Menjalin Cinta Dengan Paman

Kemampuan Seorang Pria Tidak Boleh Dipertanyakan dan Diprovokasi



Kemampuan Seorang Pria Tidak Boleh Dipertanyakan dan Diprovokasi

0Tubuhnya yang tinggi dan besar itu setengah berjongkok, tetapi masih tetap sangat tinggi bagi An Ge'er. Posisi itu, seperti seorang ksatria yang sedang memakaikan sepatu kristal untuk putri tercinta.     

Namun, itu bukan sepatu kristal. Itu hanya sebuah sepatu kanvas yang sangat biasa…     

Entah bagaimana, adegan itu ternyata memberikan perasaan yang berbeda kepada An Ge'er.     

An Ge'er benar-benar tidak menyangka kalau pria di hadapannya itu kembali hanya demi mengambilkan sepatunya. Hanya demi salah satu sepatunya!     

'Sekarang, dia bahkan dengan begitu serius dan sabar memakaikan sepatu itu ke kakiku…'     

Tangannya yang ramping dan sedikit kasar itu telah lepas dari sarung tangan dan menyentuh kaki An Ge'er yang seputih salju. Perasaan mati rasa seketika meluap dari telapak kaki ke belakang kakinya.     

Saat itu, jantung An Ge'er bergetar hebat. Sangat familier, sangat familier. Adegan itu jelas belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi entah mengapa An Ge'er merasa sangat akrab, matanya sepertinya terasa panas.      

Hawa yang akrab, gerakan yang akrab.     

Meskipun pria itu memakai helm dan wajahnya tidak terlihat jelas, tetapi samar-samar wajahnya ada di hati An Ge'er.     

Melihat pemandangan itu, alis Rong Bei yang indah entah sejak kapan berkerut kencang.     

Sampai ketika pria itu dan An Ge'er sudah pergi, barulah dia menyadari bahwa dia ingin menarik pelatuk pistol di tangannya.     

Namun, di dalam benaknya hanya ada adegan saat pria itu setengah berjongkok, menunduk, dan memakaikan sepatu An Ge'er...     

'Sialan!'     

Rong Bei menembakkan senjatanya meskipun sebenarnya dia takut salah melukai An Ge'er.     

Mau tidak mau, Rong Bei pun harus mengakui bahwa adegan itu telah membuatnya terhina. Dia seperti menerima 10.000 poin kerusakan.      

Pria itu bukan hanya merebut An Ge'er dari tangan Rong Bei, tetapi dia juga berhasil 'menindasnya' di depan An Ge'er.     

'Bahkan, dia juga menggelar drama emosional di depanku?!'     

'Apakah dia sengaja memprovokasiku?!'     

'Hah?!'     

Rong Bei hanya merasa bahwa semua itu sungguh konyol. Dia tidak peduli dengan luka di dahinya, dia hanya merasakan kemarahan yang tidak dapat dilampiaskan. Hal itu seperti akan membuatnya mati sesak napas!     

Tiba-tiba, kemarahan Rong Bei meningkat. Dia menabrak truk kecil itu sampai terlempar, lalu mengejar An Ge'er dan pria itu dengan kecepatan tinggi.     

An Ge'er samar-samar menoleh. Ketika melihat mobil sport merah Rong Bei mengejar lagi, kepalanya pun seketika terasa pusing.     

'Sial!'     

'Apa dia masih belum menyerah?!'     

'Bukankah dia sudah ditindas?'     

EQ An Ge'er rendah, dia tidak mengerti bahwa kemampuan seorang pria tidak boleh dipertanyakan dan diprovokasi. Semua itu justru membuat mereka semakin bersemangat.     

Belum lagi, sepertinya An Ge'er lupa siapa orang itu. Dia adalah Rong Bei yang jahat dan sesat itu!     

***     

Hampir sampai di pusat kota.     

Mata pria itu menyapu ke kaca spion dan melihat mobil yang mengejar di belakangnya.     

Di tengah arus kendaraan yang padat, sebuah motor besar jelas mampu melaju kencang di dalamnya. Dengan cepat, An Ge'er dan pria itu pun meninggalkan Ferrari di belakangnya.     

"Wow! Orang itu tampan sekali!" Seseorang menjulurkan kepalanya dan melihat sosok yang melaju kencang itu dengan mata terbelalak dan mendesah kaget.     

"Wah, keren sekali! Motor besar itu familier sekali. Aku tidak salah lihat, 'kan? Bukankah itu Y2K edisi terbatas?!" Orang di dalam mobil yang berhenti di belakang lampu merah terkejut.     

"Apa kamu bercanda? Motor senilai puluhan juta itu dikemudikan di sini, apa kamu buta?"     

Setiap kali motor itu lewat, ada orang yang menjulurkan kepala dengan takjub dan langsung mendesah.      

An Ge'er melihat Ferrari itu sudah tidak terlihat di belakangnya dan mengira kalau mobil itu sudah disingkirkan, jadi dia pun menghembuskan napas lega.     

Namun, ketika memutar kembali kepalanya dan melihat ke depan, mata An Ge'er tiba-tiba melebar.     

Di jalan raya depan ada sebuah jembatan besar yang di bawahnya ada semacam tempat perlindungan dari serangan udara. Dan di atas jembatan itu, sebuah Ferrari sedang berhenti dengan arah menghadap An G'er.     

"Dia di sana!" An Ge'er berteriak, wajahnya yang terkejut memucat!     

'Ya Tuhan, apa sebenarnya yang diinginkan Rong Bei?! Dalam waktu singkat, dia sudah sampai di atas jembatan. Apakah dia ingin melaju ke bawah dari atas jembatan itu?!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.