Menjalin Cinta Dengan Paman

Rong Bei, Kamu Gila! Abnormal!



Rong Bei, Kamu Gila! Abnormal!

0Pada saat itu, Rong Bei dengan jelas menangkap sosok ramping berlari melewati pintu lift. Mata phoenix-nya yang sipit pun berkilat. Pria itu tersenyum dingin.     

'Benar-benar gadis yang licik!'     

Setelah itu...     

Rong Bei menggerak-gerakkan lehernya. Sambil berjalan, pria itu menggulung dasinya di tangannya. Dari matanya, tampak kegembiraan dan aura haus darah dari seekor binatang buas terhadap mangsanya.     

'An Ge'er akan tamat.'     

'Dia pasti mati.'     

Rong Bei berjalan keluar dari lift dengan santai. Sampai di mulut tangga, dia tiba-tiba bersiul.     

An Ge'er sedang menuruni tangga. Mendengar suara siulan itu, dia pun gemetar ketakutan, nyaris saja terguling jatuh dari tangga.     

'Sialan!'     

'Apa-apaan ini?!'     

'Siapa? Siapa itu?!'     

'Mengapa aku merasa kalau itu seperti suara Rong Bei?!'     

'Bukankah dia sudah turun dengan lift?!'     

Tiba-tiba An Ge'er mempunyai firasat buruk… 'Mungkinkah ini hanya ilusiku?'     

Sesaat kemudian, dari atas terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat, seperti sedang mengejar seseorang. An Ge'er pun terkejut sampai jantungnya hampir melompat keluar. Seketika, dia pun panik. Perasaannya bagaikan seorang mangsa yang sedang melarikan diri, terlalu menakutkan.     

Saat sedang berlari, An Ge'er tiba-tiba merasa seperti ada angin kencang yang menerjangnya.     

Secara refleks, An Ge'er pun menengadahkan kepalanya. Kemudian, dia melihat sosok hitam, bagaikan sumber kejahatan!     

"Ahhh…!"     

An Ge'er menjerit saat melihat sosok itu dengan gesit melompat langsung dari tangga di atasnya dan menghadang di depannya.     

Seketika, kaki An Ge'er menjadi lemas. Tangannya yang sedang berpegangan pada dinding pun terkulai.     

'Benar-benar dia!'     

'Rong Bei benar-benar mengejarku!'     

"Lari? Kamu mau lari lagi?"     

Rong Bei menghalangi jalan An Ge'er. Bibirnya menyeringai dingin dan bengis. Mata phoenix-nya yang ramping tampak dalam dan berbahaya, tapi samar-samar menyiratkan sedikit kegembiraan yang tak terkatakan.     

Rong Bei mengangkat dasi di tangannya dan membukanya, posturnya itu seperti bersiap akan mengikat An Ge'er.      

An Ge'er terkejut sampai jantungnya nyaris melompat keluar. Sambil berpegangan pada dinding, dia bergegas berlari ke atas.     

Namun baru beberapa langkah, lengannya tiba-tiba ditarik. An Ge'er berteriak karena terkejut. Seketika, tubuhnya pun berbalik dan menabrak tubuh Rong Bei. Keduanya langsung jatuh bergulingan di tangga.     

Setelah rasa pusing yang samar, An Ge'er membuka matanya lagi. Namun dia mendapati bahwa dia dilindungi oleh Rong Bei di dalam pelukannya.     

Posisi itu membuat kepala Rong Bei terbenam di leher An Ge'er.     

An Ge'er langsung mengutuk pelan dan ingin mendorongnya, tapi lehernya tiba-tiba sakit.     

Sakit yang menusuk! Begitu sakit sampai air mata An Ge'er hampir mengalir.     

'Sialan! Apakah laki-laki ini anjing?!'     

Kulit An Ge'er memang putih dan halus, terutama lehernya. Pada selapis kulit yang tipis itu, begitu Rong Bei memakai kekuatannya, maka darah segar pun seketika akan meluap.     

Rong Bei menggigit leher An Ge'er, lalu perlahan mengangkat kepalanya. Bibirnya yang setipis sayap jangkrik ternoda oleh sedikit darah. Rambut hitamnya yang sedikit berantakan setengah menutupi matanya yang sipit, serasi dengan wajahnya yang halus dan menawan.     

Rong Bei benar-benar tampak seperti vampir dari legenda abad pertengahan Eropa!     

"Kamu gila! Abnormal! Cepat bangun dari badanku!" An Ge'er berseru kesakitan. Satu tangannya memegangi leher, satu tangannya lagi sambil memukuli Rong Bei.     

Bukannya menghindar, Rong Bei malah mendekatkan tubuhnya dan menekan kedua tangan An Ge'er sambil menyeringai jahat.     

"Mengapa terburu-buru? Bukankah ini yang kamu inginkan?"     

Saat An Ge'er jatuh, jelas-jelas Rong Bei bisa menangkapnya. Namun, gadis itu malah menendang kakinya dan membuatnya kehilangan pijakan. Akhiyan, mereka pun jatuh bergulingan bersama.     

Begitu mendengarnya, seketika ekspresi wajah An Ge'er pun menjadi aneh.     

'Ternyata Rong Bei menyadarinya.'     

'Tapi kalau aku tidak melakukan hal itu, bagaimana aku bisa mempunyai kesempatan untuk kabur dari tangannya?!'     

Baru saja ingin mengatakan sesuatu, tetapi An Ge'er sudah mendapati tatapan mata Rong Bei yang sedang menatap tubuhnya dengan sangat dalam.     

Karena jatuh tadi, pakaian An Ge'er merosot dari bahu dan memperlihatkan setengah dari bahunya yang bulat dan putih. Semua itu pun secara tidak sengaja membuat dadanya yang bulat dan menonjol semakin menarik mata.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.