Menjalin Cinta Dengan Paman

Kakak Rong yang Menonton Keramaian



Kakak Rong yang Menonton Keramaian

0Wajah An Ge'er dingin dan fokus. Melihat keramaian yang terjadi, dia dengan tenang menendang kaki pria gendut di depannya itu persis di belakang lutut. Lutut pria itu pun langsung goyah dan seketika jatuh menimpa wanita yang mengaku sebagai istrinya.     

Pria dan wanita itu berguling di lantai. Tidak lama kemudian, gelas anggur yang dipajang bertingkat-tingkat di dalam kedai kopi tersebut pun tertabrak oleh keduanya dan hancur berantakan!     

Orang-orang yang ada di dalam kedai kopi itu langsung berteriak. Mereka menunjuk-nunjuk dan ada juga yang diam-diam memotret atau merekam kejadian konyol itu.     

"Ya ampun, benar-benar merusak suasana hati saja! Tuan Muda Rong, ayo kita pergi dari sini."     

Seorang wanita berbicara di area VIP kedai kopi itu. Tubuhnya dibalut dengan gaun bunga-bunga elegan, kukunya dicat dengan warna merah cerah dan mewah. Dia menggandeng telapak tangan pria di sampingnya, suaranya manis dan sangat menggoda.     

Pria yang ada di sampingnya itu hanya terdiam. Dari balik kerumunan, tatapan matanya hanya tertuju pada An Ge'er.     

Sebuah pikiran berkilat di mata phoenix pria itu yang sipit dan menawan, sesaat kemudian dia berkata, "Hmm, kamu pergi dulu saja."     

"Apa? Tuan Muda Rong!" Wanita itu menatapnya dengan tidak percaya.     

'Apa dia bilang? Menyuruhku pergi sendirian lebih dulu?!'     

Wanita itu menoleh, mengikuti pandangan si pria. Seketika, raut wajahnya pun berubah. Dia mengerutkan bibirnya dan mengeluh, "Tuan Muda Rong, apa-apaan itu? Lihatlah, majikan kaya yang memelihara gadis itu begitu gemuk dan jelek. Selebriti kecil dan kotor seperti itu, apa kamu menyukainya?"     

"Pergi!" Suara pria itu tiba-tiba dingin, sorot matanya menatap si wanita dengan begitu tajam sampai seperti menusuk tulang.     

Wanita itu pun tiba-tiba ketakutan. Dia langsung mengambil tas dan jaketnya, lalu pergi dengan panik.     

'Terlalu menakutkan!'     

Beberapa saat yang lalu, mata pria itu masih begitu lembut dan hangat seperti air, begitu penuh cinta. Namun saat ini, matanya menjadi suram dan dingin, seakan hendak membunuh wanita itu.     

Setelah si wanita pergi, pria itu duduk di kursi sambil menyilangkan kedua kakinya dengan anggun dan santai. Wajahnya yang halus dan menawan itu dapat memikat hati dan jiwa orang lain. Dia melihat keramaian yang terjadi di sekitar An Ge'er sambil memainkan gelas anggur di tangannya dengan santai.     

Pria itu tersenyum samar, tetapi matanya yang sipit itu tetap tenang dan tidak menunjukkan sedikit pun riak.     

'Ternyata aku bertemu dengannya lagi…'     

Seseorang yang ditemui pria itu di bus beberapa waktu dan juga selebriti kecil yang sebelumnya menarik perhatiannya di internet. Dia adalah An Ge'er.     

Kekacauan yang melibatkan An Ge'er itu begitu heboh. Pria itu hanya menonton keramaian yang terjadi dari kejauhan.     

"Minggir kamu! Hari ini aku harus menghajar wanita simpanan ini sampai mati! Jangan ada yang menghalangiku!"     

An Ge'er memandang sekelilingnya, lalu tiba-tiba tersenyum ringan dan berkata, "Lakukan saja, aku malah ingin melihat apa kamu benar-benar berani memukulku?!"     

Wanita itu datang membawa sekelompok orang untuk membuat sensasi dan kehebohan. Sejak awal, dia memang ingin menjebak An Ge'er.     

An Ge'er berpikir wanita itu hanya ingin merusak reputasinya saja. Seandainya dia benar-benar berani memukulnya, pasti hal itu sudah dilakukan dari tadi. Pasti dari awal wanita itu akan menjambak rambutnya.     

"Kamu… Dasar kamu pelacur kecil! Berani-beraninya kamu mengancamku?!"     

Benar saja, keterkejutan melintas di mata wanita yang berpenampilan aneh itu. Namun, dia cepat-cepat bereaksi dan langsung melotot marah dan mulai berteriak.     

"Mengancammu? Apa aku perlu mengancammu? Apa kamu pantas untuk hal itu?" An Ge'er tersenyum ringan, nada bicaranya santai dan datar.     

Gadis itu tampak berani, seperti sama sekali tidak peduli dengan jebakan yang sedang dibuat untuknya dan hanya menganggapnya sebagai lelucon.     

"Wanita yang memaki-maki tanpa bisa membedakan benar dan salah serta sedikit pun tidak merawat diri seperti kamu ini, kalau suamimu tidak menceraikanmu, menurutku kamu sudah termasuk beruntung. Jadi sebaiknya, kamu cepat pulang lalu bakar dupa saja."     

An Ge'er tidak menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dan hanya mengikuti skenario mereka. Namun, bagaimana cara mengatakannya, itu tergantung dirinya sendiri.     

Begitu kata-kata itu terucap, seketika semua orang pun tercengang.     

'Tertangkap basah sedang berselingkuh, bahkan kalaupun dia adalah wanita simpanan, bukankah dia seharusnya membela diri?'     

'Dia tidak menjelaskan sedikit pun, lalu apa dia akan mengakui hal ini begitu saja?!'     

Berbagai pikiran pun muncul di benak orang-orang yang ada di sana.     

Ada orang yang langsung menyalakan video, lalu menyiarkan kejadian itu secara langsung di internet.     

Begitu mendengar kata-kata An Ge'er, pria di luar kerumunan yang sejak tadi menonton keramaian itu pun tiba-tiba sedikit mengangkat alis panjangnya. Sepertinya, dia tidak menduga reaksi gadis itu.     

Seketika, ketertarikan yang tampak di matanya semakin kuat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.