemudian berkata, "Tapi, aku suka tinggal di sini bersamamu."     

Masalah ini macam apa ini? Ketika Bo Yan memutuskan untuk memburunya selangkah demi selangkah dan bersiap untuk membiarkan An Ge'er jatuh ke perangkapnya, dia sudah memikirkan berapa banyak masalah yang akan terjadi setelah itu.     

Namun, Bo Yan senang dengan itu.     

An Ge'er terkejut, tiba-tiba dia merasakan sesuatu yang aneh     

Gadis itu membuka matanya dan menatap Bo Yan, bibirnya bergerak. Baru saja akan mengatakan sesuatu, dia melihat Ah Dong masuk dari luar, wajahnya yang biasanya ceria kini tampak sangat serius. Pria itu mendekati telinga Bo Yan dan mengatakan sesuatu.     

Sesaat kemudian, wajah Bo Yan berubah. Ia berkata kepada An Ge'er, "Aku akan pergi. Lebih baik kamu tidak pergi keluar selama beberapa hari ini."     

Setelah mengucapkan beberapa patah kata, Bo Yan mengambil jas hitam lalu langsung pergi. An Ge'er mengangguk tanpa sadar. Namun sesaat setelah itu, dia mendengar suara yang nyaring…     

Tubuh An Ge'er tiba-tiba menegang. Dia mendengarnya dengan sangat jelas, itu adalah suara pistol yang sedang diisi     

An Ge'er menoleh dengan cepat. Di bawah gelapnya langit malam dengan bulan setengah lingkaran, dia samar-samar melihat Ah Dong memegang benda hitam di tangannya. Dan benda itu memang... pistol.     

'Pistol,' ulang An Ge'er dalam hati.     

'Ini sudah larut malam, tapi Ah Dong dan yang lainnya masih memegang senjata. Apa yang akan mereka lakukan?!'     

An Ge'er mengabaikan sup yang telah disiapkan oleh Bo Yan dan buru-buru mengejarnya.     

Di luar halaman vila, ada tiga atau empat mobil hitam yang diparkir. Dalam kegelapan, ada suasana yang dingin dan sunyi.     

An Ge'er merasa menggigil di sekujur tubuhnya.     

Melihat adegan ini, An Ge'er tiba-tiba menyadari orang macam apa pamannya...     

Itu adalah dunia lain yang menjadi milik Bo Yan.     

Tidak peduli siang dan malam, Bo Yan adalah penguasa yang membuat orang lain tunduk kepadanya.     

"Paman..."     

Bahkan saat An Ge'er dalam keadaan menggigil kedinginan, dia masih berusaha untuk menghentikan Bo Yan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.