Menjalin Cinta Dengan Paman

Menyaksikan Rayuan Xu Wei



Menyaksikan Rayuan Xu Wei

0'Apakah di mata Bo Yan aku hanyalah seorang wanita yang tidak perlu bergantung pada pria?'     

Saat pria benar-benar mencintai seorang wanita, sehebat apa pun wanita itu, dia tetap akan dianggap sebagai harta karun berharga yang digenggam di telapak tangannya. Wanita itu akan diperlakukan seperti seorang gadis kecil yang tampaknya tidak mengetahui apa-apa tentang dunia.     

Namun, Xu Wei tidak pernah merasa dimanjakan seperti itu oleh siapa pun. Semua itu adalah hal yang didambakannya.     

"Tapi, lalu bagaimana? Bo Yan... sudah terlambat." Senyum getir timbul di sudut bibir Xu Wei.     

Xu Wei bahkan sudah memasukan afrodisiak ke dalam gelas mereka berdua, dia harus benar-benar menjadi wanita milik Bo Yan.     

Sebenarnya, Xu Wei juga tidak percaya dia akan melakukan itu. Dulu, dia adalah wanita dewasa dan perhatian. Dia juga selalu melakukan yang terbaik untuk bersikap diam dan elegan di depan Bo Yan.     

Bagaimanapun, Bo Yan adalah seorang pria. Seorang pria normal. Xu Wei tidak percaya bahwa dalam pengaruh obat dan setelah dia melepaskan pakaiannya, pria itu masih bisa bertahan.     

Mendengar kata-kata itu, tidak ada emosi apa pun di wajah Bo Yan. Hawa dingin sekilas melintas di matanya. Dia menekan jari-jarinya yang ramping dengan ringan di meja. Menatap pipi Xu Wei yang memerah, kedua matanya perlahan-lahan menjadi kabur. Wajahnya acuh tak acuh, selalu acuh tak acuh.     

Tubuh Xu Wei semakin panas. Dia ingin mendekati Bo Yan, tetapi pria itu berdiri dan langsung berjalan ke samping jendela Prancis, jelas-jelas menghindarinya.     

Xu Wei terkejut. Dia melihat ekspresi wajah Bo Yan yang wajar dengan sedikit tidak percaya.     

'Mengapa tidak ada sedikit pun keanehan di wajahnya?'     

Tiba-tiba, Xu Wei merasakan semacam firasat buruk.     

'Seharusnya khasiat obat itu sudah bekerja... Mengapa Bo Yan sama sekali tidak melakukan apa-apa?'     

Benar saja. Detik berikutnya, bibir Bo Yan yang dingin dan tipis itu sedikit terbuka, "Xu Wei, kali ini kamu sudah keterlaluan."     

Xu Wei langsung terkejut, seperti ada petir menyambar lubuk hatinya…     

Lama kemudian, melihat wajah Bo Yan yang semakin dingin, Xu Wei merasa getir.     

'Ya, mana mungkin trik kecilku ini lolos dari matanya?'     

Merasa sedikit malu, Xu Wei ingin menarik tangan Bo Yan. Semua itu dia lakukan demi menjadi wanita pria itu.     

"Bo Yan… aku merasa tidak nyaman, biarkan aku menjadi wanitamu, ya?"     

Pada saat yang bersamaan, An Ge'er yang sudah datang dan mendengar kata-kata itu dari luar celah pintu kamar yang sedikit terbuka. Seluruh bulu di tubuhnya langsung berdiri tegak! Bibir merahnya terkatup rapat, dia nyaris menerjang masuk.     

Namun, An Ge'er meremas tinjunya dan tetap diam dengan bijaksana.     

An Ge'er diam-diam membuka pintu kamar dan melihat ke dalam melalui teras. Dia tidak bisa melihat Bo Yan, tetapi samar-samar bisa melihat sosok Xu Wei yang mabuk. Gaun hitam tipis yang seksi itu hampir melorot dari bahunya. Sekali lihat, An Ge'er langsung sadar bahwa Xu Wei sama sekali tidak memakai apa-apa di dalamnya!     

'Xu Wei, kamu!'     

An Ge'er mulai menggertakkan giginya. Pada saat yang sama, dia terus menatap pakaian Xu Wei seakan takut kain itu akan lepas. Dia tidak ingin membiarkan Bo Yan melihat tubuh wanita lain!     

'Terutama Xu Wei…'     

"Bo Yan, kumohon padamu... Meskipun kamu tidak mencintaiku, beri aku satu malam saja, ya?"     

Xu Wei menangis, dia tampak menyedihkan. Seorang wanita cantik yang begitu seksi memohon kepada seorang pria. Dia berkata kalau pria itu boleh tidak mencintainya, tetapi ingin mendapatkan satu malam darinya.     

An Ge'er tidak tahu apa yang dipikirkan Xu Wei, telinganya fokus mendengar apa yang akan dikatakan Bo Yan.     

'Xu Wei seperti ini, akankah Paman tergerak hatinya?'     

Bagaimanapun juga, tubuh Xu Wei begitu matang dan menggoda. Dia layak disebut sebagai Dewi yang seksi. Mana ada pria yang dapat menahan godaan yang datang sendiri seperti itu?     

Namun detik berikutnya, yang dikhawatirkan An Ge'er tetap terjadi.     

Xu Wei takut Bo Yan akan menolak. Jadi, jari-jarinya yang ramping meraih tali bahunya, lalu membiarkan suspender seksi itu perlahan-lahan jatuh dari tubuhnya…     

Seperti dugaan An Ge'er, Xu Wei tidak memakai pakaian di dalamnya. Begitu gaunnya merosot, tubuh wanita itu terekspos seluruhnya di depan Bo Yan.     

Mata An Ge'er mendadak melebar…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.