Menjalin Cinta Dengan Paman

Pria yang Seperti Dewa



Pria yang Seperti Dewa

0Ai Rui turun dari mobil. Di luar mobil, Bo Yan berjalan kembali sendirian. Wajahnya yang bersih dan tampan serta auranya yang kuat menarik perhatian orang-orang di jalan.     

Bo Yan terus menyeka tangannya dengan sebuah sapu tangan, ada sedikit noda darah di atasnya.     

Ai Rui dan Bo Yan saling memandang sekilas lalu dan menganggukkan kepala. Lalu, dia pergi lebih dulu untuk menangani urusan remeh di belakang.      

Saat melihat orang yang masuk ke tempat pengemudi, napas An Ge'er tiba-tiba menjadi sesak. Tubuhnya tanpa sadar bersandar ke satu sisi.     

An Ge'er melakukan itu bukan karena merasa takut, melainkan karena tidak ingin ternoda oleh darah di tubuh pria itu.     

Bo Yan menyadari gerakan An Ge'er, matanya yang sipit tampak semakin dalam.     

***     

Di dalam mobil.     

Bo Yan mengemudikan mobil tanpa bersuara. An Ge'er duduk di kursi samping pengemudi, juga tidak mengeluarkan suara sedikit pun.     

Tang Shisan juga tidak berlagak, sesuatu yang jarang dilakukannya, tapi matanya tidak diam. Dia terus mengamati dua orang lainnya di dalam mobil itu.     

Wajah An Ge'er tanpa ekspresi. Tang Shisan diam-diam mengulurkan tangan dari belakang dan mencubit gadis itu. Dia berkali-kali memberi isyarat kepadanya dengan pandangan mata. Namun, An Ge'er menundukkan kepalanya seperti burung unta.     

Meskipun Ai Rui diutus untuk melindunginya, tetapi dia tidak menyangka jika mereka akan melakukan hal seheboh itu. Itu adalah pertama kali An Ge'er meminta bantuan mereka.     

Kalau An Ge'er saja terkejut, bagaimana mungkin Tang Shisan tidak terkejut?!     

Tang Shisan selalu mengira bahwa An Ge'er hanya memiliki satu latar belakang, yaitu keluarganya sendiri. Namun saat naik ke mobil itu dan melihat pria di dalam mobil, dia benar-benar terkejut sampai rahangnya hampir copot!     

'Siapa orang di dalam mobil itu?! Iya, dia adalah pimpinan dari SUM Group yang bernilai miliaran, oke?!'     

Saat ini, Tang Shisan sudah melupakan adegan berbahaya tadi. Seluruh tubuh dan pikirannya tertarik kepada pria di depannya!     

Tang Shisan mengesampingkan terlebih dahulu kenyataan bahwa pria itu adalah musuh bebuyutan mereka, M Film and Television Grup. Dia benar-benar sebuah eksistensi yang membuat orang hanya bisa memandangnya seperti dewa!     

Bo Yan adalah Kaisar Kota A yang menutupi langit dengan satu tangan, nilai ketampanannya luar biasa dan kekayaannya miliaran. Dia kaya, tampan, juga dingin.     

'Ya Tuhan! Meskipun sudah bertahun-tahun meninggalkan perhatian media dalam negeri, tetapi di luar negeri, dia tetap memiliki pengaruh yang cukup kuat.'     

Tang Shisan merasa seperti dirinya sedang bermimpi karena seorang pria seperti itu sekarang sedang duduk di dalam mobil yang sama dengannya.     

"Ehem! An Ge'er, orang ini, orang ini adalah…" Tang Shisan mencubit An Ge'er dan pura-pura bertanya sambil tertawa kecil.     

Tentu saja, Tang Shisan sudah tahu siapa Bo Yan, tapi yang lebih ingin diketahuinya adalah apa hubungan pria itu dengan An Ge'er.     

'Pria tampan dan wanita cantik, apakah…' Secara alamiah, Tang Shisan berpikir macam-macam.     

"Pamanku." An Ge'er bergumam dengan suara rendah.     

"Uhuk!" Mata Tang Shisan melebar.     

'Pimpinan SUM Group adalah paman An Ge'er?!'     

Seketika, hal yang ingin ditanyakan Tang Shisan sungguh terlalu banyak. Di belakang paman An Ge'er ada kerajaan bisnis yang begitu besar dengan salah satu industri film dan televisi terbaik di bawahnya, tapi mengapa gadis itu lebih memiliki M Film and Television?!     

Namun, dengan adanya tokoh besar di depannya, Tang Shisan hanya bisa menahan diri. Dia hanya bisa memelototi An Ge'er sekilas.     

'Bagaimana bisa dia menyembunyikan hal semacam ini dariku?'     

Sorot mata An Ge'er tampak tidak bersalah, dia merasa bahwa Tang Shishan tidak bertanya.     

Tang Shisan mencoba menyapa Bo Yan. Meskipun Bo Yan menjawab dengan singkat dan rapi, tetapi manajer An Ge'er itu tetap sangat bersemangat.     

"Ternyata Kak Shisan juga punya idola ya." An Ge'er bergumam.     

Tang Shisan menepuk-nepuk lengannya dan tersenyum. "Tentu saja! Dulu pamanmu pernah merilis sebuah album musik dan dalam waktu kurang dari tiga jam, albumnya sudah memecahkan rekor penjualan."     

An Ge'er melirik Bo Yan dengan heran. Namun, dia melihat pamannya itu terus mengemudikan mobil dengan ekspresi yang tidak berubah.     

An Ge'er bertanya kepada Tang Shisan, "Lagu apa?"     

"Lumunous."     

"Apa?! Apa itu benar?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.