Menjalin Cinta Dengan Paman

Keponakan Kecil yang Sesat



Keponakan Kecil yang Sesat

0Saat melihat dengan jelas siapa yang mengangkatnya, An Ge'er merasa lebih tenang.     

"Paman, mengapa Paman berada di sini?"     

Bo Yan membawanya masuk ke dalam mobil, "Bukankah kamu sangat pintar? Apa yang terjadi hari ini? Apakah pikiranmu menjadi bingung karena ketiduran?"     

Melihat wajah An Ge'er yang kebingungan, Bo Yan pun menarik kembali tatapannya, lalu berkata dengan suara rendah sambil menyetir mobil, "Aku menelepon sutradara, katanya hari ini kalian baru akan mulai syuting pagi hari nanti."     

An Ge'er mengernyit. 'Ada apa ini? Kenapa aku tidak mengetahuinya?'     

Sekarang langit sudah hampir terang. An Ge'er ragu-ragu sejenak, tetapi dia tetap menelepon sutradara untuk menanyakan situasi.     

Saat An Ge'er bertanya tentang jadwal syuting dan apa yang terjadi, Sutradara Chen terkejut dan berkata, "Xu Wei mengatakan bahwa dia ada urusan subuh ini, jadi syuting diganti subuh esok hari. Pagi nanti kita akan syuting adegan lain, kenapa? Bukankah asistennya berkata kalau dia akan memberitahu semua orang? Apa dia lupa memberitahumu?"     

Mendengar perkataan Sutradara Chen, raut wajah An Ge'er sedikit berubah.     

Tidak mendengar jawaban An Ge'er, Sutradara Chen pun memanggilnya dengan khawatir. Akhirnya, gadis itu berusaha untuk menenangkan napasnya lalu berkata pelan, "Aku tidak apa-apa, mungkin dia lupa."     

Setelah menutup telepon, An Ge'er memandang keluar jendela, pandangan matanya tiba-tiba menjadi penuh dengan tanda tanya.     

'Apakah semua ini seperti yang aku pikirkan?'     

'Mungkinkah asisten Xu Wei benar-benar lupa?'     

Setelah peristiwa yang terjadi kemarin, Xu Wei menyuruh asistennya memberitahu semua orang, tapi hanya An Ge'er yang terlupa? Apakah itu mungkin?     

An Ge'er berpikir bahwa hal seperti itu jelas itu tidak mungkin terjadi.     

Jadi, Xu Wei sengaja tidak memberitahu An Ge'er dan membiarkannya datang ke lokasi syuting seorang diri pukul dua atau tiga dini hari.     

An Ge'er tiba-tiba merasa dadanya agak sesak. Semula, dia masih berpikir untuk menjelaskan segala hal terkait Bo Yan kepada Xu Wei. Bagaimanapun, sebelumnya dia berhubungan baik dengan gadis itu. Jadi, dia tidak bisa diam saja melihat Xu Wei merasa tidak nyaman seperti itu     

Tapi sekarang…     

'Mungkin tidak perlu lagi.'     

An Ge'er tidak menyangka kalau Xu Wei akan segera mengambil tindakan untuk membalasnya.     

"Ada apa?" Bo Yan bertanya kepadanya.     

Saat memikirkan Xu Wei, mata An Ge'er tiba-tiba berkilat. "Tidak ada apa-apa, aku yang salah ingat."     

Bagaimanapun, Xu Wei adalah teman Bo Yan. An Ge'er tidak ingin membuat pamannya itu terperangkap di tengah-tengah mereka. Lagi pula, baginya itu hanya masalah kecil.     

Bo Yan melirik An Ge'er sambil membatin, 'Gadis kecil ini sangat bijaksana, mana mungkin dia tidak peka?'     

'Dia kira kalau tidak mengatakannya, maka ada hal-hal yang dapat disembunyikannya dariku?'     

Setelah mengajak An Ge'er makan, Bo Yan melihat wajah gadis itu tampak pusing. Dia agak bersimpati dan ingin meminta sutradara agar membiarkan An Ge'er beristirahat sebentar, tetapi gadis itu menolak dengan tegas.     

An Ge'er berpikir bahwa dia hanyalah seorang pendatang baru. Kalau tidak menghargai kesempatan sebaik itu, berarti dia bodoh.     

Karena An Ge'er selalu keras kepala, maka Bo Yan hanya bisa menyuruh Ah Dong dan Ai Rui untuk bergantian mengawasinya keadaannya.     

Harus bangun pagi buta lalu langsung syuting saat subuh membuat An Ge'er tidak bersemangat dan agak kurang fokus. Saat syuting, Sutradara Chen berkali-kali meneriakkan kata, 'Cut!'     

Pagi harinya, Xu Wei datang dan ikut syuting.     

Begitu bintang itu datang, ada banyak orang yang mengelilinginya. Xu Wei tetap berinteraksi dengan semua orang dengan wajah penuh senyuman, temperamennya sangat bagus.     

Dari jauh, An Ge'er melihat ekspresi wajah gadis itu yang tampak seperti baik-baik saja dan tidak terjadi apa-apa. Namun, hatinya menjadi tidak tenang karena saat Xu Wei memandangnya, samar-samar terlihat keterasingan.     

Saat istirahat syuting, An Ge'er sebenarnya berpikir untuk menjelaskan sesuatu kepada Xu Wei. Namun kemudian dia berpikir lagi, 'Apa yang perlu dijelaskan?'     

Bo Yan adalah pamannya. Namun, hal itu justru membuat An Ge'er merasa bahwa hubungan mereka sepertinya menjadi semakin membingungkan.     

'Apakah ada Paman yang seperti ini? Dan juga, apa ada keponakan kecil yang sesat seperti aku ini?'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.