Menjalin Cinta Dengan Paman

Kobra Mengawasi An Ge’er



Kobra Mengawasi An Ge’er

0Seakan-akan sudah lama terbiasa menghadapi semua itu, dia hanya berkata dengan datar, "Masuk."     

Saat wanita itu berbicara, tatapannya yang dingin memicing kepada orang yang masuk bersamanya. Seketika, sosok di belakangnya itu menyusut sesaat. Terutama ketika melihat pemandangan di dalam kamar, wajahnya yang cantik itu memucat ketakutan.     

Dia adalah seorang anak laki-laki yang cantik, usianya 15 tahun. Kelihatan kurus dan lemah, tetapi wajahnya putih bersih. Saat melihat pemandangan di dalam kamar, wajahnya sangat pucat, air matanya hampir berlinang. Namun, dia menahannya dan tidak berani membiarkannya jatuh.     

Bagaimanapun, dia sadar dia hanya peliharaan. Peliharaan pria di dalam kamar itu.     

"Orangnya sudah diantar, aku pergi dulu." Wanita itu berkata dengan dingin.     

Pria di dalam kamar itu adalah Kobra, nama aslinya adalah Lan Nuo. Dia merupakan pemimpin organisasi BT di bagian luar.      

Bagi wanita itu, Lan Nuo tidak bisa dianggap manusia. Dia sesat dan haus darah. Bukan hanya seorang pedofil, tapi dia juga sangat menyukai penyiksaan seks. Dia menyukai baik pria maupun wanita, tapi sepertinya tidak pernah secara pribadi menyukai siapa pun.     

Hal itu pun membuat wanita itu mau tidak mau curiga kalau Lan Nuo tidak dapat melakukannya. Mungkin itu sebabnya dia lebih suka memainkan anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, yang belum matang dengan cara yang kejam. Selain itu, Kobra sangat menyukai anak-anak oriental.     

Saat wanita itu hendak berbalik dan pergi, Kobra menghentikannya.     

"Tunggu."     

Wanita itu menoleh, tetap tidak ada ekspresi apa pun di wajahnya seakan-akan dia tidak bisa tersenyum dan selamanya hanya mempunyai ekspresi yang dingin itu.     

Saat melihat pria berambut pirang dengan cambuk di tangannya itu, dia juga hanya mengangkat alisnya sedikit seolah bertanya mengapa pria itu memanggilnya.     

"Gu Liang, siapkan pesawat, pergi ke kota A denganku."     

Meskipun Kobra berbicara kepada wanita itu, tetapi tatapannya tetap memandang lekat-lekat An Ge'er yang muncul di layar.     

Benar, wanita dingin yang diajak bicara itu bernama Gu Liang.     

Gu Liang yang juga merupakan anggota kelompok senjata misterius. Dia adalah mata-mata organisasi BT.     

Mendengar itu, Gu Liang pun langsung berjalan masuk dan menyapukan pandangannya ke gadis di dalam layar. Dia bertanya dengan tatapan yang tetap datar, "Kenapa? Orang yang harus kamu cari atas perintah Papa Angkat itu... dia?"     

Gu Liang belum pernah bertemu dengan orang yang disebut sebagai Papa Angkat itu, tetapi keberadaannya nyata.     

Pada organisasi BT, meskipun Kobra tampaknya adalah pemimpin, tapi dia hanya memegang setengah dari kekuasaan sepenuhnya. Masih ada orang lain yang memegang setengahnya lagi dan dia dalam hal-hal besar tidak mematuhi Kobra.     

Kobra alias Lan Nuo adalah putra orang itu.     

Menurut dugaan Gu Liang, Papa Angkat itu adalah pengendali yang sebenarnya, orang yang berada di belakang layar.     

Lan Nuo mendengus tertawa. Setelah itu, dia mengangkat matanya dan dengan suara yang sangat lembut memanggil anak laki-laki yang baru datang. Seketika, anak laki-laki itu pun mendekat dengan pandangan yang gemetar. Kemudian, tangan Lan Nuo yang dingin mengusap wajah bocah itu, memejamkan matanya, lalu membelainya dengan hati-hati.     

"Sayang sekali, ada barang milikku yang tertinggal padanya."     

Saat Lan Nuo membuka matanya lagi, bibirnya menyeringai. Wajahnya yang bahkan lebih cantik daripada wanita itu tampak semakin memesona. Mata hijaunya yang samar itu, bagaikan hewan berdarah dingin yang bergerak melingkar di batang pohon besar di kedalaman rawa.     

Gu Luang hanya menganggukkan kepalanya ringan, lalu berbalik dan pergi. Hanya saja, ketika menutup pintu, dia mendengar suara pakaian yang dirobek dari dalam kamar…     

***     

Kota A.     

Setelah konferensi pers selesai, Tang Shisan mengantar An Ge'er kembali ke perusahaan terlebih dahulu.     

Tang Shishan adalah manajer yang selalu ringkas dan ganas. Namun setelah melalui 'kematian' An Ge'er, dia menjadi semakin ringkas dan ganas!     

Faktanya, meskipun Tang Shisan telah mengetahui berita bahwa An Ge'er selamat, tetapi dia tetap sangat terkejut sekaligus bersyukur.     

Saat An Ge'er muncul di depan Tang Shisan dan Stephen untuk pertama kalinya setelah insiden pesawat, Stephen si banci itu seketika langsung menangis. Namun, Tang Shisan hanya berdiri linglung dalam waktu yang cukup lama…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.