Menjalin Cinta Dengan Paman

Bo Yan, Keponakanmu Menyukaimu!



Bo Yan, Keponakanmu Menyukaimu!

0"Bo Yan, cepat jauhi dia…"     

"Minggir kamu! Paman, ayo kita pergi!"     

An Ge'er menarik Bo Yan dan hendak pergi, seluruh tubuhnya bergetar.     

'Tidak boleh, tidak boleh! Aku tidak bisa membiarkan Paman mengetahuinya.'     

An Ge'er menarik tangan Bo Yan dan sudah akan berlari keluar. NAmun, Xu Wei yang berada di belakang mereka tiba-tiba berteriak, "Bo Yan, keponakanmu ini memiliki pikiran yang menyimpang terhadapmu! Kamu harus menjaga jarak dengannya, ternyata dia menyukaimu!"     

Sosok An Ge'er yang sedang menarik Bo Yan tiba-tiba membeku. Sekujur tubuhnya gemetar ringan, gadis itu merasa sangat malu.     

Seketika itu juga, tangan An Ge'er melepaskan genggamannya pada Bo Yan. Dia tidak berani menoleh, tidak berani melihat ekspresi pamannya itu.     

Meskipun Bo Yan dan An Ge'er sebenarnya tidak memiliki hubungan darah, tetapi dalam arti tertentu, pria itu tetaplah tetuanya, pamannya sendiri…     

Namun, An Ge'er malah mempunyai pemikiran semacam itu terhadapnya?!     

"Kamu bilang apa?"     

Bo Yan berdiri stabil di tempatnya dan berpaling. Matanya yang sipit menatap Xu Wei. Seberkas ketidakacuhan yang ekstrim melintas di tatapannya.     

"Aku bilang dia menyukaimu! Kalau tidak percaya, baca saja buku hariannya. Dia terlalu aneh, mana ada keponakan yang menyukai pamannya? Dia tidak normal secara psikologis, pikirannya kacau!"     

"Diam!" Bo Yan tiba-tiba mengeluarkan seruan dingin.     

An Ge'er menutup telinganya, tidak berani mendengar apa pun. Dia langsung berlari keluar, hatinya terasa sangat dingin.     

Bo Yan ingin mengejar An Ge'er, tetapi Xu Wei maju dan hendak menahannya. Pria itu pun langsung menghindar, aura dingin di matanya semakin dalam.     

"Jangan sampai aku mendengarmu mengatainya dengan kalimat itu lagi. Kalau tidak, jangan salahkan aku kalau tidak mengingat hubungan masa lalu kita lagi!"     

"Tapi dia jelas-jelas…"     

"Sejak kapan kamu perlu mencampuri urusan antara aku dan dia?!" Lapisan es seolah memenuhi mata Bo Yan yang sipit dan jernih. Xu Wei yang menatap lurus kepada pria itu seketika merasa punggungnya dingin.     

Hati Xu Wei bergetar. Sebenarnya, samar-samar dia merasakan dan menyadari sesuatu, tetapi dia tidak berani memercayai hal itu.     

"Masih belum pergi?!"     

Xu Wei sangat marah dan malu. Menurutnya, dulu Bo Yan arogan tapi elegan, dingin namun memikat. Pria itu juga tidak pernah begitu kasar kepadanya.     

'Tapi sekarang, Bo Yan memarahiku demi seorang gadis kecil dengan mental menyimpang itu?'     

'Bagus, sangat bagus!'     

'Cepat atau lambat, kamu akan menyesal Bo Yan!'     

Xu Wei mengambil tasnya, lalu keluar sambil membanting pintu.     

Sementara itu, An Ge'er berjalan sendirian dengan tubuh kaku. Dia berkeliaran tanpa tujuan, sorot matanya kebingungan.     

'Bagaimana, bagaimana ini…?'     

Sebenarnya, ketika masih menganggap Bo Yan sebagai pamannya, An Ge'er sudah lama merasakan ada beberapa gelombang aneh di hatinya. Namun, dia selalu berhasil mengendalikan dan menekannya dengan sangat baik.     

Tentu saja, saat An Ge'er mengetahui bahwa dia dan Bo Yan tidak memiliki hubungan darah, ada juga semacam perasaan aneh yang tidak bisa diungkapkan di dalam hatinya.     

Saat itu, An Ge'er merasa seakan batu berat di dalam hatinya telah diangkat dan membuatnya sedikit lega. Jadi, dia memanjakan diri dan mengikuti kemauannya sendiri.     

Namun sekarang, An Ge'er berpikir bahwa bagaimanapun juga, Bo Yan tetaplah pamannya. Konsep itu tidak bisa berubah dalam satu atau dua hari saja.     

Pikiran An Ge'er ini seperti sebuah rahasia yang tidak boleh diketahui oleh orang lain.     

Setelah kasih sayang berlebihan Bo Yan terhadapnya tidak lagi ditunjukkan dengan jelas, An Ge'er benar-benar tidak berani memikirkannya      

'Bagaimana kalau semua ini hanyalah perasaanku sendiri?'     

'Kalau benar-benar seperti itu…'     

An Ge'er sama sekali tidak bisa membayangkan bagaimana Bo Yan akan melihatnya setelah mengetahui perasaannya. Setelah mengetahui bahwa dia mempunyai pikiran yang aneh seperti itu terhadapnya.     

Saat An Ge'er masih sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba terdengar suara siulan di telinganya.     

An Ge'er terkejut. Kemudian, gadis itu mendapati sebuah mobil Maybach sedang melaju perlahan di samping jalan, mengikutinya dari belakangnya.     

Pria yang ada di dalam mobil itu sedang menatap An Ge'er melalui kaca, alisnya agak berkerut, bibir tipisnya sedikit mengerucut, tatapan matanya terlihat dalam…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.