Menjalin Cinta Dengan Paman

Bukankah Ini yang Aku Inginkan?



Bukankah Ini yang Aku Inginkan?

0'Tidak.'     

An Ge'er menggeleng. 'Aku tidak tahu.'     

Bo Yan adalah paman An Ge'er, mereka mempunyai hubungan darah. Jadi, dia bukan menghindar, tetapi dia benar-benar tidak tahu.     

***     

Semua seperti telah kembali ke jalurnya. Dalam sekejap, satu bulan akan segera berlalu.     

Beberapa waktu ini, An Ge'er sangat sibuk. Lebih dari itu, dia ingin memperkaya diri. Karena saat dia menganggur, maka gadis itu akan terganggu oleh hal-hal sepele emosional yang membingungkan. Pada akhirnya, dia menggunakan kesibukan untuk mengisi seluruh waktunya.     

'Hanya untuk bulan ini.'     

An Ge'er terang-terangan menunjukkan bahwa dirinya sedang menghindar dari Bo Yan.     

Hanya dengan melihat pria itu saja, An Ge'er akan kembali teringat dengan hari itu, di dalam lift. Suasana aneh di antara mereka serta kata-kata aneh yang diucapkan Bo Yan kepadanya itu akan muncul kembali.     

Hal itu membuat An Ge'er merasa kebingungan. Maka, dia selalu merasa agak canggung saat menghadapi Bo Yan.     

***     

Syuting film baru An Ge'er berjalan dengan lancar. Keterlibatannya dengan film emosional tidak banyak, tapi untungnya film ini lebih menekankan kepada kebijaksanaan dan kelincahan tokoh wanita, sedangkan romansa hanya pelengkap saja. Selain itu, dia sedikitnya juga mempunyai keterampilan dan cukup mahir dalam senjata api.     

An Ge'er juga seseorang yang mau bekerja keras. Hal itu Sutradara Chen Li'an menjadi semakin puas dengan penampilannya.     

Terutama satu bulan terakhir ini, entah kenapa An Ge'er semakin total memfokuskan dirinya ke dalam pembelajaran akting, hasilnya pun bisa dibilang memuaskan.     

Dua hari ini, katanya ada tokoh besar yang akan datang ke tempat syuting film An Ge'er.     

Orang itu datang untuk tampil sebagai cameo dalam film. Begitu mendengar siapa orang yang datang, semua orang pun bersemangat. Dia adalah Xu Wei, bintang film internasional Hollywood.     

Xu We mempunyai banyak penggemar, baik di dalam maupun di luar negeri. Pada usia dua puluh satu tahun, dia mendapatkan gelar ratu perfilman.     

Tidak hanya iyu, Xu We juga menjadi standar kecantikan. Dia adalah kekasih impian dari banyak pria. Cantik, intelektual, dan anggun, pembawaannya luar biasa.     

Begitu mendengar tentang kedatangan Xu We, An Ge'er pun juga sangat senang. Saat masih kecil, dia adalah penggemar aktris itu dan bahkan pernah mengikuti acaranya.     

Hari ketika Xu Wei datang ke tempat syuting dapat dibilang benar-benar mengejutkan. Saat itu, dia baru saja kembali dari luar negeri. Setelah turun dari pesawat, langsung datang ke tempat kru untuk syuting.     

Sebagai pemeran tokoh utama wanita, tentu saja An Ge'er banyak berbicara dengan Xu Wei. Aktris besar itu berhubungan baik dengan orang lain, karakternya baik, dan pergaulannya luas.     

Bahkan bagi An Ge'er yang tidak mudah menyukai orang pun Xu Wei sangat menyenangkan.     

An Ge'er juga melakukan syuting beberapa adegan dengan Xu Wei sebagai partnernya. Keduanya pun menjadi teman tidak lama setelah mereka berinteraksi.     

Xu Wei memanggil An Ge'er adik. Sambil bercanda, dia mengancam kru bahwa dia akan melindungi An Ge'er. Mengganggu adiknya itu berarti mencari masalah dengannya.     

Semua orang pun berkata mereka tidak akan berani sambil tertawa terbahak-bahak. An Ge'er juga tertawa dan menganggap Xu We sebagai teman.     

Setelah melakukan syuting selama satu minggu. Sutradara mengumumkan bahwa mereka akan pergi ke kota M untuk syuting.     

An Ge'er pulang ke rumah dan makan dengan tenang. Akhir-akhir itu, dia masih sengaja menjauh dan menjaga jarak dengan Bo Yan. Entah mengapa dia takut akan terjadi sesuatu.     

Namun, itu akan menjadi pertama kalinya dia meninggalkan rumah.     

"Paman...?"     

Melihat sekilas pria yang sikapnya santai dan anggun di sampingnya, An Ge'er pun tidak tahan.     

"Ada apa?" Suara Bo Yan sangat datar.     

An Ge'er agak menunduk. "Itu, besok aku akan pergi ke luar lain bersama kru film, kalau Paman ada waktu…"     

"Aku akan menyuruh Ah Dong ikut denganmu. Besok aku masih ada urusan."     

Tanpa menunggu An Ge'er menyelesaikan kalimatnya, Bo Yan langsung menjawab.     

Ditolak begitu saja oleh Bo Yan, kata-kata di tenggorokan An Ge'er tiba-tiba tersumbat. Mata gadis itu berkilat, dan dia hanya bisa menganggukkan kepala.     

Setelah itu, An Ge'er lalu naik ke atas dan bersiap untuk berkemas. Namun belum juga selesai berkemas, dia sudah melemparkan dirinya ke tempat tidur dengan punggung tangan menutupi matanya.     

'Apa yang terjadi…'     

'Sepertinya Paman sudah… tidak begitu peduli lagi kepadaku…'     

'Tapi, bukankah ini yang aku inginkan?'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.