Menjalin Cinta Dengan Paman

Tamparan di Wajah



Tamparan di Wajah

0"Sialan, apa mataku buta?!"     

"Astaga, semuanya, cepat verifikasi, ini bukan editan, 'kan?"     

Netizen yang tak terhitung jumlahnya segera merasakan kebencian di dunia ini setelah melihat gambar-gambar yang diunggah An Ge'er. Terutama, penggemar Xu Wei.     

Terakhir kali, penggemar Xu Wei masih menggunakan diploma Dewi Weiwei mereka untuk dibandingkan dengan An Ge'er. Namun sekarang… mereka lebih memilih menjadi buta, itu terlalu mengejutkan.     

'Apa-apaan ini? Surat pemberitahuan penerimaan ini sangat menyilaukan?!'     

'Apa-apaan ini?!'     

'Benar-benar membuat orang terkejut setengah mati.'     

Batin para penggemar Xu Wei, wajah mereka seperti disambar petir saat melihat unggahan An Ge'er. Lama setelah itu, barulah ada reaksi dari mereka.     

Para penggemar Xu Wei sebenarnya tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat, tetapi momentumnya jelas lemah.     

Salah satu di antara penggemar Xu Wei pun mulai berkomentar: "Sialan, memang apa hebatnya?"     

Segera setelah itu, ada orang yang membalas: "Yang kamu katakan benar. Xiao Ge'er kami memang tidak hebat. Dia hanya mendapat skor ujian akhir 746 dan mendapat surat pemberitahuan penerimaan di beberapa sekolah terkemuka terbaik di dunia saja."     

Mata penggemar Xu Wei pun berkedut membaca balasan komentar itu. Dia kehilangan kata-kata, "..."     

Sekarang, akhirnya penggemar An Ge'er bisa menaikkan alis dan mengehembuskan napas lega.     

Mereka sudah bisa menyerang balik, membalas orang-orang yang dulu menghina An Ge'er dan membuat mereka malu.     

Khususnya, ada satu komentar penggemar An Ge'er yang populer dan sangat menarik. Dia memarahi orang-orang menghina idolanya itu dari awal sampai akhir tanpa kata-kata kotor. Benar-benar menyenangkan untuk dibaca.     

Terakhir, penggemar itu menambah sebuah emoticon dan satu kalimat: "Ya, sebagai penggemar Xiao Ge'er, kami ini sangat beradab. Semuanya, cepat pergi!"     

Kemudian, di bawahnya, satu per satu komentar pun mengikuti dengan penegasan.     

Semua adalah kata-kata makian yang terpelajar, kata-kata yang menampar wajah, tetapi tidak terlihat satu pun menggunakan kata-kata kotor. Luar biasa.     

Chen Li'an juga mengunggah di akun Weibo-nya: "Tertampar tidak? Plak!"     

Unggahan Chen Li'an itu disertai dengan emoticon bangga, seakan-akan dia sudah lama mengetahui tentang itu.     

Meskipun Chen Li'an tidak menandai siapa pun dalam unggahan itu, tapi semua orang pun tahu kalau dia sedang membicarakan tentang masalah An Ge'er.     

Terakhir, wajah yang paling tertampar tidak lain tidak bukan adalah Xu Wei.     

Sebelumnya, dia masih dengan percaya diri membuat komentar yang menghibur An Ge'er. Namun sekarang, di bawah komentarnya hanya ada satu kata. Satu kata yang tidak bisa lebih dan sangat sederhana, tetapi bisa membuat orang merasa ditampar dari hati yang terdalam: "Haha."     

Raut wajah Xu Wei sangat buruk. Namun dibandingkan marah, dia lebih terlihat tercengang. Berpikir bahwa dia bahkan menertawakan An Ge'er, menjadikannya lelucon di depan begitu banyak orang, tapi hasilnya…     

Wajah Xu Wei benar-benar seperti tertampar.     

Begitu kebenarannya terungkap, banyak orang yang menjadi penggemar An Ge'er. Mereka hanya berpikir bahwa gadis itu terlalu pandai bermain, seorang diri memutarbalikkan opini publik. Itu memang otak cerdas yang dimiliki oleh seorang siswa berbakat, bukan palsu.     

Setelah makan, An Ge'er bermaksud untuk melihat bagaimana situasi di internet. Dia menebak, pasti akan ada banyak orang yang terkejut. Namun, gadis itu tidak mengira kalau segalanya akan jauh lebih spektakuler dari dugaannya.     

Saat membuka Weibo, An Ge'er melihat pengikut barunya mencapai puluhan juta. Bahkan beberapa selebriti internasional juga mengikutinya.     

***     

Keesokan harinya.     

Muncul berita lain tentang An Ge'er.     

Begitu surat penerimaan universitas An Ge'er keluar, ada sejumlah besar media hiburan yang datang ke SMA-nya untuk melakukan wawancara. Mereka juga mewawancarai teman sekolah, guru, dan lain-lain.     

Setelah itu, akhirnya berita tentang peringkat pertama sains di kota A pun muncul.     

Berita itu mengatakan bahwa peringkat pertama sains di kota A memilih untuk bersekolah di luar negeri.     

Begitu berita ini keluar, ada beberapa orang yang menyatakan ketidakpuasannya. Mereka merasa kalau itu adalah pemujaan terhadap asing.     

"Bibit terbaik lari ke luar negeri? Padahal, universitas dalam negeri juga tidak buruk."     

Namun, begitu bertanya siapa peringkat pertama sains itu, semua orang sekali lagi terkejut.     

"Bukankah itu adalah An Ge'er?!"     

.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.