Menjalin Cinta Dengan Paman

Menciumnya Diam-Diam



Menciumnya Diam-Diam

0Di sampingnya ada hawa tubuh Bo Yan yang jernih dan memikat. Napasnya yang tenang dan suhu tubuhnya yang sedikit panas, semua itu membuat imajinasi An Ge'er menjadi liar dan tidak bisa tidur.     

Di luar, masih ada rintik hujan yang mengetuk-ngetuk jendela.     

Di dalam kamar, dua tubuh berbaring di atas sebuah ranjang besar.     

An Ge'er memunggungi Bo Yan. Gadis itu bahkan bisa merasakan napas pamannya yang menyapu lehernya, menggelitik dan membuat tubuhnya mau tidak mau perlahan-lahan mulai terasa panas.     

An Ge'er bergerak sedikit, ingin sedikit menghindar. Namun saat baru saja bergerak, dia dikejutkan oleh benda asing yang menempel di pangkal pahanya.     

An Ge'er pun membuka matanya dengan panik dan bingung. Meskipun tidak bisa melihat ekspresi Bo Yan, tetapi wajahnya tetap merah merona.     

Bo Yan yang merasakan tubuh An Ge'er menegang pun membuka matanya perlahan-lahan. Mendapati bahwa tubuh gadis itu bergeser keluar dengan kaku, matanya pun menjadi kelam.     

Tiba-tiba, Bo Yan mengulurkan tangan dan meraih pinggang An Ge'er. Di tengah seruan kaget gadis itu, dia langsung menguncinya dalam dekapannya.     

Dengan suara yang sangat rendah dan parau Bo Yan berkata, "Tidurlah dengan tenang, jangan bergerak sembarangan."     

Bo Yan bisa mencium aroma wangi dan lembut dari gadis yang ada di pelukannya itu. Bagaimanapun, An Ge'er adalah gadis kecil yang sangat dicintainya. Jadi, Bo Yan tidak mungkin tidak bereaksi. Namun, dia lebih rela menyiksa dirinya sendiri daripada melepaskan pelukannya.     

Selama ini, Bo Yan memang sangat ingin memeluk tubuh mungil An Ge'er. Gadis itu tidak akan pernah tahu.     

An Ge'er benar-benar malu dan tidak tahu harus berbuat apa. Dia hanya bisa memegang erat selimutnya dengan wajah memerah dan tidur sambil mengubur kepalanya dalam selimut.     

Awalnya, An Ge'er mengira bahwa malam itu dia akan tersiksa karena tidak bisa tidur. Namun siapa sangka, tidak lama setelah memejamkan matanya, rasa kantuknya mulai datang lagi.     

Di atas tempat tidur besar itu, tangan Bo Yan masih dalam posisi membelenggu dan memeluk lembut pinggang An Ge'er. Tubuh mungil dan ramping gadis itu melekat erat pada tubuh pamannya tanpa ada celah sedikit pun, sangat pas.     

Cahaya yang redup tampak cemerlang, Bo Yan dan An Ge'er bagaikan dua sosok dalam dongeng yang indah.      

An Ge'er merasa tegang, tapi akhirnya tetap tertidur juga.     

Sementara itu, Bo Yan tidak bisa tidur. Saat mendengar napas stabil An Ge'er, dia pun setengah mengangkat tubuhnya dan bertopang pada lengannya. Pria itu hanya diam menatap An Ge'er dalam waktu yang lama.     

Sampai akhirnya, Bo Yan membungkukan badan dan menunduk. Lalu, dia mengecup kening An Ge'er. Lembut dan penuh cinta.     

Bo Yan sangat ingin terang-terangan memeluk An Ge'er sampai terlelap, bukannya membuat gadis itu takut seperti ini.     

'Semoga hari itu segera datang.'      

Pada saat itu, Bo Yan tidak menyadari bahwa An Ge'er telah terbangun.     

Setelah ciuman itu, tidak lama kemudian An Ge'er yang semula tidur dengan tenang perlahan-lahan membuka matanya. Ada kerumitan yang terpancar di sana.     

***     

Dua hari itu, berita tentang An Ge'er menjadi sangat populer di internet. Bahkan penggemar gadis itu memilih bungkam karena tidak tahan.     

Sebenarnya, An Ge'er tahu bahwa di antara orang-orang itu ada banyak sekali yang dibayar untuk mengunggah komentar-komentar buruk tentangnya.     

An Ge'er berpikir, kalaupun nilai sekolahnya benar-benar buruk, memangnya apa hubungannya dengan orang lain? Sekolah bukan satu-satunya cara untuk menjadi orang sukses. Apakah benar-benar harus menilai seseorang dari ijazahnya?     

Namun, sebagian besar pasukan bayaran itu memang sangat hebat. Mereka bahkan bisa membuat banyak mengikuti arus yang mereka buat tanpa mengetahui apa-apa.     

Orang-orang yang mengikuti arus itu kebanyakan adalah penggemar Xu Wei. Sebelumnya, ada seseorang yang mengunggah dan membandingkan akting An Ge'er dengan idola mereka. Hasilnya, setelah An Ge'er mengalami masalah, mereka pun datang untuk mengejek dan menghinanya. Mereka bahkan berkata kalau Xu Wei kuliah di Universitas T yang terkenal, sedangkan An Ge'er benar-benar mengecewakan.     

Xu Wei juga membuat unggahan di Weibo, mengatakan seolah-olah sangat peduli dan penuh keadilan.     

'Kuharap kalian tidak menilai seseorang dari ijazahnya.'     

Begitu unggahan Weibo Xu Wei muncul, semakin banyak penggemar yang memberi komentar bahwa idola mereka benar-benar adalah orang yang sangat baik.     

Tentu saja An Ge'er juga melihat unggahan itu. Memikirkan ejekan Xu Wei kepadanya, gadis itu pun hanya mendengus tertawa.     

'Ternyata, Xu Wei masih seperti yang kuperkirakan.'     

'Memangnya, apa hubungan masalahku dengan Xu Wei?'     

'Jika Xu Wei mengatakan hal semacam itu, kalau bukan untuk melempar batu kepadaku yang sudah jatuh, lalu berpura-pura menjadi orang baik, untuk apa lagi?'     

.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.