Menjalin Cinta Dengan Paman

Malam Itu, Apa yang Kamu Lakukan?!



Malam Itu, Apa yang Kamu Lakukan?!

0Tidak, tepatnya itu adalah dua kata. Lebih tepatnya lagi, itu adalah… namanya.     

Bo Yan.     

Rapi dan halus, ada konsep artistik berbeda yang terlihat dari tulisan An Ge'er di buku harian itu.      

Bo Yan pun tiba-tiba mengangkat alisnya. Saat mengalihkan pandangan ke arah An Ge'er lagi, matanya yang jernih menjadi lebih hangat dan lembut.     

***     

An Ge'er berhasil bermain dalam film baru yang disutradarai oleh Sutradara Chen sebagai pemeran tokoh utama wanita. Namun, pada saat yang bersamaan, yang paling mencengangkan adalah Qiu Ziran yang ditangkap dan dipenjara. Aktris itu didakwa atas dugaan pemakaian narkoba dan pembunuhan terencana. Selain itu, markas Klan Qinglong di pelabuhan tertentu juga sudah dihancurkan dalam semalam.     

Markas Klan Qinglong diserang dengan sengit dan polisi mengatakan bahwa itu adalah pertarungan antar mafia. Bos mereka sudah tewas dan kelompok-kelompok kecil yang tersisa dengan mudah diberantas.     

Saat An Ge'er mengetahui hal itu, dia hanya mengangkat alisnya.     

Kemudian, An Ge'er bertanya kepada Ai Rui tentang kondisi Qiu Ziran. Setelah mengetahui bahwa aktris itu tidak mati, dia pun menjadi lebih tenang.     

Namun beberapa saat kemudian, Ai Rui mengatakan bahwa kondisi Qiu Ziran lebih parah daripada mati.     

"..." An Ge'er pun terdiam.     

An Ge'er juga tidak bisa berbuat apa-apa atas hal itu. Gadis itu bahkan pernah berkata kepada orang lain untuk tidak melawannya. Kalau tidak, bukannya dia yang mau mempersulit hidup orang lain, tapi orang di belakangnya yang akan mempersulit hidup mereka.     

An Ge'er sudah mulai syuting film baru, semua orang pun mengubah sikap mereka terhadapnya. Saat ini siapa pun bisa melihatnya, bahkan bintang besar seperti Qiu Ziran pun berakhir seperti itu. Alhasil, mereka pun bisa membayangkan seberapa kuat orang yang ada di belakang pendatang baru itu.     

Setelah selesai syuting, sore harinya An Ge'er tidak memiliki kegiatan apa-apa. Setelah ragu-ragu sejenak, gadis itu pun akhirnya memesan dua porsi makanan dan membawanya ke SUM Group.     

Akhir-akhir ini, Bo Yan begitu sibuk. Itulah mengapa An Ge'er ingin memerhatikannya.     

An Ge'er sama sekali tidak ingin mengakui bahwa dia melakukan hal itu karena alasan yang lain.     

***     

An Ruxue terus disembunyikan oleh perusahaannya untuk menghindari pusat perhatian karena insiden video skandal seksnya yang tersebar. Beberapa waktu ini, dia juga tidak pulang ke rumah dan terus tinggal di apartemen Kota A. Baru-baru ini, dia keluar untuk mencari udara segar.     

Saat akhirnya kembali ke perusahaan, An Ruxue diberitahu bahwa ada seseorang yang mencarinya di atas.     

An Ruxue pun pergi ke sana. Saat tiba di lantai atas, dia hanya merasa bahwa tempat yang luas itu begitu sunyi dan menakutkan.     

"Paman… apakah Paman ada perlu dengan Xue'er?"     

Setelah terjadi hal semacam itu, bagaimanapun juga An Ruxue akan merasa agak canggung saat menghadapi keluarganya.     

Bo Yan bahkan tidak mengangkat kelopak matanya untuk melihat An Ruxue. Pria itu langsung berjalan keluar, hawa dingin terpancar di sekelilingnya.     

Sebelum An Ruxue sadar dengan situasinya, Ah Dong meraih bahunya dari belakang lalu membawanya berjalan keluar.     

Sikap Ah Dong yang tidak sopan itu membuat An Ruxue merasa dipermalukan dan marah, "Minggir, memangnya kamu siapa? Jangan sentuh aku!" Kemudian, dia menoleh dan menatap Bo Yan dengan terkejut, "Paman, apa maksud semua ini?!"     

"Maksudku?" Bo Yan tiba-tiba mendengus dingin, matanya seolah dipenuhi dengan lapisan es yang membekukan.     

An Ruxue dibuat terkejut oleh sorot mata itu, tanpa sadar dia pun mengalihkan pandangannya. Tidak dapat dipungkiri, dia merasa agak gentar karena rasa bersalah.     

"Aku tanya kepadamu, hari itu, apa yang kamu lakukan?"     

An Ruxue seketika terkejut. Namun, dia bergegas menutupinya dan sengaja membuat raut wajah yang tampak kebingungan.     

"Apa? Paman sedang bicara apa? Aku tidak mengerti."     

"Nona Pertama An, akui saja, pelayan itu sudah mengakui semuanya. Kamu yang mengatur dan menginstruksikannya untuk melakukan hal semacam itu kepada Nona Kecil," Ah Dong berkata dengan suara yang dalam.     

Raut wajah An Ruxue mendadak berubah, dia mengepalkan tinjunya dan memelototi Ah Dong dengan marah. "Apa kamu diizinkan untuk bicara? Kamu cuma anjing pesuruh saja, minggir!"     

Wajah Ah Dong seketika menjadi suram. Dia telah mengabdi kepada Bo Yan dan setia bersamanya dalam menghadapi angin dan hujan. Bisa dikatakan, dia adalah orang kepercayaan bosnya. Tapi wanita ini berani menyebutnya seperti itu?!     

Nilai kesan baik Ah Dong terhadap An Ruxue yang semula sudah tidak besar itu pun seketika turun ke angka negatif!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.