Menjalin Cinta Dengan Paman

Dia Adalah Wanita Simpanan?



Dia Adalah Wanita Simpanan?

0Ye Yuwei tidak akan melupakan semua rasa malu atas kekalahannya dari An Ge'er yang terjadi sebelumnya.     

"Kenapa? Apa kamu sangat takut kepadanya?" Xu Wei mengangkat alisnya.     

"Untuk apa aku takut kepadanya?" Ye Yuwei bergegas membantah, tetapi senyuman di bibirnya terlihat agak dipaksakan.     

Xu Wei menjentikkan abu rokoknya, sebuah pemikiran melintas di matanya. Setelah itu, dia berkata dengan santai, "Dia hanya seorang gadis jelek yang belum terbuka saja, tidak mudah menghadapinya."     

"Eh? Kak Wei Wei, apa maksudmu ini?!"     

Mendengar kata-kata Xu Wei, mata Ye Yuwei langsung melebar.     

Xu Wei mendekati gadis itu, lalu membisikkan sesuatu di telinganya. Di akhir kata-katanya, dia tiba-tiba tertawa pelan.     

"Haha! Kamu jangan menganggapnya serius, aku hanya bicara saja. Aku tidak peduli dengan gadis jelek semacam dia."     

Xu Wei memang berkata begitu, tetapi melihat mata Ye Yuwei yang tiba-tiba berbinar, sudut bibirnya pun terangkat membentuk sebuah senyuman yang penuh arti.     

***     

Kedai kopi kelas atas King T.     

Ada bunga magnolia segar di depan jendela ala Prancis yang besar dan sebuah tangan mungil sedang memainkan musik yang merdu.     

An Ge'er menunduk, dia minum kopi sambil sesekali melihat arlojinya.     

Hari ini, Tang Shisan mengirim pesan kepada An Ge'er yang mengatakan kalau dia akan datang untuk membicarakan beberapa kontrak iklan dengannya. Namun, sudah dua puluh menit berlalu dan dia masih belum datang juga. Teleponnya juga tidak bisa dihubungi.     

Saat An Ge'er masih menunggu manajernya itu, tiba-tiba seorang pria gemuk yang memakai kalung emas besar dan gigi emas duduk di depannya. Pria itu menatapnya dengan mata memicing.     

An Ge'er hanya mengernyit dan tidak bertanya. Sesaat kemudian, dia berdiri dan hendak pergi.     

Pria itu pun langsung berdiri dan menghadangnya. Dia berkata dengan nada lancang sambil tersenyum aneh, "Cantik, kamu tidak bisa pergi."     

Hawa di sekitar An Ge'er tiba-tiba turun ke titik beku. "Minggir. Atau kamu akan menyesal."     

Ai Rui masih menunggunya di luar. Jika An Ge'er menghubungi nomornya, dia akan langsung masuk ke dalam.     

Pria itu menggosok-gosok tangannya lalu tersenyum dan berkata, "Menyesal? Yang aku tahu, kalau aku membiarkanmu pergi, itu akan membuatku menyesal."     

An Ge'er menyapukan pandangan ke sekelilingnya. Meskipun itu adalah kedai kopi kelas atas, tetapi orang yang datang ke sana tidak sedikit. Kalau tidak terpaksa, dia tidak ingin membuat masalah itu menjadi besar.     

Saat An Ge'er baru saja akan menyingkirkan pria itu, pintu kedai kopi tiba-tiba dibuka. Seorang wanita yang seperti rubah betina bergegas masuk bersama beberapa orang pria yang mengikuti di belakangnya, di tangan mereka ada senjata.     

"Bagus ya! Dasar kamu siluman rubah betina! Jadi kamu wanita simpanan yang merayu suamiku? Hajar dia!"     

Wanita itu berlari masuk dengan mengenakan baju tidur. Dia berteriak-teriak keras sambil memaki-maki. Hal itu pun seketika menarik perhatian semua orang yang ada di dalam kedai kopi itu.     

Tiba-tiba, ada orang yang menyadari bahwa wanita yang dimaksud adalah An Ge'er. Dia pun berseru terkejut dan langsung bergegas mengeluarkan ponselnya untuk memotret.     

"Eh, eh, jangan pukul! Istriku, aku salah, aku salah, jangan pukul! Mari kita bicarakan baik-baik!" Pria vulgar yang tampangnya seperti orang kaya baru itu langsung berdiri di depan An Ge'er dan menghadang senjata untuknya.     

Melihat adegan itu, An Ge'er pun langsung menyadari sesuatu. Ada orang yang sengaja menjebaknya!     

Melihat rubah betina yang kekar di depannya itu, An Ge'er pun mengernyit dan mulai menyadari bahwa dirinya adalah 'wanita simpanan' yang disebutkan wanita itu.     

Dengan cepat, An Ge'er menyapukan pandangan ke orang-orang di sekelilingnya. Muncul sedikit riak di matanya yang tenang.     

An Ge'er berpikir, kalau sekarang dia berkata tidak dan membela diri, itu tidak akan ada gunanya. Dia hanya akan menjerumuskan diri kepada orang-orang yang ada di sana. Pria dan wanita itu saling bekerja sama. Satu memukul dan satu menghadang, apa pun yang dijelaskannya, semua akan sia-sia.     

"Hah?! Sini kamu! Aku ingin menghajar wanita simpanan itu sampai mati! Dasar siluman rubah betina! Semuanya cepat lihat, bukankah ini selebriti besar di televisi itu?! Melihat suamiku yang kaya, dia pun merayunya! Dasar pelacur! Akan kupukul kamu sampai mati!"     

Wanita itu menerjang datang dan hendak menampar An Ge'er.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.