Menjalin Cinta Dengan Paman

Hukuman untuk An Ruxue



Hukuman untuk An Ruxue

0An Ruxue berusaha melakukan yang terbaik untuk menutupi kepanikannya. Namun beberapa saat berikutnya, lehernya sudah dicengkeram erat oleh seseorang!     

Kekuatan yang besar itu membuat An Ruxue sulit bernapas. Dia memandang pria yang ada di depannya dengan ngeri. Seberkas hawa yang membunuh bisa dilihatnya di mata pria itu.     

Melihat itu, An Ruxue pun langsung ketakutan. "Pa… Paman… aku…"     

Tiba-tiba, tubuh An Ruxue didorong dengan keras. Sesaat kemudian, terdengar suara dingin Bo Yan, "Aku tanya padamu untuk yang terakhir kalinya, jangan mencoba untuk berbohong lagi. Apa kamu yang melakukannya?!"     

An Ruxue menciut ketakutan, dia mundur beberapa langkah ke belakang sambil memegangi lehernya dan berjuang untuk menarik napas.     

'Terlalu menakutkan, terlalu menakutkan…'     

'Paman ingin membunuhku demi orang lain.'     

Namun bagaimanapun juga, An Ruxue tidak pernah menyangka bahwa Bo Yan akan mengetahui hal itu.     

'Apakah An Ge'er memberitahnya?! Tidak, kalau dia diperkosa, bagaimana mungkin dia mau mengungkapkan hal semacam itu?!'     

Bagaimanapun juga, An Ruxue tahu bahwa dia sama sekali tidak boleh mengaku.     

Maka dari itu, An Ruxue pun mulai menangis dan berakting, "Paman, aku benar-benar tidak tahu, tidak tahu…"     

Bo Yan tiba-tiba berdiri.     

Melihat itu, Ah Dong langsung mengerti. Dia menyalakan komputer, lalu mengklik sebuah video yang kebetulan menghadap ke arah An Ruxue.     

Awalnya, An Ruxue masih ingin terus berpura-pura tidak bersalah untuk meloloskan diri. Namun tidak disangka, ketika melihat video itu, tatapannya seketika bagaikan terhisap, wajahnya juga berangsur-angsur memucat.     

Di dalam video itu, An Ruxue melihat seorang laki-laki digantung dengan rantai di sebuah ruangan yang gelap. Ruangan itu sungguh mengerikan dan tertutup rapat. Tidak ada jendela, hanya ada sebuah lampu yang redup.     

Meskipun cukup gelap, semua itu tidak mengganggu penglihatan An Ruxue. Dia bisa melihat laki-laki itu dengan jelas, digantung dengan kedua tangan tertusuk dan seluruh tubuhnya berlumuran darah, sangat mengerikan.     

Itu adalah wajah pelayan yang belakangan ini dicari An Ruxue kemana-mana.      

Melihat orang itu, An Ruxue pun merosot di lantai. Dalam sekejap, dia seperti telah memahami semuanya.     

"Bagaimana? Masih tidak mau mengaku?"     

"Tidak, tidak, aku tidak mengenalnya. Paman, aku tidak tahu apa-apa." An Ruxue duduk di lantai sambil terus mundur. Gadis itu ketakutan.     

Pelayan hotel itu tampak sangat tersiksa. An Ruxue takut dengan konsekuensi yang akan dia dapatkan setelah mengaku.     

Melihat itu, Ah Dong langsung menghubungi sebuah nomor. Dia mengatakan sesuatu dengan santai, kemudian An Ruxue melihat tiba-tiba ada pergerakan di dalam video itu.     

An Ruxue ingin mengalihkan pandangannya, tapi Ah Dong memaksanya untuk melihat.     

Video itu telah disinkronisasikan dengan pihak lain. Semua yang dilakukan di sana, bisa dilihat dengan jelas di waktu yang bersamaan dari sisi sini.     

Tiba-tiba, cahaya yang menyilaukan menyinari ruangan kecil yang suram itu. Di bawah cahaya yang sangat terang, semua yang ada dalam ruangan itu tampak semakin berdarah dan kejam. Ada seseorang yang berjalan ke samping pelayan itu dengan membawa sebuah alat kecil.     

Pelayan itu awalnya pingsan, tapi alat kecil itu diletakkan di ujung jarinya dan kemudian ditarik dengan keras. An Ruxue yang melihat semua itu pun menjerit ketakutan.     

Pelayan dalam video itu juga mengerang kesakitan. Terlihat kuku di tangannya telah dirobek dengan paksa, bahkan daging dan darah pun ikut terbawa.     

Melihat adegan berdarah itu, An Ruxue menangis ketakutan, air mata dan ingusnya mengalir bersamaan, sangat mengenaskan.     

Pelayan itu terbangun karena kesakitan dan melolong sambil menangis.     

Melihatnya telah sadar, orang di dalam video mulai menanyainya, "Siapa yang menghasutmu? Apakah dia?"     

Begitu mendengar kata-kata itu, saat itu juga An Ruxue buru-buru ingin menutupi wajahnya. Tubuh gadis itu gemetaran, dia tidak berani membiarkan orang itu melihat wajahnya.     

Tapi pada saat yang sama, An Ruxue tidak sadar bahwa secara tidak langsung, dia sudah mengakui perbuatannya.     

Kalau memang bukan dia, apa yang perlu ditakuti? Untuk apa menutupi wajahnya?     

"Ya, itu dia…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.