Menjalin Cinta Dengan Paman

Bahkan Jika Dia Sakit Mental



Bahkan Jika Dia Sakit Mental

0'Hanya karena aku minum anggur dengan pria lain?!'     

Mata An Ge'er langsung melebar begitu mendengarnya.     

'Tidak, ini tidak benar!'     

'Bagaimana Paman bisa tahu kalau aku minum anggur dengan Rong Bei?!'     

'Apakah ada seseorang yang langsung membocorkannya?!'     

'Kenapa juga hal membosankan seperti itu juga harus diberitahukan kepada Paman?!'     

'Kalau begitu, siapa sebenarnya yang melakukannya?!'     

An Ge'er memikirkan berbagai hal setelah mendengar ucapan Ah Dong dan nama Xu Wei yang duduk di sebelahnya muncul bergitu saja.     

Refleks, An Ge'er pun sedikit mengernyit. Kemudian, gadis itu berjalan masuk sambil menggelengkan kepalanya.     

'Kesampingkan dulu siapa yang melakukannya... Kalau melihat aku minum anggur dengan pria lain saja bisa membuat Paman marah dan datang mencariku... Lalu… apa alasan utamanya?!'     

'Apakah dia mengkhawatirkan keselamatanku, atau... mungkinkah Paman… cemburu?'     

Begitu memikirkannya, hati An Ge'er langsung bergetar.     

"Nona Kecil, kusarankan... Sebaiknya kamu segera menemui Bos dan mengakui kesalahanmu. Kalau tidak…" Ah Dong berhenti berbicara, lalu menyapukan pandangannya ke beberapa rekan di sekitarnya, "Kami juga akan berada dalam kesulitan."      

Sebenarnya, semua itu bukanlah poin utamanya karena Ah Dong sendiri juga sudah agak tidak tahan dengan An Ge'er dan Bo Yan.     

Ah Dong tahu betapa bosnya itu menyayangi An Ge'er. Dia sering berada di dekat Bo Yan dan sangat memahami hal ini. Tentu saja, dia memihak bosnya dan benar-benar berharap agar pria itu bahagia dan tidak sengsara karena memendam perasaan lagi.     

'Siapa pun bisa melihat betapa Bos menyukai Nona Kecil, tapi mengapa gadis ini tidak mengerti juga?'     

Ah Dong bahkan berpikir bahwa perasaan semacam itu tidak menyenangkan. Terlalu mengganggu.     

Setelah mendengar kata-kata Ah Dong, An Ge'er menghela napas dan agak mengernyit.     

Bagaimanapun, kejadian minum anggur dengan Bo Yan juga tidak direncanakan oleh An Ge'er. Ada hal-hal yang bisa terjadinya begitu tiba-tiba…     

'Apakah bisa menyalahkanku atas hal tak terduga semacam ini?'     

'Tapi…'     

'Paman sepertinya sangat marah?'     

'Dia marah sebagai apa? Marah sebagai seorang paman yang merupakan keluarga tetua, atau…     

Perlahan-lahan, An Ge'er naik ke lantai atas. Saat berada di mulut tangga, dia melihat lampu di ruang baca Bo Yan menyala. Napas gadis itu pun menegang, dia ragu-ragu sejenak, tapi tetap memutuskan untuk mempersiapkan diri berbicara dengan pamannya itu.     

Setelah membersihkan diri, An Ge'er berniat untuk pergi menemui Bo Yan.     

Sebenarnya, Ah Dong tidak mengetahui kejadian seluruhnya. Dia tidak tahu bahwa An Ge'er dan Bo Yan telah menghadapi adegan kejar-kejaran dengan Rong Bei.     

Kalau marah karena minum anggur, maka apakah hati Bo Yan akan meledak setelah mengkonfrontasi Rong Bei seperti itu?     

Sebenarnya, An Ge'er masih sedikit tidak mengerti.      

Xu Wei telah membocorkan isi buku harian An Ge'er. Dia mengatakan bahwa gadis itu menyukai pamannya sendiri. Namun, mengapa Bo Yan masih bisa bertindak seakan-akan tidak terjadi apa pun?     

Ada satu perkataan Xu Wei yang menurut An Ge'er benar.     

Sebelumnya, Xu Wei berkata bahwa mental An Ge'er tidak sehat. Saat itu, dia tidak mengakuinya. Namun sekarang, kalau mengatakan bahwa menyukai Bo Yan adalah kesalahan, bahwa mentalnya sakit, maka gadis itu pun mengakuinya.     

An Ge'er telah berkali-kali mencoba menghindar dari masalah itu Namun setiap kali menghadapi Bo Yan, sel-sel di seluruh tubuhnya seakan tidak bisa dikendalikan.     

Terpikat dan tertarik oleh Bo Yan tanpa terkendali.     

An Ge'er menyadari bahwa setelah hal yang begitu canggung itu terjadi, Bo Yan tidak mengatakan apa-apa atau menunjukkan sesuatu yang aneh, semuanya sama seperti biasanya.     

'Jika dipikir-pikir, kalau Paman tidak tertarik kepadaku, bagaimana dia bisa tetap tenang seperti itu?'     

Namun saat ini, An Ge'er juga tidak tahu persis mengapa Bo Yan marah.     

Bagaimanapun, An Ge'er tidak ingin merasa apa yang dicurigainya benar. Gadis itu tidak ingin terlalu percaya diri dan menipu dirinya sendiri.     

Setelah membersihkan diri, hati An Ge'er semakin tertekan karena memikirkan berbagai hal dan kemungkinan. Hal itu membuatnya semakin tidak ingin menemui Bo Yan.     

'Di foto, aku terlihat sedang minum anggur dengan pria lain. Kalau Paman…'     

Akhirnya, An Ge'er memutuskan untuk menelepon Xia Qiqi.     

"Qiqi, menurutmu, kalau seorang laki-laki benar-benar menyukai seorang wanita… lalu wanita itu memiliki hubungan yang tampaknya tidak jelas dengan pria lain, maka menurutmu…"     

Sebelum An Ge'er selesai berbicara, Xia Qiqi sudah meledak.     

"Sialan! Kamu harus menjelaskan hal ini kepadaku! Siapa yang kamu sukai? Masih saja memainkan trik ini kepadaku? Wanita itu adalah kamu, 'kan?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.