Menjalin Cinta Dengan Paman

Aku Mau Lapor Polisi



Aku Mau Lapor Polisi

0'Siapa sebenarnya orang yang memalsukan pendaftaran universitasku?!'     

Seseorang melintas di pikiran An Ge'er, wajahnya pun semakin dingin.     

'Apakah lagi-lagi ini perbuatannya?!'     

Pada saat yang bersamaan, Xia Qiqi menelepon. An Ge'er memegang dahinya, dia tahu bahwa sahabatnya itu pasti juga menelepon untuk menanyakan hal yang sama.     

Setelah menjelaskan dengan sederhana situasinya pada Xia Qiqi, An Ge'er menutup telepon. Saat ini, dia benar-benar dalam suasana hati yang buruk.     

An Ge'er hendak meminta izin kepada sutradara. Sementara itu, Xu Wei sedang mengobrol santai di dekat sana dengan sekelompok selebriti.     

Ketika melihat An Ge'er, Xu Wei pun tiba-tiba tersenyum dan berkata, "An Ge'er, kudengar kamu sudah diterima di universitas? Selamat ya!"     

Ekspresi wajah Sutradara Chen Li'an yang memang sudah muram pun menjadi semakin kelabu saat mendengar perkataan Xu Wei itu.     

Saat An Ge'er meminta izin, Sutradara Chen tidak tahan dan akhirnya bertanya kepadanya, "Bagaimana bisa hal semacam ini terbongkar ke publik?!"     

Biasanya, Sutradara Chen tidak keberatan kalau aktor atau aktrisnya digosipkan. Namun, jika itu skandal buruk, maka artinya akan berbeda. Hal itu bukan saja akan membatasi perkembangan aktor atau aktris itu sendiri, tetapi juga akan memberikan dampak besar terhadap karyanya.     

An Ge'er menekan bibirnya dengan kuat, kemudian berkata, "Sutradara Chen, ini bukan seperti yang kamu pikirkan. Aku pamit pergi dulu, aku akan menanganinya."     

Bagaimanapun, An Ge'er tahu bahwa Sutradara Chen memiliki harapan yang besar untuknya. Sekarang, setelah terjadi hal semacam itu, dia pun merasa sangat bersalah.     

"Ya, pergilah! Hati-hati, perhatikan paparazzi."      

An Ge'er pun langsung pulang ke rumah.     

***     

Rumah tua keluarga An yang terletak di kompleks militer.     

Setelah kekacauan itu diketahui, kakek An Ge'er segera meminta anaknya untuk menyelamatkan situasi. Namun, dia belum sempat menyelidiki apa sebenarnya yang terjadi.     

Setelah sampai, hal pertama yang dilakukan An Ge'er adalah memastikan data pendaftarannya di internet. Benar-benar tidak ada kesalahan, memang sama persis dengan gambar yang tersebar di internet.     

Dari lantai atas, An Ge'er mendengar ayahnya pulang. Maka, gadis itu pun langsung turun dan menanyakan situasinya. Ayah An Ge'er memintanya untuk tidak khawatir dan mengatakan bahwa hal itu masih bisa diperbaiki.     

Namun, sebenarnya yang dipedulikan An Ge'er bukanlah hal itu.     

Saat ini, kakek, nenek, ayah, dan ibunya semua ada di lantai bawah. Mata An Ge'er berkilat, lalu dia bertanya, "Papa, ini bukan perbuatan Papa, 'kan?"     

"Kurang ajar! Perhatikan cara bicaramu kepada orang tua!" Nenek An Ge'er langsung marah dan menatapnya dengan tajam dengan ekspresi wajah tidak senang.     

Berbeda dengan biasanya, kali ini An Ge'er tidak menundukkan kepalanya, mata gadis itu menatap lurus kepada ayahnya.     

Wajah An Gucheng membeku. "Mengapa kamu bisa berpikir seperti itu?"     

"Menurut hukum pidana pasal 252, pelanggaran terhadap kebebasan berkomunikasi atau kerahasiaan komunikasi warga negara termasuk kejahatan pelanggaran kebebasan berkomunikasi." An Ge'er mengangkat ponsel di tangannya, "Jadi, aku mau lapor polisi."     

Kalau memang bukan ayahnya, maka An Ge'er akan lapor polisi.     

"Tunggu!" Nenek An bergegas menghentikannya, lalu menegur dengan dingin, "Untuk apa kamu lapor polisi?! Bukankah kamu dengar Papamu sudah berkata kalau hal ini masih bisa diperbaiki? Bukankah ini hanya pendaftaran ke universitas saja? Untuk apa mau lapor polisi?! Apa masih belum cukup kamu membuat keluarga ini malu?!"     

Kakek An juga sudah hampir marah ketika mendengar perkataan itu, tetapi An Ge'er justru tiba-tiba tertawa.     

Sudut bibir gadis itu sedikit terangkat, cibiran yang samar muncul di mulutnya.     

"Sejak kecil, aku tidak pernah berinisiatif untuk meminta apa pun. Setelah An Ruxue kembali, apa pun yang ingin direbut An Ruxue, semua kuberikan kepadanya. Tapi kali ini, semua tidak sama. Ini bukan sesuatu yang bisa direbutnya. Ini adalah nilaiku, pendidikanku. Dia sendiri tidak bisa lulus, mengapa dia memalsukan pendaftaranku? Ini adalah kehidupanku, apa hak dia untuk merusaknya?!"     

Hanya ayah An Ge'er yang mengetahui data penerimaan gadis itu.     

'Kalau ini bukan perbuatan Papa, lalu di rumah ini, siapa lagi yang bisa melakukan kejahatan seperti itu?!'     

Semua orang yang punya otak pasti tahu bahwa itu adalah ulang An Ruxue.     

Kali ini, An Ge'er berniat untuk tidak akan melepaskan An Ruxue lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.