Menjalin Cinta Dengan Paman

An Ge’er Ditampar



An Ge’er Ditampar

0Itu semua jelas-jelas merupakan adegan untuk tokoh utama wanita. Namun sekarang, semuanya malah diatur untuk An Ge'er. Maksud Sutradara Chen sudah tidak bisa lebih jelas lagi.     

Ketika Qiu Ziran mendengar ocehan orang-orang di sekelilingnya, dia pun membanting gelasnya lalu pergi.     

Suara yang ditimbulkannya sangat keras. Mendengar itu, Sutradara Chen pun tampak tidak sabar. Dia melirik produser dan orang yang dilirik pun menyeka air matanya tanpa berbicara. Sesaat kemudian, produser menindaklanjuti dan menjelaskan permasalahannya.     

Diam-diam, produser pun membatin, 'Mengapa harus aku yang mengerjakan urusan yang tidak menyenangkan seperti ini, hah?!'     

Sutradara Chen akhirnya menentukan peran itu, An Ge'er dipilih sebagai tokoh utama wanita.     

Setelah menyelesaikan syuting tiga adegan berturut-turut, An Ge'er kembali ke ruang ganti untuk menghapus riasannya. Ketika dia baru sampai di tempat duduknya, pintu ruangan tiba-tiba didorong dengan kuat hingga terbuka oleh seseorang.     

Kemudian serangan itu datang seperti angin kencang…     

"Plak!"     

Terdengar suara tamparan yang nyaring.     

An Ge'er melihat di cermin, ada bekas telapak tangan merah yang tiba-tiba membengkak di wajahnya, sorot matanya pun menjadi dalam.     

"Kamu! Dasar jalang kecil! Berani sekali merebut peran utama wanita milikku? Benar-benar tidak tahu diri! Kuberitahu kamu ya, tamparan ini ringan. Jalang kecil, kamu tunggu saja ya!"     

Di dalam kamar ganti juga ada dua orang asisten. Melihat adegan itu, mereka pun terkejut dan tidak bisa berkata-kata.     

Tidak ada sedikit pun ketakutan di wajah An Ge'er, bahkan dia juga tidak menunjukkan emosi sedikit pun. Gadis itu berdiri dan melihat Qiu Ziran yang berwajah garang itu dengan acuh tak acuh, lalu mengatakan satu kalimat dengan santai, "Hmm, akan kutunggu."     

'Ya, tunggu saja sendiri.'     

'Aku tidak akan membiarkannya begitu saja!'     

"Xiao Ge'er, ayo kita pergi…"     

Tang Shisan membuka pintu dan masuk, tapi dia berhenti sebelum menyelesaikan perkataannya. Matanya melebar melihat bekas tamparan di wajah An Ge'er, lalu tanpa banyak bicara dia bergegas datang.     

"Qiu Ziran, ini kamu yang memukulnya?!"     

Qiu Ziran melingkarkan kedua tangan di dadanya dengan tidak setuju. "Ini hanya sebuah pelajaran kecil…"     

"Plak!"     

Kali ini, giliran Qiu Ziran yang terkejut, matanya terbelalak lebar. "Kamu berani memukulku?!"     

Tang Shisan melangkahkan kakinya lagi. "Aku bukan hanya berani memukulmu, tapi aku sangat ingin memukulmu sampai mati!"     

Di luar latar belakang keluarga An Ge'er yang mengesankan, bagi Tang Shisan gadis itu adalah orang yang dibawa dan akan didukungnya. Bagaimana mungkin dia membiarkan orang lain menindas gadis itu? Orang itu pasti benar-benar sembrono!     

"Sudahlah, Kak Shisan, dia menyuruhku menunggu. Kalau kamu membuatnya cacat, maka aku tidak akan bisa menunggu lagi."     

Melihat Tang Shisan menendang Qiu Ziran beberapa kali, An Ge'er pun berbicara.      

"Tang Shisan, An Ge'er! Kalian berdua tunggu saja! Jangan lari, aku akan memanggil orang untuk datang sekarang!" Qiu Ziran berdiri terhuyung-huyung dan berteriak dengan ekspresi wajah buruk.     

"Aku tunggu, tidak perlu repot-repot mengantarku."     

Tang Shisan mendengus marah, lalu menoleh dan memandang An Ge'er yang wajahnya merah serta bengkak karena ditampar. Dia pun menoleh kepada asisten yang konyol itu dan berkata, "Mengapa masih bengong? Cepat ambil es batu!"     

Setelah memberi es batu ke wajah An Ge'er, Tang Shisan menariknya pergi, "Cepat pergi denganku, jangan sampai nanti dia benar-benar membawa orang datang, kita yang akan susah!"     

Keduanya keluar dan berjalan ke samping mobil. Namun, mereka mendapati bahwa mobil Mercedez Bens mereka telah dihantam sampai hancur dan pecah. Wajah Tang Shisan menjadi kelabu dan langsung mengutuk. Di saat yang sama, sekelompok orang yang berpakaian seperti berandalan dan membawa tongkat berkumpul ke arah sini dari jalan.     

"Gawat, An Ge'er, cepat kita lari!"     

"Wah! Lari? Apakah sekarang masih sempat untuk lari?!"     

Qiu Ziran berjalan keluar dari belakang mobil sambil menghisap rokok, dia menatap mereka berdua sambil tersenyum dingin.     

"Kau yakin mau melakukan ini?! Apa kau tidak takut dipenjara karena sengaja melukai orang?!" An Ge'er sedikit mengangkat alisnya.     

Qiu Ziran tiba-tiba tertawa terbahak-bahak lalu berkata, "Aku takut dipenjara? Ayah angkatku adalah bos Klan Qinglong, entah berapa banyak darah yang telah menodai tangannya, apalagi hanya nyawa kalian berdua yang tidak ada artinya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.