Menjalin Cinta Dengan Paman

Tertindas



Tertindas

0An Ge'er ingin mendorong tubuh Bo Yan agar menjauh. Namun, pria itu tidak bergerak sedikit pun, seakan-akan tidak ingin membiarkan An Ge'er lolos lagi.     

Bo Yan hampir mencapai langkah terakhir, tetapi An Ge'er melawan mati-matian dan tidak kooperatif pada momen krusial itu. Selain itu, dia terus terdengar suara ketukan dari jendela mobil.     

Semua gangguan itu membuat Bo Yan sangat marah. Hasrat dan kemarahan saling terjalin, dia sangat ingin membunuh Xu Wei dengan satu tembakan.     

"Sialan!" Bo Yan mengumpat rendah.     

Namun di sisi lain, Xu Wei masih nekat mengetuk jendela mobil sambil berkata, "Bo Yan, hari ini aku melakukan kesalahan, aku bingung sesaat. Maafkan aku, ya? Mari kita anggap hari ini tidak terjadi apa-apa… Kita masih sama seperti dulu, masih berteman, oke…"     

Setelah beberapa saat melihat mobil yang 'agak tidak wajar' itu, Xu Wei pun sedikit terkejut dan bingung.     

'Ada apa ini? Apakah terjadi sesuatu pada Bo Yan di dalam?'     

Memikirkan hal itu, Xu Wei pun secara refleks mengulurkan tangan dan menarik pintu mobil.     

Siapa sangka, pintu mobil itu ternyata tidak dikunci! Xu Wei baru menariknya sedikit dan belum sempat melihat situasi di dalam, tapi tiba-tiba terdengar suara teriakan dari sana. Detik berikutnya, pintu mobil ditarik kembali dari dalam dengan keras, kekuatannya sangat besar. Pintu pun terbanting menutup, pada saat yang sama hal itu membuat Xu Wei pun terkejut.     

Namun, yang membuat Xu Wei terkejut bukanlah kenyataan bahwa di dalam mobil itu ada orang, tapi karena suara jeritan yang baru saja terdengar itu adalah…     

'Itu adalah suara jeritan wanita…'     

Tubuh Xu Wei tiba-tiba menegang dan bingung. Dia berdiri di sana sambil tercengang, wajahnya pucat seperti orang yang baru saja melihat hantu.     

Namun detik berikutnya, jendela mobil yang sebelumnya terus diketuknya itu akhirnya perlahan-lahan turun dan memperlihatkan setengah wajah Bo Yan. Namun…     

'Ekspresi apa itu?'     

Xu Wei tidak dapat menggambarkannya. Wajah Bo Yan yang jernih dan tampan tampak kelabu, seperti sedang menahan suatu hasrat. Sorot mata yang menatapnya itu bagaikan puncak salju yang membeku. Selain itu, ada juga kemarahan yang tak terbatas.     

Beberapa saat setelahnya, bibir Bo Yan yang tajam dan tipis melontarkan satu kata sedingin es yang membuat Xu Wei seketika membeku, "Enyah!"     

Fisik dan mental Xu Wei bergetar. Tanpa sadar dia mundur dua langkah, seluruh tubuhnya gemetar tanpa henti. Segera setelahnya, mobil menyala tiba-tiba lalu pergi.     

Pada saat jendela perlahan naik, Xu Wei jelas melihat bahwa di dalam mobil itu masih ada orang lain. Ada pandangan yang sekilas bertemu dengannya.     

Xu Wei hampir gila! Dia hanya diam di tempat, seluruh tubuhnya gemetar karena marah.     

Xu Wei memang sangat terkejut saat membuka pintu mobil dan mendengar suara jeritan dari dalam, tapi ternyata itu tidak ada apa-apanya. Saat melihat pemandangan di dalam ketika Bo Yan perlahan menurunkan jendela mobilnya, dia nyaris runtuh.     

Bagaimana tidak? Xu Wei melihat di dalam mobil itu ada renda putih bersih dan pakaian dalam yang dilempar ke samping.     

Itu adalah pakaian seorang gadis muda yang nyaris hanya setengah menutupi bagian-bagian penting saja. Xu Wei tidak bisa mengabaikan wajah merah, murni, dan memesona itu. Dia tidak bisa mengabaikan jejak-jejak pada tubuhnya. Kedua kakinya tumpang tindih dan tidak tertutup, pahanya yang terentang lurus hanya setengah tertutup oleh pakaian yang terkoyak. Pergelangan kakinya masih menggantung, bahkan belum benar-benar turun…     

Gambaran yang sangat memprovokasi.     

Dasi Bo Yan yang ditarik hingga terbuka dan beberapa kancing di depan kerahnya yang terbuka memperlihatkan dadanya yang kekar… Sangat seksi dan menawan, tapi tidak mungkin mengabaikan bekas goresan merah panjang samar di atasnya.     

Melihat semua itu, sama sekali tidak sulit untuk membayangkan apa yang baru saja atau sudah terjadi di dalam mobil itu.     

Itulah yang membuat Xu Wei hampir gila.     

'Bo Yan melakukan hal semacam itu di dalam mobil?'     

'Dan dengan siapa? Seorang gadis muda, tubuhnya belum matang, baru saja dewasa.'     

Hampir sesaat yang lalu Xu Wei masih menyesal... Menyesali perbuatannya yang menjebak Bo Yan seperti itu...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.