Menjalin Cinta Dengan Paman

Menggagalkan Rencana Xu Wei



Menggagalkan Rencana Xu Wei

0Ponsel itu menyala sebentar, tetapi itu sudah cukup untuk membuat An Ge'er bisa melihat dengan jelas apa isinya. Raut wajahnya langsung berubah, jantungnya tiba-tiba berdebar.     

'Itu dari Xu Wei.'     

Pesan yang dikirim wanita itu membuat An Ge'er marah dan tercengang. Marah karena isi pesan yang dikirim Xu Wei…     

"Bo Yan, ada sebuah rahasia yang kamu pasti tidak tahu. An Ge'er pernah diperkosa dan pernah tidur dengan banyak pria. Dia sama sekali bukan gadis yang bersih. Selain itu, anggap saja aku mohon kepadamu, oke? Hubungan kalian ini inses! Apa kamu akan membiarkannya menghancurkan dirimu?"     

Membaca pesan Xu Wei sampai di sana, bulu mata An Ge'er bergetar dan telapak tangannya sedikit dingin. Tidak dapat disangkal bahwa selain marah, dia juga merasa kaget.     

Bukan karena Xu Wei sembarangan mengarang cerita bahwa An Ge'er pernah tidur dengan banyak pria, tetapi karena wanita itu tahu kalau dia pernah diperkosa.     

'Bagaimana mungkin dia tahu?'     

Namun bagaimanapun juga, bahkan meski Bo Yan sudah tahu tentang apa yang dialami An Ge'er, tapi itu sudah begitu lama. Mungkin pria itu sudah lupa atau mungkin dia ingin berpura-pura tidak peduli.     

Sebenarnya, An Ge'er juga menyimpan ketakutan di dalam hatinya. Jadi setelah dia dan Bo Yan bersama, dia semakin tidak berani mengungkit hal mengerikan yang pernah dialaminya itu.     

An Ge'er juga takut kalau dia akan ditolak. Dia juga takut hal itu akan menimbulkan celah yang tak terlihat di antara dirinya dan Bo Yan.     

Namun saat ini, Xu Wei sekali lagi mengingatkan Bo Yah bahwa An Ge'er pernah diperkosa. Wanita itu mengingatkan Bo Yan bahwa hubungan mereka adalah inses.     

Meskipun yang disebutkan di belakang tidak berarti apa-apa karena mereka tidak benar-benar punya hubungan darah, tapi bagaimana dengan yang disebutkan di depan?     

An Ge'er sudah jatuh cinta pada Bo Yan. Bagaimana mungkin dia akan membiarkan wanita lain memfitnahnya seperti itu? Bahkan meskipun itu benar, dia tetap merasa kesal.     

An Ge'er berusaha untuk menenangkan kepanikannya. Ketika Bo Yan kembali, dia berkata, "Paman, bisa pinjamkan ponselmu kepadaku sebentar? Aku ingin menelepon Qiqi."     

Saat mengatakan ini, An Ge'er juga berpura-pura bergumam dengan acuh tak acuh, "Kalau gadis itu sampai mengetahui bahwa aku satu kampus dengannya, dia pasti akan gembira setengah mati."     

"Pakai saja," Bo Yan berkata datar tanpa ragu sedikit pun.     

An Ge'er langsung mengambil ponsel itu dan bertanya dengan santai, "Apa kata kuncinya?"     

Suara Bo Yan sedikit merendah, sorot matanya juga sedikit datar seolah ingin menyembunyikan sesuatu, "Coba kamu ketik saja sembarangan."     

An Ge'er mengangkat alisnya, tapi tanganya mengetikkan enam angka dengan penasaran.     

Detik berikutnya, kata kunci terbuka.     

Bo Yan menatap An Ge'er yang kelopak matanya sedikit terkulai. Gadis itu menggigit bibirnya dan pipinya tampak merona karena malu. Matanya yang jernih menjadi dalam, sudut bibirnya sedikit melengkung dengan lekukan sempurna.     

An Ge'er menjilat noda bubur di sudut bibir bawahnya dengan lidah. Diam-diam, dalam hati dia berpikir tentang kata kunci apa lagi yang akan dipakai Bo Yan selain tanggal ulang tahunnya.     

Setelah membuka kata kunci, An Ge'er bergegas menghapus pesan yang dikirim Xu Wei. Namun secara mengejutkan, dia mendapati bahwa sebelumnya wanita itu pernah mengirim pesan yang mengatakan banyak kekagumannya terhadap Bo Yan.     

Mau tidak mau, An Ge'er pun agak cemburu. Namun pada saat yang sama, diam-diam dia juga sedikit senang.     

Itu karena Bo Yan bahkan tidak melirik pesan-pesan itu. Satu pun tidak dibukanya. Semuanya belum dibaca.     

Setelah menghapus pesan dari Xu Wei, barulah An Ge'er menelepon Xia Qiqi sambil makan.     

Xia Qiqi yang mengetahui bahwa An Ge'er akan pergi ke universitas yang sama dengannya pun sangat gembira sampai tidak dapat berkata-kata. Namun pada saat yang sama, dia juga menyayangkannya.     

Setelah An Ge'er menjelaskan bahwa kelak dia akan ke luar negeri untuk studi lebih lanjut, Xia Qiqi pun merasa lega.     

***     

Su Chen dan Fu Jiu akan datang ke kota A, tapi mereka memberitahu An Ge'er kalau ada sedikit masalah sehingga kedatangan keduanya akan tertunda beberapa hari.     

Namun yang disayangkan, alat pelacak canggih yang diinginkan Rong Bei telah lebih dulu dikirimkan kepada pria itu.     

An Ge'er pergi ke kampus dulu untuk melapor, dia masuk Jurusan Akting...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.