Menjalin Cinta Dengan Paman

Sebuah Konspirasi Tersembunyi



Sebuah Konspirasi Tersembunyi

0Anggur merah di depannya diminum habis dalam sekali tegukan.     

Tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka.     

Mendengar itu, An Ge'er pun langsung berdiri. Namun, tubuhnya sangat tidak stabil, dia terus memegangi kepalanya yang terasa pening.     

'Apa yang terjadi? Mengapa aku tiba-tiba merasa sedikit pusing?'     

Tubuh An Ge'er juga semakin panas, pipinya mulai terasa seperti terbakar. Gadis itu samar-sama merasa ada yang aneh, "Kak, Kakak Qin Mo…?"     

Diikuti dengan suara langkah kaki yang semakin lama semakin dekat, seseorang tiba-tiba muncul di pintu.     

Ekspresi wajah An Ge'er langsung berubah begitu melihat sosok orang yang muncul di pintu. Meskipun kesadarannya semakin lama semakin kabur, dia masih tetap mengenali orang itu.     

"Kamu, apa yang kamu lakukan di sini?!"     

Orang yang muncul di ruangan itu bukanlah orang lain, melainkan pelayan yang membawa An Ge'er ke tempat itu dan menuangkan anggur merah untuknya.     

Merasa bahwa ada yang aneh dengan tubuhnya, kemudian melihat sorot mata picik pria itu, tidak peduli sudah selinglung apa pun itu, An Ge'er tetap bisa menyadari bahwa itu adalah sebuah konspirasi yang tersembunyi.     

'Qin Mo…'     

An Ge'er tidak tahu dan tidak berani memikirkan apa yang sebenarnya terjadi di balik semua itu.     

Saat An Ge'er masih bingung, pelayan itu menyergapnya. Gadis itu sama sekali bukan lawannya, seluruh tubuhnya sudah lemah tidak bertenaga, kepalanya pusing, bahkan seluruh tubuhnya panas seperti terbakar!     

An Ge'er terlempar ke lantai, dia melihat botol anggur merah di atas meja dan menendang kaki meja dengan satu kaki. Botol itu pun jatuh ke lantai dan dia berusaha keras untuk meraihnya.     

"Brak!"     

Botol anggur itu menghantam tubuh pria pelayan dengan keras. Gerakan pria itu menjadi kaku dan darah merah mulai mengalir perlahan-lahan dari kepalanya...     

Wajah pria itu sedikit mengerikan, dia menatap An Ge'er dengan tidak percaya. Sebaliknya, An Ge'er menggertakkan giginya sambil memegang botol anggur yang sudah pecah dengan erat.     

Detik berikutnya, tubuh pria itu jatuh ke satu sisi dengan sangat keras.     

An Ge'er merasa tenang sejenak, napasnya menjadi terengah-engah, dia merasa tidak nyaman dan meringkukkan tubuhnya menjadi seperti bola.     

'Tidak nyaman, aku benar-benar merasa tidak nyaman.'     

Kesadaran mata An Ge'er juga semakin kabur. Dalam keadaan samar-samar, dia tanpa sengaja melihat ada cahaya merah yang terus berkedip-kedip.     

'Kamera pengintai?'     

'Ternyata ada kamera pengintai di kamar ini?!'     

Hanya itu satu-satunya informasi yang An Ge'er dapatkan sebelum akhirnya kesadarannya menghilang.     

***     

"Bos, bajingan itu sudah..." Seorang pemuda berjalan ke arah Bo Yan dan berbisik mengatakan sesuatu.     

Pemuda yang berjalan itu, siapa lagi jika bukan Ah Dong?     

Bo Yan tidak berbicara, tetapi rasa benci yang kuat terlihat dari ekspresi wajahnya yang tegas.     

Begitu melihat ekspresi bosnya, Ah Dong langsung tahu bahwa Bo Yan sangat marah atas kejadian tersebut. Selain itu, meskipun dia tidak tahu apa hubungan antara bos mereka dengan An Ruxue dulu, tapi saat mereka menemukan An Ge'er...     

'Sial! Pemandangan ini, jangankan bos, bahkan aku juga merasa sangat terkejut setengah mati,' batin Ah Dong.     

An Ge'er pingsan di lantai dan ada seorang pria dengan kepala pecah hingga mengeluarkan darah sedang berbaring di sampingnya. Saat melihat pemandangan itu, bola mata Ah Dong hampir meloncat keluar, dia begitu terkejut hingga punggung berkeringat.     

Bagi Ah Dong, pemandangan itu bahkan lebih menakutkan daripada tahun sebelumnya saat mereka sedang bertarung di Italia. Ah Dong berpikir, kalau hatinya saja terasa sangat tersayat, apalagi bos mereka? Hanya saja, dia tahu bahwa situasi itu pasti disebabkan oleh kecelakaan yang tidak terduga.     

"Siapa yang menyuruhnya melakukan hal seperti ini?" Suara dingin Bo Yan seperti batu es.     

Begitu mendengar perkataan itu, Ah Dong ragu-ragu sejenak, kemudian pelan-pelan dia pun berbicara, "Dia tidak berani mengatakannya."     

"Kalau begitu, potong lidahnya!"     

Ah Dong segera menyeka keringatnya. "Bos, apakah mungkin Nona Tertua An yang melakukannya? Jika terjadi kecelakaan tidak terduga seperti ini, dia adalah orang pertama yang patut di curigai."     

Lagi pula, yang tahu kejadian itu hanya empat orang yaitu Qin Mo, An Ge'er, Bo Yan, dan An Ruxue.     

'Bagus jika bukan Nona Tertua An yang melakukannya. Namun jika benar-benar dia yang melakukannya, konsekuensinya akan sangat parah dan sulit dibayangkan.'     

Menurut Ah Dong, meskipun An Ruxue adalah keponakannya sendiri, Bo Yan tetap tidak akan melepaskannya.     

"Segera cari bukti."     

Keraguan setiap orang hanyalah keraguan, bukti yang akan membuktikan semuanya.     

Bo Yan memang pernah menghubungi An Ruxue dulu. Tapi, dia hanya ingin menyuruh An Ruxue untuk menggoda Qin Mo. Adapun bagaimana cara melakukannya, gadis itu seharusnya sudah mengetahuinya dengan jelas. Tujuannya adalah untuk membuat An Ge'er menyerah.     

Tapi kemudian, justru terjadi hal yang tidak terduga! Bo Yan bahkan tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika dia tidak merasa curiga karena terus-menerus tidak melihat kemunculan An Ge'er di lantai bawah.     

Setelah merasa ada yang aneh, Bo Yan pun mencari keberadaan An Ge'er. Pria itu tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya pada jika gadis itu tetap berada di sana.     

Kali ini, Bo Yan merasa dia telah melakukan kesalahan. Dia telah meremehkan rencana seseorang terhadap An Ge'er.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.