Menjalin Cinta Dengan Paman

Kak Rong Juga Mengalami Hal Seperti Ini



Kak Rong Juga Mengalami Hal Seperti Ini

0Rong Bei bertanya kepada Fu Jiu, lalu melihat ke arah lain. Dia seperti sedang mencari sosok seseorang di sekelilingnya.     

Fu Jiu yang ketakutan sudah mengeluarkan keringat dingin di punggungnya. Dia pun bergegas berdiri di depan Rong Bei untuk menghalangi pandangan pria itu. "Kak Rong, kamu terlambat. Kamu bilang kalau kamu tidak datang, jadi gadis itu sejak tadi sudah dibawa pergi. Dia pergi sambil menangis."     

'Dia menangis?!'     

Mendengar itu, dahi Rong Bei berkerut.     

Fu Jiu bergegas membujuknya, "Kak Rong, sebaiknya kamu cepat pergi... Sekarang dia dibawa ke Los Angeles. Kalau kamu mengejarnya sekarang, pasti masih sempat."     

Sambil berbicara, Fu Jiu menoleh dan memberi isyarat kepada Su Chen agar pria itu segera membawa pergi Rong Bei si penjahat besar ini.     

Meskipun harus membohonginya, Fu Jiu berpikir saat ini prioritas utama mereka adalah mengirim Rong Bei pergi. Itu adalah yang terpenting.     

Bagaimanapun, An Ge'er dan Bo Yan masih bermesraan. Kalau Rong Bei sampai melihat adegan itu, Fu Jiu tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi. Namun, dia tidak ingin mengalami insiden berdarah lagi...     

Di luar dugaan, Rong Bei berkata dengan suara suram, "Kamu dan aku, ayo kita cari bersama-sama. Setelah menemukannya, aku akan membuat perhitungan denganmu!"     

Setelah mengatakan itu, Rong Bei mendengus dingin lalu berbalik dan naik ke helikopter.     

Fu Jiu, "..."     

'Gawat!' Rasanya Fu Jiu ingin menangis tanpa air mata.     

Su Chen mengabaikan Fu Jiu yang berpamitan dengannya sambil seolah-olah sedang mengusap deraian air mata. Namun tiba-tiba, dia memanggil Rong Bei dengan suara dalam dan berkata, "Pesawat ini bisa diselamatkan karena ada satu orang, dia yang menghubungiku untuk melakukan pendaratan paksa di pulau kita. Kupikir setelah masalah ini, kamu bisa berbicara baik-baik dengannya. Tentu saja, setelah kamu kembali."     

'Membicarakan apa?' Fu Jiu benar-benar tidak tahu apa yang dimaksud Su Chen.     

Sebenarnya Su Chen ingin memanfaatkan kesempatan itu untuk meminta Jane alias An Ge'er masuk ke kelompok mereka dan benar-benar menjadi anggota mereka.      

Saat mengatakan hal itu, Su Chen melihat wajah bingung Rong Bei yang langka. Dia pun berhenti sejenak lalu berkata perlahan, "Dia adalah Jane."     

"Apa katamu?! Dia juga ada di dalam pesawat itu?!"     

Rong Bei sangat terkejut.     

Su Chen sedikit menunduk, lalu tatapannya yang datar beralih melewati Fu Jiu yang terus mengedipkan matanya.     

Detik berikutnya, Su Chen berpura-pura tidak sengaja melirik dataran kosong yang sedikit jauh dari sana. Seketika, jelas ada keterkejutan yang melintas di matanya. Dia terkejut karena tempat itu sudah kosong, tidak tahu ke mana An Ge'er dan Bo Yan pergi.     

Su Chen mencoba menyembunyikan ekspresi anehnya, kemudian berkata dengan nada datar dan suara yang suram, "Tapi kamu datang terlambat. Tadi dia berkata masih ada urusan mendesak yang harus ditanganinya, jadi dia juga sudah pergi ke Los Angeles. Kalau ada sesuatu, bicarakan saja nanti."     

Su Chen berbohong dengan wajah serius, tidak gugup sama sekali. Bahkan, napasnya juga tidak terengah-engah. Melihat itu, Fu Jiu diam-diam mengaguminya.     

Mendengar ucapan Su Chen, Rong Bei sedikit memicingkan mata Phoenixnya yang sipit. Dia berbalik dan langsung naik ke helikopter dan Fu Jiu buru-buru ikut naik dengan sangat ketakutan.     

Tidak mudah, tapi akhirnya Fu Jiu dan Su Chen bisa membuat Rong Bei tidak melihat adegan mesra An Ge'er dan Bo Yan.     

Kalau dipikir-pikir, itu juga karena pikiran Rong Bei yang sedang tidak fokus. Kalau tidak, dia tidak akan semudah itu dibohongi.     

Rong Bei sudah naik ke helikopter. Hanya saja ketika helikopter akan naik, entah apa yang terjadi dengannya, tiba-tiba tanpa sadar dia menoleh dan melihat sekilas…     

Di pulau itu, di dekat pinggirannya ada area luas yang berbatu-batu. Selain lapangan terbang, di sisi lainnya terdapat pepohonan rimbun dan semak belukar setinggi manusia. Menurun di sepanjang lereng bukit.     

Tidak ada apa-apa di permukaan pulau itu, tampak seolah-olah hanya sebuah pulau terpencil. Namun tidak ada yang tahu bahwa di bagian bawah pulau terdapat sebuah pangkalan bawah tanah yang rahasia. Permukaan pulau hanyalah sebuah penyamaran.     

Namun saat ini, Rong Bei tiba-tiba menoleh. Pandangannya kebetulan melewati semak belukar itu. Ujung rerumputan berkibar ditiup angin dan membentuk gelombang-gelombang yang bergolak 'aneh' terhempas oleh angin fajar.     

Meskipun begitu, tidak ada satu pun bayangan manusia.     

Fu Jiu sangat ketakutan, dia mencolek-colek bahu Rong Bei di belakangnya, "Kak Rong, ayo cepat pergi. Kulihat si cantik kecilmu itu sangat ketakutan, apa kamu tidak ingin bergegas pergi untuk melihatnya?"     

Ketika mengatakan itu, hati Fu Jiu sangat tegang dan gelisah. Dia merasa sedikit… getir.     

'Kakak Rong yang cabul dan jahat ini… Ternyata dia juga bisa mengalami hal seperti ini…'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.