Menjalin Cinta Dengan Paman

Menundukkanmu Malam Ini!



Menundukkanmu Malam Ini!

0An Ge'er tidak memerhatikan sekitarnya. Pada saat lengannya dan Rong Bei saling terkait, saat mereka bersiap akan meminum anggur, Xu Wei yang duduk di sampingnya pun tiba-tiba mengeluarkan ponsel dan memotret adegan itu.     

Setelah berhasil terpotret, Xu Wei pun menyeringai dan menyimpan foto itu. Setelah itu, dia pun segera mengirimkannya kepada Bo Yan.     

'Hah!'     

Xu Wei tersenyum sinis.     

'Seorang gadis kecil yang tidak tahu diri ingin melawanku? Bo Yan adalah seseorang yang begitu dingin dan sombong, bagaimana mungkin dia membiarkan seseorang mencintainya dengan setengah hati? Bahkan, mempunyai hubungan yang tidak jelas dengan pria lain?'     

'Mungkin, semua laki-laki tidak akan bisa mentolerir hal seperti itu.'     

'Kali ini, Bo Yan pasti akan menyingkirkan An Ge'er!'     

Diam-diam, Xu Wei merasa sangat gembira. Namun tiba-tiba, dia mendengar An Ge'er berteriak keras. Dia sangat terkejut dan bergegas berdiri untuk melihat apa yang terjadi kepada gadis itu.     

Ketika melihat apa yang terjadi, raut wajah Xu Wei menjadi sedikit muram.     

"Maaf, Presiden Direktur, tanganku licin. Aku benar-benar minta maaf."     

Melihat anggur merah yang tumpah di badannya, An Ge'er mengangkat alisnya dan berkata sambil tersenyum.     

'Bercanda! Ingin minum anggur denganku, hah?!'     

'Mimpi!'     

Menurut An Ge'er, minum anggur dengan tangan terjalin seperti itu harus dilakukan dengan calon suami. Seketika, bayangan seorang pria pun langsung muncul di pikiran An Ge'er, wajahnya berubah menjadi agak aneh.     

Diam-diam, yang muncul dipikirkan An Ge'er adalah Bo Yan.     

Semua orang telah melihat petunjuknya itu dan mereka menganggap bahwa An Ge'er benar-benar tidak menghargai Presiden Rong.     

'Presiden Rong menyukainya... Tapi semua itu pasti juga ada skalanya, batasannya. Bagaimana bisa An Ge'er berulang kali tidak menghargainya dan mempersulitnya? Bahkan menyiram pakaiannya?'     

'Tangannya licin? Memangnya siapa yang percaya?'     

Meskipun begitu, tidak terlihat emosi apa pun di wajah Rong Bei. Sudut bibirnya yang setipis sayap jangkrik itu pun masih sedikit terangkat. Namun, mata phoenix-nya yang sipit itu tampak semakin dalam dan memikat, juga memancarkan kilatan yang berbahaya.     

Semua orang pun bisa merasakan atmosfer di sekeliling mereka menjadi aneh dan semakin berat.     

Meskipun itu adalah sebuah taktik melepas untuk menangkap, tetapi permainan ini juga terlalu berbahaya…     

Pada situasi seperti itu, An Ge'er tertawa sinis di dalam hati.     

Bagaimanapun, Rong Bei sudah memutuskan untuk mendapatkan An Ge'er. Jadi, gadis itu pun berpikir daripada dia tidak bisa lolos, daripada dia tetap patuh dan membiarkan pria itu melecehkannya, lebih baik dia melakukan perlawanan sejak awal.     

'Benar An Ge'er, jangan biarkan dia mendapatkan apa pun di sini!' batin An Ge'er menyemangati dirinya sendiri.     

An Ge'er pun memikirkan berbagai hal. Gadis itu berpikir, seandainya suatu hari nanti Rong Bei benar-benar memaksanya, maka mau tidak mau dia akan mengungkapkan identitasnya.     

Ada begitu banyak orang yang menginginkan perancang senjata top sepertinya. An Ge'er tidak akan percaya kalau Rong Bei masih berani memaksanya jika mengetahui identitasnya.     

'Kalau seperti itu, mungkin Rong Bei tidak ingin mendapatkan pasokan barang baru yang segar lagi dariku.'     

Meskipun begitu, identitas An Ge'er itu benar-benar rahasia. Setelah terungkap, mungkin akan ada berbagai hal tak terbayangkan yang akan datang mengikutinya.     

Jika identitasnya terbongkar, An Ge'er akan menghadapi berbagai macam bahaya. Jadi, kalau tidak sedang sangat terdesak dan tidak punya pilihan lain, gadis itu tidak berencana untuk mengungkapkan.     

Rong Bei berdiri, kemudian mengambil sapu tangan yang diberikan oleh orang lain. Lalu, pria itu pun menyeka noda anggur yang ada di tubuhnya.     

Namun, tatapan mata Rong Bei masih menatap An Ge'er. Semua orang bahkan tidak berani bernapas keras-keras karena takut pria itu akan mengatakan sesuatu dengan mengerikan.     

Siapa sangka, bibir tipis Rong Bei sedikit terbuka dan dia hanya mengatakan satu kalimat, "Aku ke toilet dulu, tunggu aku kembali."     

Semua orang pun terkejut.     

'Sialan!     

'Aku benar-benar harus bersabar menghadapi pria ini!'     

Awalnya, Tang Shisan sudah ketakutan. Namun melihat respon Rong Bei, dia pun mulai curiga, 'Apakah Presdir kita adalah kura-kura ninja?'     

Rong Bei sudah hendak pergi sehingga An Ge'er minggir. Namun, pria itu tiba-tiba membungkuk dan mendekat ke telinga An Ge'er untuk mengatakan sesuatu.     

Memikat, saraf An Ge'er pun menjadi tegang.     

Rong Bei berkata, "Menantikan saat kamu mengerang di bawahku malam ini, juga bisa setajam saat ini."     

Tidak salah lagi, malam ini Rong Bei ingin menundukkan An Ge'er!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.