Menjalin Cinta Dengan Paman

Apakah Aku Benar-Benar Bukan Anak Keluarga An?



Apakah Aku Benar-Benar Bukan Anak Keluarga An?

0Kakek An menghela napas panjang, seakan-akan setelah melalui peristiwa itu dia telah menjadi jauh lebih tua dalam sekejap.     

Mata An Ge'er sedikit bergerak. Beberapa saat kemudian, barulah dia melontarkan beberapa kata, "Kakek… Kakek selamanya adalah kakekku."     

Setelah itu, An Ge'er maju dan memeluk kakeknya. Kemudian, gadis itu pun langsung pergi tanpa menoleh. Sosoknya ramping, tetapi punggungnya tampak sangat tegak.     

'Aku bukan anak haram, aku juga tidak pernah membunuh orang.'     

'Aku bukan…'     

"Pa, aku pergi dulu. Jangan mencemaskan urusan ini, aku yang akan menanganinya." Bo Yan melirik An Ge'er dengan tatapan yang dalam. Setelah berbicara kepada Kakek An, dia pun mengikuti gadis itu.     

Kakek An berdiri seorang diri di ruang utama. Melihat punggung An Ge'er dan Bo Yan menjauh, sebenarnya dia ingin membuka mulut dan mengatakan sesuatu. Bibirnya sudah bergerak-gerak, tetapi satu kata pun tidak dapat diucapkannya.     

Perasaan Kakek An sungguh kacau. Sebesar apa pun kejahatan yang dilakukan An Ruxue, bagaimanapun gadis itu tetaplah cucunya. Hubungan darah tidak bisa diputuskan. Namun, dia tidak bisa membuka mulutnya lagi, wajah itu sudah tidak ada lagi.     

'Sulit dipercaya!'     

'Bagaimana aku bisa mempunyai cucu seperti ini?!'     

***     

Aneh.     

Sangat aneh.     

Siapa pun akan emosional ketika mendengar berita yang begitu mencengangkan seperti itu. Tetapi, An Ge'er malah tampak sangat diam dan tenang.     

Bo Yan terus mengikuti gadis itu dari belakang, pandangannya mengawasi dengan ketat setiap gerak-gerik An Ge'er dari awal sampai akhir.     

Akhirnya, saat An Ge'er menunduk sendirian dan hendak menyeberang jalan, Bo Yan bergegas maju dan menarik lengannya.     

Tubuh kurus An Ge'er seperti boneka yang kehilangan jiwa, tidak memiliki kekuatan sama sekali. Menyadari hal itu, hati Bo Yan pun langsung menegang.     

"An Ge'er?!"     

Bo Yan langsung menangkap lengan An Ge'er dan memutar tubuhnya. Namun, saat melihat wajah gadis itu, hatinya seketika terpukul dengan keras.     

Gadis di depannya itu menunduk, matanya memerah, air matanya mengalir tanpa henti.     

Saat itu, barulah Bo Yan sadar. An Ge'er bukannya tidak shock, tidak terkejut, atau tidak panik. Tetapi, dia hanya terbiasa tidak menunjukkan emosinya, apalagi di depan orang-orang di rumahnya itu. Gadis itu sudah terbiasa berpura-pura.     

An Ge'er sudah lama terbiasa menanggung semua tekanan dan penderitaan sendirian.     

Bo Yan tiba-tiba merasa sangat sakit hati. 'Apa lagi sebenarnya yang pernah dialami oleh gadis bodoh ini?!'     

An Ge'er menunduk dan menghindar dari sentuhan pamannya. Dia tidak ingin Bo Yan melihat wajahnya yang lesu dan berantakan. Namun, tiba-tiba pria itu mencengkeram pergelangan tangannya, lalu memeluknya erat-erat.     

"Lepaskan aku… lepaskan tanganmu…"     

An Ge'er memukuli dada Bo Yan dengan mata memerah, tetapi pamannya itu justru semakin erat mengunci pinggangnya.     

Sambil terisak, An Ge'er masih berjuang untuk melepaskan diri, tetapi akhirnya tidak berhasil. Dia hanya bisa bersandar di dada Bi Yan sambil mencengkeram pakaian pamannya itu erat-erat dan terisak-isak seperti binatang kecil.     

An Ge'er benar-benar tidak berani memercayai apa yang tadi didengarnya…     

'Apakah itu benar atau tidak?'     

'Apa maksud kata-kata yang diucapkan Nenek dan An Ruxue? Aku bukan anak keluarga An…?!'     

'Apakah benar seperti itu?'     

'Apakah karena itu An Ruxue berulang kali menyakitiku, menjebakku sesuka hati, merusak reputasiku, dan menghancurkan semua milikku?!'     

An Ge'er tidak berani memikirkan semua hal itu. Dia tidak berani memercayai apa yang telah didengarnya.     

Dia sudah terlalu lama terbiasa dengan semua ini.     

"Paman…" Suara An Ge'er serak, dia menggeleng, pikirannya kosong.     

"Anak baik, tidak apa-apa, tidak apa-apa…" Simpati muncul di mata Bo Yan, suaranya terdengar lembut tetapi tegas.     

Bo Yan membawa An Ge'er pergi. Dia mengirim pesan kepada Ah Dong dan menyuruhnya mencari orang untuk mengawasi An Ruxue. Tidak peduli siapa pun yang meminta, gadis itu tidak boleh dibebaskan!     

Melihat wajah An Ge'er yang menyedihkan seperti itu, Bo Yan semakin tidak memiliki belas kasihan terhadap An Ruxue!     

Setelah beberapa saat, akhirnya emosi An Ge'er menjadi lebih tenang. Namun, dia masih merasa sulit untuk percaya.     

Mata An Ge'er masih memerah. Setelah masuk mobil, dia memandang keluar jendela dan diam untuk waktu yang cukup lama. Kemudian, perlahan dia bicara pelan, "Paman, apakah aku benar-benar bukan anak keluarga An…?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.