Menjalin Cinta Dengan Paman

Cinta Selama Sepuluh Tahun Lebih



Cinta Selama Sepuluh Tahun Lebih

0

Tuan Muda Zhao itu sama sekali tidak pernah menyangka jika wanita ini memiliki hubungan dengan pimpinan Grup SUM.

Dengan dipenuhi aura membunuh dan emosi yang berapi-api, Bo Yan mengangkat pistol di tangannya dan bersiap untuk membunuh Tuan Muda Zhao. Leng Jue langsung terkejut dan menyadari bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi, dia pun mengangkat tangannya, "Jangan!"

"Dor!"

Suara tembakan yang keras pun berbunyi.

Sebuah peluru panas melintas di samping tubuh Tuan Muda Zhao. Setelah itu terjadi, Leng Jue baru menyadari bahwa dia sangat terkejut hingga berkeringat dingin. Dia kemudian dengan cepat meraih pistol Bo Yan dan berteriak dengan suara yang ditekan, "Kamu sudah gila, ya! Ini di tempat umum dan juga di depan banyak orang!"

Pria ini benar-benar gila. Seluruh perempatan yang sudah diblokir ini dipenuhi dengan kendaraan dan pejalan kaki. Bisa-bisanya dia mau membunuh orang di tempat yang tidak memungkinkan seperti ini!

"Cepat, cepat bawa dia pergi!!!"

Leng Jue mengibaskan tangannya, bawahannya segera menyeret pria di tanah yang sudah kencing di celana itu pergi.

"Jangan lupa untuk menyerahkannya padaku."

Bo Yan mengucapkan beberapa kata dengan dingin.

Leng Jue berdehem, dia menggaruk-garuk hidungnya dan melirik Bo Yan, "Apakah masalah ini harus dikatakan di depan banyak orang?" Kemudian dia berbalik dan meminta orang-orang bawahannya untuk membawa orang yang ditangkap itu pergi. Dia lalu berinisiatif membukakan pintu mobil Bo Yan, "Ayo cepat, aku akan mengantarmu pulang."

Di rumah sakit.

Kamar perawatan khusus VIP.

"Kondisinya tidak serius, hanya sedikit gegar otak. Dia perlu dirawat di rumah sakit selama beberapa hari dan istirahat dengan baik. Jangan khawatir, tidak akan ada masalah besar." Setelah selesai memeriksa An Ge'er, dokter memberikan pesan-pesan yang perlu diperhatikan baru kemudian pergi.

Bo Yan duduk di samping ranjang rumah sakit dan mengamatinya dengan tenang.

Melihat wajah kecilnya yang polos dan menawan terlihat pucat, luka di dahinya yang telah dibalut dan juga tubuhnya yang telah mengenakan baju pasien, hanya melihatnya tertidur dengan tenang seperti ini saja membuatnya tidak bisa tidak merasa sedih dan bersusah hati.

Dia harus mengakui jika sudah terjadi masalah seserius ini.

Dia tidak ingin terus bertahan seperti ini.

Dia tidak mau An Ge'er hanya menganggapnya sebagai paman.

Bo Yan ingin memilikinya.

Dia tidak ingin melihatnya menderita sedikit pun, karena jenis rasa sakit yang dia lihat di matanya akan berlipat ganda ribuan kali di dalam hatinya sendiri.

Siapa pun yang menyakitinya, dia akan membuat orang tersebut mati secara mengenaskan!

Bersama dengan An Ge'er adalah keputusan paling bulat yang dipilih oleh Bo Yan.

Tidak peduli jika dia akan menghadapi banyak kesulitan di masa depan karena keputusannya ini.

Tangannya yang panjang dan ramping itu membelai pipi An Ge'er, lalu bergerak turun membelai bibirnya dengan lembut dan mengusapnya dengan ujung jarinya. Dia menatap An Ge'er, sorot mata yang tadinya dingin pun menjadi sangat lembut dan penuh kasih sayang.

"An Ge'er, apakah kamu bersedia mengizinkan aku menjagamu mulai sekarang…"

Ucapan dan perkataannya itu sangat lembut, suatu perasaan di matanya akhirnya tersirat, itu adalah cintanya selama lebih dari sepuluh tahun pada An Ge'er.

Cinta yang berawal dari menyembunyikan perasaannya.

Meskipun Bo Yan telah menulis surat kepada An Ge'er ketika usianya baru tiga belas tahun, dia tidak berani benar-benar menuliskan namanya dan hanya menuliskan inisial BY.

Tatapannya tertuju pada bibir halus gadis itu.

Bo Yan ragu-ragu sejenak, tetapi kelopak matanya masih sedikit terkulai, wajahnya yang jernih dan dingin itu perlahan mendekati wajah An Ge'er…

Ini adalah wanitanya.

Bo Yan menundukkan kepalanya, An Ge'er bagaikan putri tidur yang sedang menunggu kesatria untuk membangunkannya.

…...

Bulu mata An Ge'er tiba-tiba bergetar, dia mulai menggerakkan bibirnya yang saat ini sudah bersentuhan dengan bibir Bo Yan. Bo Yan terkejut, jantungnya berdegup sangat kencang.

Meskipun dia sudah meneguhkan tekadnya untuk bersama dengan An Ge'er, tapi saat ini dia masih tidak bisa memberi tahu An Ge'er.

Karena dia masih muda, juga karena ada orang lain di hatinya, meskipun ini adalah fakta terakhir yang tidak ingin Bo Yan akui.

Bo Yan ingin berhenti, tetapi gadis kecil itu tiba-tiba bergumam, "Kak… Kak Qin Mo…"

Untuk sesaat, seluruh tubuh Bo Yan terasa dingin sampai ke tulang.

Bo Yan hendak pergi meninggalkannya, namun An Ge'er refleks menarik Bo Yan dan menekan tubuhnya padanya, lalu memegang tangannya dengan erat. Dia sedikit mengernyit, dan nama pria lain terucapkan di bibirnya yang sedikit terbuka.

…...

Apakah tindakan tiba-tiba yang baru saja dia lakukan tanpa sadar itu karena dia menganggapnya sebagai… Qin Mo?

Bo Yan tiba-tiba menahan napasnya, raut wajahnya menjadi sangat kelam.

Saat hendak bangkit berdiri dan pergi, lengannya tiba-tiba ditarik, "Jangan… jangan tinggalkan aku…"

An Ge'er saat ini tidak lagi menutupi masa lalunya yang menyedihkan untuk berpura-pura tenang dan baik-baik saja, dia seperti binatang kecil yang tak berdaya dan terluka, suaranya tercekat, dan air mata menggenang di sudut matanya.

Hati Bo Yan sangat sakit melihatnya, dia pun akhirnya tetap tidak tega dan mengesampingkan emosinya.

Bo Yan menarik tangannya dan memeluknya erat-erat, dia lalu mencium punggung tangannya dengan penuh kasih sayang, "Patuhlah, jangan takut, aku tidak akan pergi."

Tangisan An Ge'er malah semakin menjadi-jadi. Sebenarnya dia sangat jarang menangis, bahkan ketika dimarahi oleh keluarganya di rumah atau bahkan dijebak oleh An Ruxue, dia juga tidak pernah menangis.

Tapi saat ini…


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.