Menjalin Cinta Dengan Paman

99 Poin untuk Bualan Kakak Rong



99 Poin untuk Bualan Kakak Rong

0An Ge'er sepertinya bertanya dengan santai.     

"Tentu saja untuk melacak gadis kecil itu! Gadis kecil itu benar-benar pandai sembunyi. Begitu aku memasang alat pelacak di dekatnya, lihat saja bagaimana dia akan bersembunyi dariku!" Saat mengatakannya, Rong Bei nyaris menggertakkan giginya. Perasaan itu seperti cinta sekaligus benci.     

Tentu saja, Su Chen dan Fu Jiu mendengarnya. Saat itu juga, keduanya langsung terkejut. Kemudian dengan sangat aneh, mereka berdua tetap diam...     

'Menakutkan sekali Kakak Rong ini…'     

Dulu juga seperti itu. Begitu mereka menyebutkan An Ge'er, Jane antara sengaja dan tidak sengaja mulai mengajukan pertanyaan. Kemudian, Fu Jiu dan Su Chen masih dengan sembrono dan tidak bermoralnya memberikan ide-ide untuk membantu Rong Bei menjebak dan menundukkannya.     

Namun sekarang setelah mengetahui kebenarannya, mereka tetap diam. Mengetahui bahwa An Ge'er adalah Jane saja sudah cukup menakutkan!     

Mendengar Rong Bei mulai berbicara tentang An Ge'er, mereka pun tidak bisa menahan diri untuk bergidik dan meratap!      

Fu Jiu tidak bisa menahan diri untuk mulai menggosok lengannya yang menjadi dingin.     

'Gadis ini terlalu menakutkan, terlalu tenang…'     

'Dia begitu menakutkan. Apalagi kalau Kakak Rong tahu bahwa An Ge'er adalah... Jane! Wah, bisa dibayangkan bagaimana rasanya? Tidak perlu disebutkan.'     

'Sungguh menyegarkan…'     

"Apa dia begitu susah ditundukkan? Waktu itu kamu berkata kalau kamu akan langsung memaksanya begitu pengakuan cintamu tidak berhasil? Hah? Apa masih ada wanita yang tidak bisa kamu tundukkan?" Li Hanfei yang ada di tempatnya mengejek tanpa sungkan sambil menghisap cerutu dan memicingkan matanya. Dia mengenakan jubah mandi dan duduk menyilangkan kakinya seperti seorang tuan besar.     

Begitu menyebutkan hal ini, mau tidak mau sudut mata An Ge'er pun berkedut. Apalagi, Su Chen dan Fu Jiu sudah mengetahui identitasnya. Tapi, Rong Bei dan yang lainnya masih membicarakannya dengan kurang ajar seperti itu. Bagaimanapun, itu membuatnya sangat canggung...     

Terlebih lagi, terakhir kali Rong Bei telah secara tidak sengaja ditindas oleh Bo Yan dengan sangat mengenaskan. Bagaimana mungkin dia masih bisa menyebutkan tentang An Ge'er dengan nyaman seperti itu?     

Namun tidak disangka, mendengar kata-kata itu, Rong Bei tiba-tiba mengumpat rendah, "Sialan! Mengganggu urusanku saja."     

"Eh, ada apa ini? Dari nada bicaramu, sepertinya kamu ditindas?"     

"Cih! Kamu yang ditindas! Aku merobohkannya dalam sekali tembakan, tapi gadis itu memanfaatkan kesempatan untuk melarikan diri," Rong Bei menjelaskan dengan nada yang sangat serius.     

Namun begitu kata-katanya selesai, detik berikutnya...     

"Pffft...!"     

An Ge'er menyemburkan air yang belum tuntas diteguknya, kemudian dia tersedak dan terbatuk-batuk.     

"An... Eh, Jane, kamu tidak apa-apa? Ada apa?" Fu Jiu bergegas bertanya.     

An Ge'er menggeleng, tetapi menyadari bahwa mereka sama sekali tidak dapat melihatnya, dia pun hanya bisa terus terbatuk sambil memegangi dadanya.     

'Sialan! Rong Bei bukan hanya benar-benar suka berbicara… Tapi begitu bicara, ritmenya benar-benar membuatku takut setengah mati!'     

'Apa dia bisa lebih tidak tahu malu lagi?'     

'Apanya yang merobohkannya dalam satu tembakan? Sikap itu, nada itu, seakan-akan yang dikatakannya itu nyata!'     

'Menakutkan sekali.'     

Kalau bukan Bo Yan yang membuatnya mengalami kecelakaan dan mundur meskipun sudah penuh provokasi dan aura membunuh… Kalau bukan karena melihat penampilanya yang kuyu di dalam mobil dengan dahi tergores dan berdarah… Mungkin An Ge'er akan percaya dengan bualan Rong Bei.     

An Ge'er langsung terbatuk setelah Rong Bei menyelesaikan perkataannya, wajahnya jelas tampak tidak terlalu senang. Pasalnya, tidak ada orang lain yang lebih tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi lebih dari dirinya Namun bagaimana mungkin dia bisa memberi tahu orang lain tentang hal yang paling memalukan dalam hidupnya itu?!     

Saat Jane terbatuk seperti itu, orang lain tidak mengerti. Namun, Rong Bei merasa seakan-akan ada orang yang melihat pikirannya. Wajahnya langsung panas dan dia merasa malu.     

Jadi saat itu juga, Rong Bei langsung menggertakkan gigi dan berkata, "Di dekat wanita itu masih ada orangku. Aku tidak percaya kalau kali ini aku tidak bisa menundukkannya!"     

'Pria itu bisa menyelamatkan An Ge'er satu kali, tapi apa dia bisa melakukannya untuk yang kedua kalinya?'     

'Sialan! Bagus kalau dia muncul, urusanku dengan pria itu belum selesai!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.