Menjalin Cinta Dengan Paman

Nyawa yang Dipikulnya



Nyawa yang Dipikulnya

0Mana mungkin Bo Yan tidak mengetahui trik kecil An Ge'er? Namun tidak peduli apakah gadis itu benar-benar marah atau tidak, dia memang sudah takluk olehnya.     

An Ge'er sedang menunggu penjelasan. Namun tidak disangka, kata-kata Bo Yan selanjutnya justru membuat sekujur tubuh gadis itu tiba-tiba menjadi kaku.     

"Orang tua Xu Wei sudah meninggal."     

Kalimat itu keluar dengan ringan dari mulut Bo Yan, membuat An Ge'er seketika terkejut dan langsung menatap pria itu dengan heran. Detik berikutnya, dia bertanya hampir tanpa sadar, "Apakah kamu yang membunuhnya?"     

Bo Yan tidak berbicara, dia hanya menatap An Ge'er dengan sorot mata yang tidak dapat dijelaskan.     

'Apakah itu tidak mungkin?'      

Itu memang kenyataan, Bo Yan pernah menabrak orang dan membuat mereka meninggal. Benar, mereka adalah orang tua Xu Wei.     

Meskipun benar, hanya ada beberapa orang yang mengetahui hal itu. Kenyataannya, Bo Yan memang egois. Selain peristiwa berdarah di jalan yang dulu pernah terjadi, dia tidak ingin An Ge'er tahu bahwa dia pernah menabrak mati orang yang tidak bersalah.     

Bo Yan takut sikap An Ge'er terhadapnya akan berubah…     

Namun, Bo Yan juga merasa mungkin An Ge'er yang telah lolos dari kematian sudah bukan An Ge'er yang dulu lagi. Meskipun dia pernah menabrak mati orang, tapi gadis itu juga pernah benar-benar mengambil pistol dan menembak kepala seseorang.     

Merah dan putih bercampur menjadi satu, gambarannya tidak terlalu indah.     

"Apa kamu keberatan?" Bo Yan ragu-ragu sejenak, lalu bertanya.     

An Ge'er hanya mengangkat alisnya dan tidak berbicara. Lama kemudian, barulah dia berkata dengan ringan, "Lalu? Kamu menabrak mati orang tuanya, jadi kamu bertanggung jawab terhadap seluruh hidupnya?"     

Jika diperhatikan, bukankah tampaknya kurang lebih seperti itu?     

Bo Yan terdiam sejenak, mengamati ekspresi wajah An Ge'er seakan takut gadis itu marah. Kemudian, dia berkata pelan, "Sebenarnya, saat itu aku terluka parah dan tidak sengaja mengalami kecelakaan mobil. Orang tua Xu Wei yang berada mobil lain tertabrak hingga tewas. Xu Wei cukup beruntung dan selamat, tapi saat itu aku sudah pingsan. Saat sadar, aku mendapati bahwa dia telah menyelamatkanku."     

Itu terjadi di luar negeri, ada seseorang yang menginginkan nyawa Bo Yan. Dia bepergian secara rahasia, tapi sudah diikuti dan akhirnya diserang oleh beberapa tentara bayaran.     

An Ge'er terkejut saat mendengarnya.     

'Ada begitu banyak bahaya yang mengintai di sekitar Paman?'     

Mengetahui hal itu, barulah An Ge'er sadar mengapa dulu Bo Yan sangat protektif padanya saat mereka berada di negara M. Pria itu terus berkata kepadanya agar tetap tinggal dan tetap berada di sampingnya…     

Sementara itu, kota A berada dalam kendali Bo Yan. Seandainya mereka sedang berada di luar negeri, mungkin akan ada banyak hal yang sangat merepotkan.     

Namun, terlepas dari semua itu, An Ge'er merasa Xu Wei benar-benar di luar perkiraannya.     

'Ada seseorang yang menabrak mati orang tuanya, tapi dia bukan justru langsung menyelamatkan penabraknya? Selain itu, dia bahkan jatuh cinta kepadanya?'     

'Hmm, dia bahkan menyelamatkan orang asing yang membunuh orang tuanya…'     

'Tapi jika dipikir-pikir, sepertinya jatuh cinta kepada Paman juga tidak mengejutkan…'     

An Ge'er benar-benar tidak tahu apakah dia harus mengatakan bahwa Bo Yan memang terlalu menarik atau Xu Wei yang terlalu murah hati. Namun bagaimanapun, dia tetap merasa bersyukur.     

'Mungkin berkat Xu Wei…'     

An Ge'er diam-diam melirik Bo Yan. 'Mungkin berkat Xu Wei... aku masih bisa bersandar di lengan Paman seperti sekarang…'     

'Ya, Xu Wei cukup berjasa dalam hubungan ini…'     

"Pada saat itu, Xu Wei terus merawatku. Hari di mana aku menabrak mati orang tuanya itu adalah hari ulang tahunnya… Setelah itu, dia meminta aku untuk menemaninya merayakan setiap ulang tahunnya…"     

Saat berbicara, Bo Yan beberapa kali melirik An Ge'er tanpa kentara. Melihat wajah gadis itu yang mengernyit, hatinya pun bergolak.     

Bo Yan takut An Ge'er tidak senang.     

"Hmm, ternyata begitu. Tapi Paman, Xu Wei menyukaimu, apa kamu tidak tahu? Apakah kelak kamu masih akan menemaninya merayakan ulang tahun?" Kata-kata An Ge'er berhenti sejenak, sorot matanya dalam, "Setiap ulang tahun?"     

Cinta itu egois.     

An Ge'er tidak akan berpura-pura murah hati ketika ada keraguan dan ketidaknyamanan di dalam hatinya. Dia merasa harus seperti itu di depan orang yang dicintai.     

Setelah apa yang terjadi pada hubungannya dengan Qin Mo, bagi An Ge'er cinta adalah tentang kesetiaan. Menurutnya, tidak ada ruang bagi orang lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.