Menjalin Cinta Dengan Paman

Penjelasan Qin Mo



Penjelasan Qin Mo

0

Ternyata benar… dia tidak salah ingat.

Dalam keadaan seperti kemarin, An Ge'er ingat bahwa sosok yang bagaikan dewa turun dari langit untuk menyelamatkannya adalah pamannya.

Dan sekarang Bo Yan pasti tidak ingin dia bertemu dengan Qin Mo, tetapi saat dia bertanya pada Qin Mo bagaimana dia bisa berada di sini, meskipun sedikit ragu-ragu, tapi Qin Mo masih mengatakan pada An Ge'er bahwa pamannya yang memanggilnya.

Dia memang ingin melihat Qin Mo, tetapi tadi ketika melihat pamannya yang pergi sendirian dan tampak sangat kesepian, entah kenapa muncul perasaan yang sedikit aneh dan membingungkan di dalam hatinya yang terdalam.

Itu terasa seperti… kepedulian?

Bo Yan pasti berpikir bahwa An Ge'er ingin bertemu dengan Qin Mo, jadi pamannya memanggilnya kemari pada saat ini…

An Ge'er menurunkan kelopak matanya, bibirnya bergerak sedikit, "Kak Qin Mo, aku baik-baik saja, maaf aku sampai mengganggu kesibukanmu. Kamu pasti masih ada urusan, tidak apa-apa, kembalilah bekerja."

"Ge'er?"

Mata Qin Mo sedikit menyiratkan aura kesedihan, suaranya masih terdengar lembut, tetapi An Ge'er tidak berani melihatnya lagi. Sekarang dia adalah pacar An Ruxue, dan dia tidak dapat menerimanya. Saat teringat bagaimana dia memperlakukan An Ruxue dan bagaimana mereka akan melakukan segala macam hal yang intim…

Hatinya menjadi terasa sangat menyakitkan sehingga dia tidak bisa menyingkirkannya.

Belum lagi Qin Mo yang sekarang tinggal untuk menemaninya.

Dia yang sekarang memang masih terlihat sama seperti dulu, tapi sebenarnya kini semua telah berbeda.

Kemudian, An Ge'er sangat terkejut di detik berikutnya.

Tangannya digenggam erat oleh Qin Mo.

.....

Hati An Ge'er tiba-tiba bergetar, dia pun refleks menarik tangannya, tapi Qin Mo malah memegangnya lebih erat lagi.

"Kak Qin Mo…"

An Ge'er menatapnya dengan heran, dan saat bertemu dengan sorot matanya yang rumit, tatapan mata An Ge'er semakin panik.

Jantungnya berdetak kencang. Apa… apa maksudnya ini?

"Gadis bodoh, katakan padaku, apa yang sebenarnya kamu pikirkan?" Qin Mo menghela napas ringan.

Mendengarnya, mata An Ge'er pun berbinar, namun dia masih terdiam.

Qin Mo bahkan tidak tahu mengapa dirinya berusaha menjauh, itu karena Qin Mo sama sekali tidak menyukainya dan tidak mencintainya, jadi dia sama sekali tidak sadar dengan tindakannya barusan.

An Ruxue hadir di antara mereka, jadi mereka memang ditakdirkan untuk tidak pernah kembali seperti dahulu.

"Tidak apa-apa…" Sudut bibir An Ge'er tersenyum dengan agak terpaksa, "Kak Qin Mo, cepatlah pergi, jika… jika An Ruxue tahu, aku takut akan…"

"Xue'er?"

Qin Mo mengangkat alisnya, seolah-olah dia menyadari sesuatu, "An Ge'er, kenapa kamu… tidak memanggilnya kakak?"

Ketika dia bertanya seperti itu, wajah An Ge'er tiba-tiba menjadi pucat.

Jari-jarinya refleks mengepal dengan erat, napasnya bahkan menjadi sedikit tidak beraturan.

Kata-kata An Ruxue di telepon kemarin tiba-tiba terngiang di pikirannya, kebenaran yang membuatnya tidak berani untuk membayangkan…

Qin Mo mengira An Ge'er menjadi seperti ini karena hubungan asmaranya dengan An Ruxue.

Qin Mo menatapnya dalam-dalam, "Apakah kamu cemburu?"

"Apa?"

An Ge'er langsung tersadar dari pikirannya ketika mendengar ucapan Qin Mo, ekspresi wajahnya tiba-tiba menjadi rumit.

Qin Mo mengangkat alisnya dan semakin yakin jika pikirannya itu benar.

Bibir pria itu sedikit terangkat dan menampilkan seuntai senyuman lembut, "Gadis bodoh… Aku tidak menyangka kamu memperhatikan hal seperti itu dan mempercayainya. Industri hiburan memang seperti ini, kadang benar kadang palsu, sebenarnya itu hanya skenario saja. Kami akan bekerja sama sebagai rekan di film baru."

An Ge'er tertegun. Setelah menyadari apa maksud dari perkataan Qin Mo, dia menatapnya dengan kaget dan terkejut, "Be… benarkah?"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.