Menjalin Cinta Dengan Paman

Apakah Kamu Menyukainya?!



Apakah Kamu Menyukainya?!

0Pelayan di dalam video itu perlahan-lahan mengangkat kepalanya, giginya juga berdarah. Kemudian, matanya menatap An Ruxue dari seberang layar.     

Penampilannya yang mengenaskan itu seperti hantu pencabut nyawa.     

An Ruxue segera menangis dan merangkak ke arah Bo Yan. Tangannya ingin meraih celana pamannya itu, tetapi sebelum dia bisa menyentuhnya, pria itu sudah menendang tangannya dengan wajah tanpa ekspresi.     

"Paman, ampuni aku, aku juga tidak ingin melakukannya. Semua karena An Ge'er, kalau bukan karena dia waktu itu…" An Ruxue membela diri.     

Pada saat yang bersamaan, An Ge'er ada di lantai bawah, sedang berjalan memasuki SUM Group yang megah sambil membawa makan siang.     

Saat berada di lantai satu dan mengonfirmasi identitas diri, sekretaris di meja resepsionis tidak percaya dengan kata-kata An Ge'er.     

'Mana mungkin pimpinan SUM Group adalah pamannya?'     

Sekretaris itu pun tersenyum dengan resmi sambil berkata, "Maaf, Nona, Anda tidak bisa menemui pimpinan kami tanpa ada janji sebelumnya."     

An Ge'er masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi tiba-tiba dia melihat sesosok orang yang sedang berjalan masuk dengan tergesa-gesa dari luar. Dia pun bergegas mengejarnya, "Ai Rui!"     

Melihat kemunculan An Ge'er, Ai Rui pun langsung terkejut, "Nona, mengapa Anda berada di sini?"     

"Pas sekali kamu datang, aku ingin menemui Paman."     

Ai Rui datang ke kantor karena dia menerima informasi bahwa Bo Yan ingin dirinya bergegas ke sana. Melihat An Ge'er berkata seperti itu, dia pun mengangguk-anggukkan kepala.     

Namun saat melihat ke sisi lain, Ai Rui menyadari bahwa mata sekretaris di meja resepsionis sedang memelototinya.     

'Situasi apa ini?'     

'Apakah aku telah menyinggung orang penting?!'     

Lift naik ke lantai 45. Ai Rui melihat arlojinya dan berkata, "Nona, aku masih ada sedikit urusan, Anda …"     

"Tidak apa-apa, pergilah mengurus kesibukanmu."     

An Ge'er menunjuk kotak makanan di tangannya sambil tersenyum. Ai Rui pun juga ikut tersenyum.     

Setelah keluar dari lift, An Ge'er mencari sendiri ruangan pimpinan SUM Group.     

Sementara itu, pada saat yang bersamaan di dalam ruangan Bo Yan, An Ruxue sedang berlutut memohon belas kasihan. Kepanikan memenuhi wajah gadis itu.     

"Paman, kumohon jangan mengirimku ke penjara! Kumohon padamu Paman… Aku adalah bintang besar, mana bisa aku masuk penjara?!"     

"Kalau tahu akan seperti ini, mengapa kamu melakukannya?" Bo Yan melontarkan kalimat itu dengan dingin.     

Menurut Bo Yan, mengirim An Ruxue ke penjara bahkan sudah terlalu sopan. Kalau bukan karena gadis itu adalah keponakannya, putri dari kakak laki-lakinya, dia pasti lebih kejam.     

'Apakah dia pikir, nasibnya akan lebih baik dari pelayan itu?!'     

An Ruxue hampir putus asa. "Aku adalah anak perempuan Papa. Kakek dan nenek tidak akan membiarkanku dipenjara."     

Bo Yan tiba-tiba tersenyum sinis. "Apa kamu sedang mengancamku?"     

Di sisi lain, An Ge'er sudah berada di sekitar ruangan Bo Yan. Semakin gadis itu berjalan maju, dia seperti mendengar suara seruan.     

'Ada suara laki-laki, tapi sepertinya juga ada suara wanita?'     

An Ge'er agak mengerutkan alisnya sambil memegang erat kotak makanan di tangannya.     

Pintu ruangan Bo Yan tidak tertutup rapat. Semakin berjalan mendekat ke sana, suara di dalam semakin terdengar jelas.     

"Kalau aku memberitahu mereka apa yang kamu lakukan, apa kamu kira mereka akan mengampunimu?!"     

Langkah kaki An Ge'er terhenti. 'Itu suara Paman.'     

"Paman, Paman... beri aku kesempatan satu kali lagi. Kumohon padamu, kumohon ampuni aku…"     

Mendengar suara itu, wajah An Ge'er pun langsung membeku. 'Itu An Ruxue.'     

'Ternyata memang An Ruxue.'     

'Paman benar-benar menemukan orang di belakang layar itu untukku.'     

Saat itu, An Ge'er sangat ingin menerjang masuk dan bertanya kepada An Ruxue di mana dia menyimpan kamera mini itu. Dia ingin tahu siapa pria yang telah memperkosanya. Namun ketika mendengar kata-kata An Ruxue berikutnya, dia bagaikan dihantam oleh sesuatu.     

Seketika itu juga, An Ge'er pun membeku.     

"Paman, mengapa Paman begitu baik kepadanya? Apakah Paman menyukai An Ge'er?" An Ruxue berseru sambil menangis, suaranya terdengar sangat merana.     

An Ruxue berpikir bahwa dirinyalah yang merupakan keponakan Bo Yan sebenarnya. An Ge'er hanyalah imitasi yang telah menggantikannya selama bertahun-tahun.     

'Tapi, mengapa Paman begitu menjaganya? Bahkan tega membiarkan aku masuk penjara demi An Ge'er?!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.