Menjalin Cinta Dengan Paman

Paman Menyukai Keponakannya?



Paman Menyukai Keponakannya?

0'Aku suka anjing, sangat-sangat suka.'     

"Dia bernama Da Bai." Ye Che memperkenalkan sambil tersenyum hingga matanya menyipit.     

Melihat wajah baru, Da Bai pun menggonggong kencang dan bergegas menerkam An Ge'er.     

An Ge'er diterkam oleh anjing itu hingga tubuhnya terlempar. Setelah beberapa saat, dia tertawa dan meringkuk seperti bocah kecil bersama dengan Da Bai.     

Da Bai adalah anjing jenis Border Collie, anjing pekerja dan penggembala ternak yang biasanya hidup di perbatasan Skotlandia. Jenis Border Collie merupakan anjing terpandai di dunia.     

Hanya saja, Ye Che tidak memberitahu An Ge'er bahwa Da Bai memiliki beberapa gen khusus sebagai tambahan di dalam tubuhnya.     

Da Bai adalah anjing penggila makanan. Dia bersandar di sisi An Ge'er sambil mengibaskan ekornya dengan senang. Gadis itu pun menjentikkan jari dan memberikan si anjing makanan yang lezat.     

An Ge'er melihat bahwa Bo Yan sepertinya tidak terlalu berselera makan. Jadi, dia berkata kepada paman, "Makanlah lebih banyak. Jika kamu sudah tidak menginginkannya, berikan makanan itu agar dimakan oleh Da Bai."     

'Da Bai sudah makan sangat banyak.'     

'Jika tidak dimakan, berikan pada Da Bai... Jika tidak dimakan, berikan pada Da Bai…' Kata-kata itu terus terngiang di kepala Bo Yan.     

'Apa maksud tindakan An Ge'er ini?'     

"...." Bo Yan pun tidak bisa berkata-kata. Bahkan tangannya yang sedang memegang cangkir dan ingin menuang air pun terhenti.     

An Ge'er makan dan dia hanya memedulikan dirinya sendiri. Sementara itu, Da Bai terus mengawasinya tanpa berpindah.     

"Ada apa, apakah ada yang aneh?"     

Da Bai masih ada di sana, dia sudah menghabiskan makanan di piring dan sedang menantikan sesuatu.     

Bo Yan terdiam selama beberapa saat, kemudian dia mengambil pisau dan garpu untuk mulai memotong gulungan... 'Apakah aku satu-satunya yang memiliki semacam ilusi terhadap kalimat yang seharusnya tidak ada ini?'     

"Tidak ada." Bo Yan tiba-tiba tidak terlalu ingin bicara.     

Ye Che yang melihat itu pun merasa tidak tahan dan tidak bisa menahan tawa.     

Sesaat kemudian, Bo Yan melirik Ye Che dengan tatapan dingin. Pria itu mengucapkan beberapa patah kata, "Kamu yang cuci piring nanti."     

Ye Che yang sedang minum jus hampir tersedak, dia buru-buru mengeluh, "Hei, hei! Adik Ipar, katakan padaku bahwa dia tidak masuk akal, aku..."     

"Tunggu sebentar!"     

An Ge'er menyunggingkan senyuman canggung di sudut bibirnya, kemudian berdiri dan memperkenalkan diri kepada Ye Che dengan serius, " Dokter... Ye, halo, aku An Ge'er."     

"Uhuk!" Hal itu membuat Ye Che tersedak, "Aku sudah tahu."     

Ye Che menatap An Ge'er dengan aneh. Di sisi lain, An Ge'er menatap Bo Yan sambil berkata, "Ini adalah pamanku."     

Ye Che terus menganggukkan kepalanya. Kemudian, An Ge'er secara khusus memberikan penekanan dengan berkata,"Paman kandungku!"     

An Ge'er merasa harus menjelaskan hal itu dengan rinci kepada Ye Che. Kalau tidak, gadis itu pasti akan merasa sangat canggung. Saat ini saja, dia sudah merasa malu dan ingin mencari sebuah lubang untuk bersembunyi.     

"Hah? Uhuk! Uhuk!"     

Ye Che tersedak lagi. Pria itu menatap An Ge'er dengan mata terbelalak, lalu mengalihkan pandangan ke arah Bo Yan. Ada rasa tidak percaya yang memenuhi sorot matanya.     

"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?"     

An Ge'er merentangkan tangannya, "Hal seperti ini tentu saja biasa terjadi."      

Setelah selesai berbicara, An Ge'er melanjutkan makan.     

"Tidak, ini hal yang sangat mustahil." Ye Che menatap wajah Bo Yan yang tiba-tiba dingin, tetapi dia justru merasa geli.     

Bagi Ye Che, kenyataan itu tidak masuk akal, sangat mustahil. Kalau An Ge'er adalah keponakan kandung Bo Yan, maka dia tidak akan bisa menggodanya lagi.     

'Lelucon macam apa ini?'     

Ye Che tahu di dalam hati Bo Yan hanya ada satu orang dan orang itu adalah gadis yang ada di foto yang waktu itu diperlihatkan kepadanya.     

'Gadis di dalam foto itu, jelas-jelas adalah gadis kecil di depan mataku ini, An Ge'er.'     

'Jika gadis ini bukan orang yang dia suka, lalu untuk apa menyimpan fotonya?!'     

"Hehe, kakak memang tidak pantai, tapi kamu tidak boleh membohongiku. Bagaimana mungkin, aku tidak percaya paman bisa menyukai keponakannya sendiri seperti ini..."     

Ye Che berbicara sambil bercanda, tetapi dia tiba-tiba menyadari sesuatu sehingga langsung menghentikan ucapannya.     

'Tunggu-tunggu, apa yang baru saja aku katakan? Paman menyukai keponakannya? Hah?!'     

Seketika itu juga, Ye Che pun merasa ketakutan sendiri oleh omongannya.     

Sebuah suara terdengar. An Ge'er melihat sumpitnya jatuh dan buru-buru menundukkan kepala untuk mengambilnya.     

Saat An Ge'er membungkuk, dia merasa kakinya sangat lemas.     

Ye Che berpura-pura tertawa dan kemudian buru-buru berdiri. Dengan tekanan dari sorot mata tajam dan dingin Bo Yan, dia membawa mangkuk dan berlari ke dapur dengan cepat. Pria itu pun berteriak, "Aku akan mencuci piring..."     

"..." An Ge'er diam, sambil bertahan memegang sumpitnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.