Menjalin Cinta Dengan Paman

An Ge’er Menghilang



An Ge’er Menghilang

0"Tidak, bukan seperti itu. Dengarkan penjelasanku!" Qin Mo buru-buru mengenakan piyama dan ingin menjelaskan sesuatu kepada An Ge'er. Saat dia melihat gadis itu, hatinya yang kejam menjadi kosong, seolah ada sesuatu yang sangat berharga dan tidak akan kembali lagi.     

Mendengar kata-kata Qin Mo, An Ge'er justru membalikkan badan tanpa ekspresi apa pun dan langsung berjalan ke arah pintu. Tatapan matanya tenang, tetapi begitu menakutkan.     

Sebelum keluar dari kamar itu, An Ge'er berkata, "Qin Mo, kamu membuat aku jijik."     

Setelah itu, An Ge'er pergi tanpa menoleh.     

Bagi An Ge'er, Qin Mo boleh saja tidak mencintainya, tapi pria itu tidak boleh menyakitinya hanya karena dia menyukainya.     

An Ge'er tidak pernah berpikir bahwa dia salah menilai orang selama beberapa tahun lamanya. Dapat dikatakan, pria yang dia sukai itu juga tidak akan kembali.     

An Ge'er tidak melihat ekspresi Qin Mo, dia tidak ingin melihat Qin Mo sedikit pun. Dia hanya membalikkan badan dan langsung pergi.     

Sosok An Ge'er yang ramping dengan punggung yang cukup lurus berjalan masuk ke dalam lift, membuat Qin Mo mengejarnya. Namun, bagaimanapun pria itu meneriakkan namanya, dia tetap tidak berhenti sedetik pun.     

'Berakhir, akhirnya semua ini berakhir.'     

"Mama, kenapa kakak ini menangis?"     

Ada seorang gadis kecil dan ibunya di dalam lift bersama An Ge'er. Wanita yang sedang menggendong gadis kecil itu pun berkata, "Sssst, jangan berisik Niuniu!"     

Mendengar itu, An Ge'er pun menyentuh wajahnya. Saat itu, dia baru menyadari bahwa ternyata wajahnya sudah basah oleh air mata.     

Setelah keluar dari hotel, An Ge'er tidak tahu harus pergi ke mana. Jadi, dia asal-asalan naik bus dan duduk di kursi paling belakang. Di luar sedang ada badai hujan, air hujan dan angin kencang terus menghantam jendela bus.     

'Pemandangan luar berlalu secepat angin, begitu cepat menghilang, tapi kenapa pemandangan yang baru saja kulihat tidak juga menghilang dari ingatan?'     

An Ge'er menunduk, dia menempelkan punggung tangannya di mata dan air mata yang telah lama tertahan akhirnya pecah, terus mengalir membasahi jari-jarinya.     

Sejak Qin Mo pergi ke akademi militer, jarak di antara keduanya memang jauh. Meskipun begitu, An Ge'er terus berusaha untuk mengejar langkah pria itu dan selalu ingin masuk ke dunia laki-laki yang dicintainya.     

An Ge'er selalu ingin memenuhi syarat tertentu untuk berdiri di sisi Qin Mo. Namun kemudian, saat melihat pria yang disukainya itu sedang berbaring bersama di atas tempat tidur bersama kakaknya sendiri, dia baru menyadari bahwa semua yang telah dia lakukan begitu konyol.     

'Itu hanya sebuah mimpi yang tidak realistis.'     

An Ruxue mengintimidasi An Ge'er, sedangkan Qin Mo adalah senjata terbaik yang dapat menyakiti gadis itu.     

Qin Mo sepertinya benar-benar suka rela membantu An Ruxue untuk melukai hati An Ge'er berkali-kali.     

Diam-diam, sebuah mobil Lamborghini hitam terus mengikuti arah bus yang dinaiki oleh An Ge'er. Sepasang tangan panjang dan putih berada di atas setir kemudi. Orang itu memiliki paras yang tampan dan bersih.     

Melalui kaca, Bo Yan melihat sosok yang sedang duduk di kursi bus paling belakang. Sosok itu begitu kurus dan rapuh, sedang menyembunyikan wajahnya penuh dengan air mata. Pemandangan itu pun membuat hati Bo Yan sakit, seperti tertusuk dengan sangat keras.     

Di dalam pandangan mata Bo Yan yang dingin melintah sebuah kerumitan.     

An Ge'er menghilang seharian dan tidak berhubungan dengan dunia luar. Tang Shisan bahkan sudah berkali-kali meneleponnya, tetapi juga tidak dapat menemukan keberadaan gadis itu.     

An Ge'er pergi ke pinggiran kota dengan bus yang dinaikinya. Dia menghabiskan waktu satu hari di dalam bis, tanpa makan ataupun minum dan hanya terus berpikir sepanjang hari.     

Orang-orang di dalam bus pergi satu per satu. Saat sudah sampai pada tujuan akhir dan tidak tersisa siapa pun kecuali An Ge'er, sopir pun meneriaki gadis itu dan memintanya untuk turun.     

Sopir itu melihat mata An Ge'er merah, mulutnya seolah bisu, tidak dapat mengatakan satu kata pun.     

An Ge'er naik bus tanpa pikir panjang, jadi dia pun tidak membawa persiapan apa pun termasuk payung. Begitu turun, dia hanya dapat berdiri dan bersembunyi dari hujan di bawah halte pemberhentian bus.     

Sampai beberapa saat, An Ge'er bahkan tidak tahu mengapa dia bisa sampai ke tempat itu. Dia hanya ingin menenangkan diri dan membuat semua orang tidak dapat menemukannya. Jika bisa, gadis itu ingin menjauh dari semua kejadian itu dan meninggalkan semua orang yang dia kenal.     

An Ge'er telah dibius dan dilecehkan oleh orang asing. Kemudian, dia juga melihat pengkhianatan Qin Mo yang membuatnya paling hancur dengan mata kepalanya sendiri. Masalah yang datang bertubi-tubi itu seperti petir di hari yang sangat cerah, sangat mengejutkannya dan memberikan pukulan yang keras baginya.     

'Apa yang akan terjadi selanjutnya? Siapa sebenarnya pemilik rekaman video itu? Berita buruk apa yang sedang menungguku?'     

An Ge'er tidak berani terus memikirkannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.