Menjalin Cinta Dengan Paman

Menghajar An Ruxue



Menghajar An Ruxue

0'Pasti!'     

'Apapun yang terjadi, An Ruxue harus dimasukkan ke penjara!'     

Pendaftaran universitas An Ge'er telah dipalsukan. Itu adalah pukulan yang berat bagi siswa mana pun yang telah menyelesaikan ujian akhir SMA. Melakukan hal yang bertentangan dengan keinginan siswa tersebut, itu bukan lagi masalah gurauan, tapi sudah termasuk perbuatan kriminal.      

Siapa sangka, baru saja An Ge'er selesai mengucapkan kata-katanya, Nenek An tiba-tiba berdiri dan berteriak sambil menunjuk gadis itu, "Omong kosong apa yang kamu katakan?! Siapa bilang ini adalah perbuatan Xue'er?!"     

"Kalau bukan perbuatannya, lalu mengapa kalian sama sekali tidak sekali mempertanyakan ini perbuatan siapa?! Kalau bukan perbuatannya, lalu mengapa Nenek sangat ingin mencegahku lapor polisi?!" An Ge'er membantah sambil tersenyum sinis.     

"Plak!" Nenek An menampar wajah An Ge'er. "Kurang ajar! Sia-sia rasanya bertahun-tahun ini membesarkanmu. Dasar anak yang tidak tahu terima kasih! Kamu bahkan masih mau…"     

"Diam!" Melihat An Ge'er ditampar, Kakek An bergegas menyela. Dengan wajah memerah dia berkata, "Apa yang sebenarnya terjadi?!"     

Setelah itu, Kakek An menyapukan pandangan pada An Gucheng dan menantunya. Melihat wajah keduanya pucat seakan tiba-tiba menyadari sesuatu, akhirnya dia pun menghentakkan tongkatnya dan meraung marah kepada An Gucheng, "Pergi! Pergi dan bawa keluar anak perempuanmu itu!"     

"Ini tidak ada hubungannya dengan Xue'er, dia…"     

"Tutup mulutmu!" Kakek An murka dan memelototi Nenek An, "Kukatakan kepadamu, sebaiknya masalah ini tidak seperti yang kupikirkan!"     

Nenek An yang melihat Kakek An begitu marah pun terkejut. Memikirkan apa yang dikatakan suaminya itu, ekspresi wajahnya pun berubah. Akhirnya, dia hanya bisa melirik An Ge'er dengan galak.     

An Ge'er menengadahkan kepala, wajahnya tenang. Masalah itu sudah sampai pada tahap yang cukup jauh, dia bahkan sudah tidak peduli dengan masalah universitasnya nanti. Namun bagaimanapun, dia pasti tidak akan melepaskan penjahat di belakang layar itu.     

An Ruxue yang sudah beberapa waktu dikurung di rumah pun dipanggil keluar. Melihat pemandangan di ruang utama, gadis itu langsung panik. Namun, dia masih berpura-pura bertanya dengan kaget, "Papa, Kakek, ada apa ini?"     

Kakek An berusaha keras untuk menahan amarah di hatinya. Dengan mata yang tajam, dia bertanya dengan tenang, "Kemarilah, aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu."     

Sandiwara An Ruxue cukup bagus, matanya tampak kebingungan.     

"Kakek, katakanlah."     

Kakek An menatap cucu perempuan di depannya itu, matanya memancarkan sebersit kerumitan. An Ruxue adalah cucunya yang hilang hampir dua puluh tahun. Sekarang, setelah ditemukan, tentu saja dia juga menyayanginya.     

'Tapi kalau saja, kalau saja…'     

"Apakah kamu yang melakukan sabotase pada pendaftaran universitas An Ge'er?"     

An Ruxue sangat terkejut, "Kakek, apa yang Kakek katakan? Universitas adik disabotase?"     

"Lihat, Xue'er sama sekali tidak tahu tentang hal ini! Semua tidak ada hubungannya dengan Xue'er." Setelah mengatakan itu, Nenek An hendak naik dan menarik An Ruxue.     

Namun, tongkat Kakek An langsung menghalangi mereka, matanya tajam seperti elang. "Aku akan bertanya kepadamu untuk yang terakhir kalinya, apakah itu perbuatanmu?!"     

Mata An Ruxue memerah, dia menggeleng dengan sedih, terlihat lemah dan polos. "Kakek, aku benar-benar tidak tahu apa yang Kakek bicarakan. Bagaimana aku bisa melakukan…"      

Baru saja kata-kata itu diucapkan, wajah Kakek An langsung menjadi kaku. Samar-samar, dapat terlihat tangannya yang bergetar pelan karena marah.     

"Cepat, cepat naik! Kamu tidak ada urusan di sini." Nenek An mendesak An Ruxue agar pergi dari tempat yang bermasalah itu.     

Saat itu juga, An Ruxue langsung bergegas pergi. Tapi baru berjalan dua langkah, tiba-tiba gadis itu merasakan sakit di belakang lututnya. Seketika, dia berteriak kesakitan dan jatuh berlutut di lantai.     

"Pa…!"     

"Papa, apa yang kamu lakukan…?!"     

"Pak Tua, apa kamu sudah gila?!"     

Wajah An Ge'er agak berubah ketika melihat pemandangan itu.     

Tidak disangka…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.